blog dokter taura big ad

TIAP 1 JAM, 13 ANAK JADI KORBAN CAMPAK

Campak adalah penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi. Selain menimbulkan komplikasi, Campak juga berhubungan erat dengan masalah kesehatan jangka panjang

Jika si kecil demam tinggi disertai batuk, pilek, mata merah berair dan diikuti keluarnya ruam kemerahan di kulit pada hampir seluruh tubuh, waspadalah! Mungkin buah cinta Anda sedang menderita penyakit CAMPAK!

Campak memang bukan sembarang penyakit. Sepanjang tahun 2014, WHO melaporkan adanya 134 kematian anak karena penyakit ini, setiap harinya! Itu berarti, ada 13 kematian karena campak setiap 1 jam di seluruh dunia. Bukan itu saja, campak ternyata menyebabkan terjadinya beberapa masalah kesehatan jangka panjang, diantaranya penyakit paru menahun, gagal tumbuh, terjadinya gizi buruk dan kebutaan! 

Penyakit campak merupakan penyakit menular berbahaya yang sudah mendunia

Apa saja gejala dan tanda penyakit campak? Bagaimana perjalanan penyakitnya? Bagaimana penatalaksanaannya? Apa saja komplikasinya?

CAMPAK: Bukan Penyakit Menular Biasa

Campak (nama lain: Morbili, Measles) adalah penyakit yang SANGAT menular, yang disebabkan infeksi virus Campak dari famili Paramyxovirus.

Campak ditularkan melalui "air-borne". Percikan air ludah penderita saat batuk, bersin ataupun berbicara akan memercikkan virus dan jika dihirup oleh orang lain yang sehat, virus akan masuk melalui jalan nafas dan akan hidup dan berkembang biak di tubuh host yang baru.

Jika di dalam tubuh host yang baru tidak mempunyai kekebalan spesifik terhadap virus campak (diperoleh dengan imunisasi) maka masuknya virus campak ini akan menimbulkan manifestasi "sakit campak"

Perjalanan Penyakit Campak

Perjalanan penyakit campak pasca masa inkubasi (periode mulai masuknya virus ke tubuh manusia hingga menyebabkan gejala penyakit, yaitu selama 8-12 hari) dibagi menyadi 3 stadium, yaitu stadium awal, stadium erupsi dan stadium peyembuhan 

Stadium awal erupsi dan penyembuhan campak

STADIUM AWAL

Pada stadium awal, terjadi 3 gejala utama yaitu: 

  1. Demam tinggi, 
  2. Batuk pilek
  3. Conjunctivitis (radang pada selaput mata: mata merah, berair dan takut cahaya).

Pada fase ini terjadi kenaikan suhu secara bertahap hingga mencapai puncaknya pada hari ke-4 hingga hari ke-5, dimana suhu tubuh bisa mencapai diatas 40 C. 

Saat puncak-puncaknya demam inilah biasanya muncul ruam kulit kemerahan

Batuk pilek mulai muncul sejak hari pertama sakit, berbarengan dengan munculnya gejala demam. Batuk kerap kali ngekel dan sulit keluar dahak. Gejala pilek, hidung tersumbat akan menghilang mengikuti turunnya suhu tubuh, yaitu pada hari ke-6 atau 7. Sedangkan batuk akan menetap hingga fase penyembuhan, bahkan bisa berlangsung hingga beberapa minggu.

Gejala conjunctivitis (radang selaput mata) meliputi mata merah, nerocoh, takut cahaya dan seringkali disertai pembengkakan kelopak mata. Gejala-gejala ini muncul sejak hari pertama dan akan menghilang mengikuti meredanya demam, yaitu kira-kira pada hari ke-6 atau ke-7. 

STADIUM ERUPSI

Bisa dikatakan bahwa pada fase inilah, gejala campak makin nyata karena khas baik dari jenis ruamnya maupun lokasinya. 

Ditandai dengan munculnya ruam kulit berwarna kemerahan dengan permukaan yang meninggi dan berbentuk seperti pulau-pulau. 

Ruam kulit yang khas ini mulai muncul dengan urutan yang khas pula (tidak muncul secara bersamaan di seluruh tubuh). Dimulai di belakang telinga, leher, wajah, dada/punggung, perut, tangan dan kaki.

Kira-kira 3 hari terhitung mulai saat pertama muncul ruam kulit, demam akan turun dengan sendirinya.

Ruam kulit sendiri akan menghilang setelah eksis selama 5-6 hari.

Ruam kulit yang disebabkan oleh campak tidak pernah berbentuk blister (kelainan kulit dengan permukaan meninggi dan berisi cairan didalamnya, seperti cacar air) dan tidak gatal

STADIUM PENYEMBUHAN

Menghilangnya ruam kulit pada stadium ini, tidak mendadak hilang begitu saja, tapi melalui beberapa proses yaitu proses hiperpigmentasi (ruam kulit berubah warna menjadi lebih gelap hingga menghitam) diikuti proses deskuamasi, yaitu menghilangnya bekas ruam dengan cara mengelupas.

Mulai proses hiperpigmentasi hingga deskuamasi membutuhkan waktu beberapa minggu.

Pada stadium ini sering kali gejala batuk masih setia menemani si kecil. Jadi, dari semua gejala campak (panas, batuk, pilek, mata merah, ruam kulit), yang paling akhir undur diri adalah batuk.

Perjalanan penyakit campak dimulai dari gejala yang  tidak spesifik

KOMPLIKASI

Satu diantara lima penderita campak, terjadi komplikasi mulai ringan hingga berat

Selain 3 stadium perjalanan penyakit campak, komplikasi inilah yang membedakan campak dengan penyakit lain (biasanya juga karena virus) yang termasuk golongan penyakit "demam dan ruam" (baca: fever and rash)

Beberapa komplikasi campak yang sering terjadi adalah: 

  1. Pnumonia (radang paru-paru), 
  2. Diare, 
  3. Croup (infeksi saluran napas atas ditandai dengan batuk kering, suara parau dan sesak), 
  4. Malnutrisi (anak menjadi gizi kurang hingga gizi buruk), 
  5. Otitis media (infeksi telinga bagian tengah), 
  6. Sariawan
  7. Komplikasi mata (paling sering infesi bakterial pada selaput mata)

Beberapa komplikasi berikut ini juga bisa terjadi pada penderita campak walaupun frekuensinya jarang, yaitu 

  • Encephalitis (radang otak), 
  • Myocarditis (infeksi otot jantung), 
  • Appendicitis (usus buntu), 
  • Pneumothoraks (timbunan udara yang terjebak diantara kedua selaput paru)

Tidak semua penderita campak mengalami komplikasi. 

Ditengarai ada beberapa faktor risiko terkait terjadinya komplikasi, antara lain: 

  1. Usia dibawah 12 bulan, 
  2. Malnutrisi (gizi kurang atau bahkan gizi buruk), 
  3. Tinggal di daerah padat nan kumuh, 
  4. Penderita dengan imunitas yang rendah (infeksi HIV, keganasan, gizi buruk), 
  5. Penderita dengan kadar Vitamin A yang kurang.

Selain beberapa penyulit diatas, penyakit campak juga berhubungan erat dengan masalah kesehatan jangka panjang, seperti kebutaan, penyakit paru menahun, malnutrisi, gagal tumbuh dan kejadian infeksi berulang.

Jadi, lengkap sudah alasan kenapa campak tergolong penyakit SERIUS. Selain sangat menular, perjalanan penyakitnya cukup berat, beresiko terjadi komplikasi dan juga terkait dengan problem kesehatan jangka panjang.

PENATALAKSANAAN

Penderita campak sebaiknya dirawat inap di RS, terutama jika disertai komplikasi berat. Untuk mengurangi penyebaran penyakit campak, sebaiknya dirawat di ruang isolasi minimal 4 hari terhitung sejak keluarnya ruam kulit.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal tulisan, bahwa penyebab penyakit campak adalah VIRUS, namun hingga saat ini belum ada obat anti virus yang benar-benar terbukti bisa membunuh atau melemahkan virus campak.

Selain untuk tujuan isolasi, penatalaksanaan penyakit campak meliputi:
1. Memberikan obat-obatan simptomatik untuk mengurangi keluhan, misalnya memberikan paracetamol saat demam, dll

2. Memberikan nutrisi dan cairan sesuai dengan kebutuhan. 

Teruskan pemberian ASI. Tidak ada pantangan makan makanan tertentu, dan tidak ada juga makanan khusus yang bisa meringankan gejala ataupun mempercepat kesembuhan campak.

Penderita campak kerapkali mengalami kesulitan makan. Disamping karena nafsu makannya menurun, juga karena sariawan atau mouth ulcer. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering, dan berikan minuman susu.

3. Berikan segera vitamin A.

WHO merekomendasikan pemberian vitamin A oral untuk mencegah komplikasi berat, terutama kebutaan dan untuk menekan tingginya angka kematian akibat campak.

Vitamin A diberikan 3 kali, yaitu:

  1. Segera setelah anak di diagnosis campak (dosis pertama), 
  2. Berikan lagi hari ke-2 
  3. Dosis terakhir diberikan minimal 2 minggu setelah dosis ke-2

PENCEGAHAN

Pencegahan terbaik yang terbukti bisa melindungi anak dari penyakit campak adalah dengan imunisasi.
Tahun 1980, sebelum diperkenalkan vaksinasi campak untuk pertama kalinya, angka kematian akibat campak cukup tinggi yaitu mencapai 2,6 juta setiap tahunnya. 

Imunisasi campak terbukti bisa menurunkan angka kematian ini hingga 79% di seluruh dunia (laporan WHO tahun 2000-2014)

Berdasarkan Permenkes RI nomer 42 tahun 2013, imunisasi campak diberikan 2 kali, yaitu pada umur 9 bulan sebagai imunisasi dasar dan pada umur 2 tahun sebagai imunisasi lanjutan. 

Sebagai booster, imunisasi campak diberikan pada usia sekolah dasar sebagai BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus untuk siswa kelas 1 SD.

DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

76 komentar

  1. Trimakasiiih dokter untuk ilmunya yang sudah banyak memudahkan untuk review materi. izin bertanya dokter, terkait komplikasi yang berat seperti ensefalitis,myocarditis apakah ada warning sign dimana kita harus curiga bahwa pasien yang menderita campak sudah mengarah ke kondisi tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk komplikasi berat, tidak ada warning sign. Semua tergantung kondisi px

      Hapus
  2. Assalamualaikum wr.wb. dokter. Terima kasih dokter untuk ilmunya. Dokter mohon maaf dokter ingin bertanya, Apakah campak ini bisa menularkan anak usia remaja nggih dokter dan jika pada psien usia 3 tahun lalu terkena campak drngan riwayat imunisasi campaknya baru 1×, apakah boleh langsung melengkapi imunisasinya yang kurang atau bagaimana nggih dokter? Terima kasih sebelumnya dokter

    BalasHapus
  3. Terimakasih atas ilmunya, dokter. Izin bertanya dokter, apakah ada kemungkinan reinfeksi pada campak? Jika ada, pada keadaan apa nggih bisa terjadi reinfeksi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bisa terjadi reinfeksi. MAkanya disarankan untuk imunisasi sesuai jadwal walaupun sudah pernah terinfeksi.

      Hapus
  4. Terimakasih banyak atas ilmunya dokter. Yang sangat membantu kami para DM saat akan ujian dalam belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih juga sudah berkenan mengunjungi blog dokter taura. Selamat belajar ya... Semangat!

      Hapus
  5. Campak ternyata serem juga ya dok. Jadi inget anak pernah kena Roseola. Di dokter A bilangnya campak, syok. Ke 2nd dokter dijelasin kalau namanya roseola. Setelah dijelasin jd agak tenang. Huft.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Campak kadang sulit dibedakan dengan penyakit krn virus yg lain. Tapi ada kekhasan campak lo... Hayo dikulik lagi diatas...

      Hapus
    2. Kalau aku pribadi inget banget di moment demamnya. Beda momen muncul ruam kulit untuk kedua penyakit tsb ya dok, ada yang waktu demam ada yang paska demam. Terus apalagi yg khas dok? Gejala di mata kah? :) *numpang kuliah di sini hehe

      Hapus
  6. Assalamualaikum wr.wb. dokter. Terimakasih banyak dokter atas ilmunya. Mohon izin bertanya dokter untuk gejala batuk pada pasien campak mengapa gejala tersebut muncul secara berkepanjangan dan hilang paling terakhir nggih dokter dibandingkan dengan gejala lainnya? Mohon penjelasannya nggih dokter. Terima Kasih, Wassalamualaikum wr. wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah ini dia yang belum diketahui jawabannya hingga kini...

      Hapus
  7. Terimakasih atas ilmunya dokter, informasi seputar campak sangat dibutuhkan karena masih banyak yang belum paham betul pentingnya mengenali penyakit ini dan pencegahannya. Saya izin bertanya dokter, apabila anak sudah mendapat vaksin MMR apakah masih perlu mendapatkan vaksin MR nggih dok?
    Terimakasih dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Didalam MMR sudah terkandung MR. Jadi salah satu ya

      Hapus
  8. Assalamualaikum wr wb
    Terima kasih banyak dokter atas ilmunya nggih dokter, sangat bermanfaat bagi para Dokter Muda untuk merefresh kasus yang sering terjadi pada pasien anak. Mohon maaf dokter izin bertanya sebelumnya , apakah ada alasan khusus secara ilmiah mengapa pada pemberian vitamin A dosis terakhir harus diberikan minimal 2 minggu setelah dosis ke-2 nggih dokter? Terima kasih sebelumnya, Wassalamualikum wr wb.

    BalasHapus
  9. Terima kasih atas penjelasannya mengenai campak, karena masih banyak yang salah paham tentang campak dengan penyakit virus lainnya. Saya ingin bertanya dokter apakah pada imunisasi campak, nutrisi seperti apa yang dapat kita berikan yang harapannya memperingan gejala KIPI paska imunisasi?
    Jika ada bengkak setelahnya bolehkah dikompres?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sependek pengetahuan saya, tidak ada makanan khusus yang dianjurkan pra/pasca imunisasi campak

      Hapus
  10. Terima kasih dokter atas penjelasannya jadi memang terkadang tampilan campak ini sedikit susah dibedakan dengan penyakit lainnya yang memiliki gejala muncul ruam juga, tetapi dengan postingan dokter saat ini alhamdulillah bisa lebih memahami tampilan khas klinisnya, izin bertanya dokter terkait hiperpigmentasi dan deskuamasi apakah hilangnya dipengaruhi kondisi ruam pada stadium erupsi? Atau ada kondisi lain yang dapat memperlama hilangnya karena terkadang orang tua masih khawatir apabila tidak bisa hilang, lalu apakah sekiranya perlu obat topikal/oral yang bisa digunakan untuk menghilangkan bekasnya nggih dokter? Terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah melalui fase hiperpigmentasi dan deskuamasi, bekas ruam akan hilang dengan sendirinya. Obat topikal? Saya sih gak pernah pakai ya

      Hapus
  11. paket komplit ini dok, artikelnya. semoga generasi emas indonesia terhindar dari campak ya. dan para orangtua juga lebih aware soal imunisasi, termasuk campak. karena masih ada aku menemui orangtua yang abar dg imunisasi. lambat laun, usaha dokter ini pasti menemukan pembaca banyak amiin. dengan lebih sering menulis artikel terkait kesehatan anak,dll

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak Windi... Bisa nulis artikel dan share informasi penting seputar kesehatan anak saja, aku sudah seneng. Kalo bisa menjaring banyak pembaca, ya alhamdulillah banget

      Hapus
  12. Dokteeeerr... Ah ini anakku banget. Pas lagi ngalamin ini. Apa campak ini terjadi karena telat pemberian vit A ya? Aku lupa ngasihnya, kalau sekarang kondisinya udah hilang demam dan ruam, tapi tinggal batpil doank.

    Btw, apa tiap anak menginjak usia 9 bulan pasti kena campak ya dok? Pengalaman semua 3 anak begini semua, cuma yg ke 3 ini rada lama karena ada batpil.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua anak umur 9 bulan bakalan kena campak? Big NO mom... Jangan telat imunisasi campak nya ya

      Hapus
  13. Makasih penjelasannya dok.. Mau tanya nih, apa penyembuhan sakit campak ini pengaruh dengan imunitas anak juga dok? Sehinga berpengaruh dengan lama/tidak nya kesembuhan penyakit campak ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Semua penyakit sih... Penyembuhannya tergantung daya tahan tubuh anak

      Hapus
    2. Makasih dok atas responnya yang cepat..
      Walaupun sudah vaksin campak, tapi kita tetap harus waspada ya agar siap setiap saat :)

      Hapus
  14. Masya Allah lengkap sekali.

    Tapi aku jadi agak worry nih mengingaf anakku yg oertama karen satu dan lain hal ndak imunisasi campak

    Berarti ntar nunggu semasa dia sekolah. Bismillah dikuatin daya tahan tubuhnya ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih mbak atas kunjungannya ke blog dokter taura. Semoga duo salihah nya sehat selalu ya

      Hapus
    2. Aamiin terima kasih dokter.

      Insya Allah bulan ini si bungsu mau imuniasi usia 18 bulan.

      Aku bantu share info ini gr banyak yang baca

      Hapus
    3. Sip mbak... Makasih ya... Jazakillah

      Hapus
  15. Dokter, kalau boleh nanya sebenernya campak ini sama nggak sih dengan cacar air?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda banget... Kalau cacar air atau "varicella" gejala utamanya munculnya lesi kulit yg berair atau plentingen

      Hapus
  16. Ternyata banyak juga ya komplikasi yang diakibatkan dari campak ini. Harus diwaspadai ya, dok. Terima kasih untuk informasi kesehatannya, dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak, cukup banyak dan semuanya bahaya. Penangkalnya cuma satu: imunisasi

      Hapus
  17. Campak ternyata bisa sebahaya itu ya dok, jadi penting banget buat imunisasi agar terhindar dari campak ya dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget kak. Campak sangat erat hubungannya dengan kejadian pneumonia. Yuk, jangan ragu untuk imunisasi campak

      Hapus
  18. jadi setiap manusia itu punya peluang buat kena virus ini y?
    dan salah satu pencegahnya adalah imunisasi?
    eh iya gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Apalagi virus ini ditularkan dg cara "droplet" , mirip dg penularan virus korona. Jadi, penangkalnya cuman satu: imunisasi

      Hapus
  19. Wah, tulisan yang sangat bagus nih dok tentang campak. Oiya, saya mau tanya ini mitos apa bukan ya? Memangnya kalau dulu waktu kecil belum pernah kena campak nanti pas dewasanya tetap kena gak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mitos itu kak... Kalau untuk penyakit cacar air, bisa jadi iya, benar. Bedakan antara campak dan cacar air atau varicella ya

      Hapus
  20. Terimakasih dokter atas ilmunya, Alhamdulillah saya mendapatkan ilmu tambahan lagi terkait campak. Penyakit ini ternyata sangat berbahaya ya dokter, karena dapat mengancam nyawa, tetapi tidak perlu khawatir, pencegahan terbaik agar tidak terkena campak adalah wajib melakukan imunisasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Pencegahannya gempil, tinggal datang ke posyandu saat anak umur 9 bulan, kemudian... "cuss". Insyaallah beres deh...

      Hapus
  21. Wahhh bagus sekali artikelnya dokter, sangat informatif dan mudah di pahami. Saya izin untuk merangkum nggih dokter.

    Memang gejala penyakit campak ini sangat khas. 3C (Coryza, Cough, Conjunctivitis). Pada fase prodormal dia akan muncul gejala patognomonis campak yaitu koplik spot dan berangsur menghilang ketika masuk fase erupsi. Ketika fase penyembuhan dia akan meninggalkan bekas hiperpigmentasi kemudian deskuamasi. Therapynya adalah MRS, Terapi Simptomatik, Terapi cairan dan nutrisi, serta Pemberian Vit A diberikan 3x. Pencegahannya adalah Imunisasi pada usia 9 bulan dan umur 2 tahun. Saat kelas 1 SD diberikan booster pada BIAS 1x. Sekian rangkuman saya dokter. Mohon dikoreksi jika ada salahnya. Terimakasih banyakk nggih.

    BalasHapus
  22. Terimakasih dokter atas tambahan ilmunya. Walaupun gejalanya terlihat ringan, tapi penyakit ini cukup berbahaya karena bisa mengakibatkan kematian anak. Jadi kita harus waspada bila ada gejala penyakit campak dan harus diberikan terapi yang cepat dan adekuat agar anak bisa lekas pulih dan tidak sampai jatuh pada kondisi yang berbahaya

    BalasHapus
  23. Terima kasih atas penjelasannya nggih Dokter. Nahh dari penjelasan diatas yang tentunya jelas dan mudah dipahami, betapa pentingnya dilakukan imunisasi yang nantinya ketika terkena virus campak tidak muncul gejala ataupun komplikasi yang tidak diinginkan. Apalagi penularan penyakit campak ini sangat cepat dan mudah menularkan ke yang lain. Tunggu apalagi menunda imunisasi..., gampang, tanpa biaya, anak sehat, orang tua tenang 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget... Imunisasi itu merupakan kebutuhan anak, hak anak... Harus dipenuhi agar tumbuh kembang anak sesuai potensi genetiknya

      Hapus
  24. Terima kasih banyak dokter untuk ilmunya. Sangat bermanfaat dan membantu sekali untuk memahami dan kembali merefresh ingatan mengenai campak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali. Semoga bermanfaat ya... Silakan share kalau dirasa perlu

      Hapus
  25. Terima kasih dokter atas tambahan ilmunya. Dokter ijin bertanya, apakah anak yang sudah diimunisasi campak, dapat terinfeksi penyakit campak ya dok? Terima kasih sebelumnya dokter

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bisa, hanya kemungkinan nya kecil, dan biasanya tidak berat

      Hapus
  26. Terima kasih banyak dokter atas ilmu yang di bagikan. Dokter ijin bertanya apakah hanya campak ini yang memiki komplikasi sampai ke mata? Terima kasih banyak sebelumnya dokter

    BalasHapus
  27. Terimakasi dokter, ilmunya berguna untuk merefresh materi. Izin bertanya, apabila ada pasien campak MRS, APD yang seperti apa yang harus digunakan nakes untuk merawat pasien tsb? Terima kasih dok

    BalasHapus
  28. Muhammad Razardi Bhawika15 Juli 2022 pukul 19.38

    Assalamu'alaikum wr.wb dokter, terimakasih sebelumnya untuk ilmu yang dibagikan. Membaca artikel dokter mengingatkan saya ketika saya sedang KKN dan bertepatan dengan program imunisasi MR (Measles-Rubella), sehingga saya ikut membantu nakes disana. Yang menarik ialah, ternyata masih banyak orang tua yang menolak untuk anaknya diimunisasi dengan alasan "anak saya sudah sehat". Semoga dengan artikel ini, dapat menjadi salah satu sentilan kepada para orang tua yang masih belum paham seberapa bahayanya Campak, 13 kematian dalam 1 jam bukanlah angka yang kecil.

    BalasHapus
  29. Muhammad Haris Firdausi16 Agustus 2022 pukul 08.03

    Ternyata penyakit campak perjalanannya cukup panjang juga ya dok. Melihat salah satu pasien dirawat di rumah sakit sangat lama hanya gara gara campak. Penggiatan imunisasi memang harus disebarkan sampai kemana mana

    BalasHapus
  30. Hani Mufidatul Khoiriah16 Agustus 2022 pukul 08.13

    MasyaAllah, Terimakasih banyak dokter untuk ilmu nya 🙏 artikelnya sangat mudah dipahami..
    Saya sendiri masih sulit membedakan penyakit campak dengan infeksi virus lainnya. Karena gejala nya yang mirip-mirip (demam, muncul ruam di badan), Alhamdulillah dengan artikel dokter saya jd lebih paham mengenai penyakit campak ini.

    BalasHapus
  31. Sangat lengkap sekali dokter artikelnya. Saya jadi bisa memahami penyakit campak lebih jauh dan saya yakin pembaca lainnya pun jadi lebih paham. Ternyata penyakit yang seringkali kita dengar di kalangan masyarakat memiliki komplikasi yang parah dan bahaya yaa dokter. Memang langkah yang paling baik adalah mencegah dengan imunisasi agar lebih terlindungi dari penyakit campak ataupun komplikasinya. Terima kasih dokter sudah sharing ilmunya

    BalasHapus
  32. MasyaAllah terima kasih banyak atas ilmunya. Memang imunisasi itu sangat penting nggih dokter. Saya yang awalnya masih bingung Alhamdulillah sekarang sudah paham setelah membaca artikel ini.

    BalasHapus
  33. Terimakasih dokter, saya jadi mudah memahami lebih lagi dengan membaca artikel dokter. Terlebih lagi secara kebetulan mengikuti perjalanan sslah satu pasien campak dan menyesuaikannya secara teori. Semoga menjadi amalan jariyah bagi dokter..

    BalasHapus
  34. Delly Safira Hedaputri4 Desember 2022 pukul 10.45

    Miris karena di desa saya penyakit campak masih sering dicampakkan karena minimnya pengetahuan akan serius-nya bahaya dari penyakit ini. Lagi-lagi imunisasi lah langkah yang tepat untuk mencegah si campak.

    BalasHapus
  35. Setelah membaca tulisan ini bahwa terkena campak itu tidak enak, apalagi sampai di campakkan. Penyakit campak sangat mudah menular kepada yang lain serta cukup mengerikan dengan segala komplikasinya. Untuk menghentikan penularan campak salah satunya jalan dengan lewat imunisasi campak.

    BalasHapus
  36. lagi-lagi hanya dengan imunisasi bisa menurunkan angka kematian akibat suatu penyakit, salah satunya penyakit campak. jadi penting sekali untu memberikan imunisasi lengkap pada anak.

    BalasHapus
  37. Fenny Retno Ningrum4 Desember 2022 pukul 21.00

    Nama lain campak selain measles dan morbili juga disebut 'gabagen' di tempat tinggal saya dok hehe. Entah bagaimana muasalnya, mungkin masyarakat awam mengira bahwa penyebabnya adalah kontak dengan gabah/pagi. Mohon izin bertanya dokter, salah satu komplikasi campak adalah diare. Bagaimana bisa campak menyebabkan diare secara langsung/tidak langsung? Apakah virus-paramoxy juga bisa menyerang organ pencernaan nggih dok?

    BalasHapus
  38. Semoga saya teringat terus bahwa pada fase prodromal ada gejala 3C yaitu "cough, coryza, conjungtivitis"

    BalasHapus
  39. Maghfiri Sania Bidari8 Februari 2023 pukul 17.40

    Mashaallah dokter, terimakasih nggih atas ilmunya, saya yang sebelumnya kurang banyak tau tentang campak tpi setelah baca tulisan dokter jadi lebih tau dan mudah di pahami dokter

    BalasHapus
  40. Terimakasih dokter untuk ilmunya, kalau ditempat saya kami menyebutnya dengan penyakit "serampa" ,akan tetapi masi banyak ornag yang belum bisa membedakan antara campak dengan varisela padahal bentuk kelainan kulitnya berbeda, kalau varisella terdapat blister sedangka campak tidak.

    BalasHapus
  41. Terima kasih banyak dokter atas materinya 🙏
    Ternyata ada banyak sekali nggih komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit campak, yang sebagian besar cukup menakutkan 🙁
    Tapi mommy sekarang ga perlu risau, karena cukup dengan imunisasi campak sudah bisa memproteksi si kecil dari serangan virus virus jahat 🙏

    BalasHapus
  42. Annisa Tri Andriani8 Februari 2023 pukul 18.57

    Terimakasih banyak dokter untuk ilmunya. Saya baru tau ternyata campak bukanlah penyakit sepele, karena bisa menjadi komplikasi jika tidak ditangani dengan serius. Saya rasa juga tatalaksana campak yaitu isolasi sangat penting, terutama jika pasien memiliki saudara yang bisa berpotrnsi untuk terkena campak juga.

    BalasHapus
  43. Damas Tsaniyah Min Rohmatillah8 Februari 2023 pukul 19.30

    Setelah membaca dan memahami tulisan dokter mengenai penyakit campa, saya jadi bisa membedakan ruam kemerahan pada kulit akibat demam berdarah dan pada campak. Terima kasih nggih dokter atas ilmu yang dokter berikan ini sangat beemanfaat bagi saya yang sedang belajar mengenai ilmu kesahatan anak.

    BalasHapus
  44. Salwa Rizqi Salsabila22 Juni 2023 pukul 01.43

    Demam dan ruam yang sering muncul pada anak ternyata bisa mengarah ke berbagai jenis penyakit ya dok. Salah satunya campak ini yang memiliki tanda khas dan perjalanan penyakitnya yang panjang. Sering juga ditemui pada pasien di Rumah Sakit. Terimakasih dokter atas pencerahan dari artikel dokter. Kadang masih bingung mendiagnosis demam dengan ruam padahal masing2 penyakit punya gejala khasnya.

    BalasHapus
  45. Terimakasih banyak dokter buat ilmunya. Aku baru tau nyatanya campak tidaklah penyakit sepele, sebab dapat jadi komplikasi bila tidak ditangani dengan sungguh- sungguh. Aku rasa pula tatalaksana campak ialah isolasi sangat berarti, paling utama bila penderita mempunyai kerabat yang dapat berpotrnsi buat terserang campak pula.

    BalasHapus
  46. Dinda Alifia Darmajik22 Februari 2024 pukul 16.51

    Ternyata kita khususnya para orang tua masih harus lebih aware terhadap virus campak, campak dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, terutama pada anak-anak bahkan dapat memicu kematian. Terdapat 13 kematian karena campak setiap 1 jam di seluruh dunia. Orangtua sebaiknya memahami gejala, penularan dan kapan anak harus segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan pertolongan segera, terimakasih banyak dokter atas ilmunya

    BalasHapus
  47. Anis Kurli Yaniar Putri22 Februari 2024 pukul 22.37

    Penyakit yang sering kita dengar dikalangan masyarakat ini ternyata memiliki komplikasi yang sangat berbahaya ya dok, bisa sampai menyebabkan kematian. Memang lebih baik mencegah daripada mengobati ya dok, semoga orang tua pada aware terhadap penyakit ini dan memberikan anaknya imunisasi agar terhindar dari campak dan komplikasinya

    BalasHapus
  48. dicampakan saja tidak mau apalagi kenaa campak. waspada bila ada gejala penyakit campak dan harus diberikan terapi yang cepat dan tepat agar anak bisa lekas pulih dan tidak sampai jatuh pada kondisi yang berbahaya

    BalasHapus
  49. Ada beberapa penyakit dengan gejala demam dan ruam pada anak. Jadi tidak semua ruam dan demam berarti anak terkena campak. Alhamdulillah jadi menambah wawasan nihh... supaya tidak menjudge anak terkena campak begitu saja

    BalasHapus

Posting Komentar