blog dokter taura big ad

PODCAST #TanyaDokter: TAK SEMUA ANAK DENGAN COVID-19 HARUS ISOMAN

Covid-19 makin mewabah. Makin kesini, makin brutal. Tak pandang usia, jenis kelamin maupun ada atau tidak adanya komorbid. Begitu ada target lengah, longgar prokes… Yap! Langsung dilahap. Anak-anak pun tak luput dari infeksi virus korona ini. 

Isolasi Mandiri atau biasa disebut ISOMAN menjadi salah satu alternatif solusi mengingat bed RS akhir-akhir ini banyak yang berstatus full booked. Apakah semua anak yang positif Covid-19 harus isoman? Apakah isoman pada anak berbeda dengan isoman pada orang dewasa? 

Sabar ya, jawabannya akan kita ulas di Podcast.

flyer-acara-publish-media-sosial

Persiapan yang Mepet

Isolasi mandiri atau biasa disebut ISOMAN menjadi salah satu alternatif solusi mengingat bed RS akhir-akhir ini banyak yang berstatus full booked

Podcast kesehatan bertajuk #TanyaDokter rutin diselenggarakan oleh tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RS Muhammadiyah Lamongan empat kali sebulan. Tema yang diangkat tentu diambil dari isu ataupun konten yang sedang viral di jagad maya. “Ada juga topik yang kami angkat berdasarkan request dari customer”, jelas dr. Septian Yuda, komandan di balik tim sukses PKRS RS Muhammadiyah Lamongan. 

Minggu ini, kebetulan tema yang sepakat untuk diangkat adalah masalah “Isolasi Mandiri pada Anak dengan covid-19”. Kebetulan, saya yang didapuk menjadi narasumber. Kebetulan lagi, waktu yang diberikan buat saya untuk mempersiapkan materi, cukup singkat. Sementara itu flyer belum dibuat. 

Woro-woro di medsos pun belum terjamah. Jadilah jiwa “nganva” bergelora. Jemariku pun dengan sukses menari-nari diatas keyboard ponsel sembari rebahan mengisi liburan tahun baru hijriyah. Tara… dan akhirnya jadilah. 

H-1 hanya bermodal flyer? Tentu saja jauh dari kata cukup, kan? Akhirmya jiwa marketingku pun dipaksa untuk membuat kreasi soft-selling. Yes, instagram story memberiku solusi. Beberapa IG story dengan gercep aku buat semenarik mungkin dan sepersuasif mungkin. Tentu saja disesuaikan dengan target audiens nya: emak-emak.

soft-selling-podcast

Apa itu Podcast?

Podcast dapat diimplementasikan kapan pun serta dapat didengarkan melalui berbagai media elektronik 

Kata “Podcast” belum ada di KBBI. Istlah Podcast merupakan kepanjangan dari “play-on-demand” dan “broadcast”. Dikutip dari Sekawan Media, Podcast adalah hasil rekaman audio yang dapat didengarkan oleh khalayak umum melalui media internet.

Berbeda dengan radio yang harus dilakukan dan ditayangkan secara langsung dalam frekuensi tertentu. Namun, podcast dapat diimplementasikan kapan pun serta dapat didengarkan melalui berbagai media elektronik yang ada. 

Podcast adalah salah satu media konten yang banyak mendapat perhatian publik karena terkesan lebih intens dan fleksibel jika dibandingkan dengan siaran radio pada umumnya. Podcast lebih diminati oleh penonton karena terdapat proses diskusi yang menarik dan terkesan lebih santai di dalamnya. Di RS Muhammadiyah Lamongan sendiri, podcast adalah program rutin dari tim PKRS yang dilaksanakan sejak enam bulan lalu, sebagai pembaharu dari program serupa berupa talk show di IG live.

Covid-19 pada Anak: Berbahayakah?

Penderita Covid-19 pada usia anak-anak, semakin bertambah dengan tingkat keparahan yang bervariasi

Angka kejadian COVID-19 pada anak menurut laporan Wu, dkk pada tahun 2020 melaporkan bahwa pada kelompok usia 10-19 tahun terdapat 549/72.314 (1%) kasus, sedangkan kelompok usia <10 tahun sebanyak 416/72.314 (0,9%) kasus, sehingga pada saat itu anak merupakan kelompok dengan angka kejadian COVID-19 paling rendah. Data dari IDAI adalah data tahun 2020. 

Saat ini, mengingat situasi pandemi yang tidak menentu, data diatas dirasa kurang relevan dan perlu dilakukan study lebih lanjut. Realitasnya, penderita Covid-19 pada usia anak-anak, semakin bertambah dengan tingkat keparahan yang bervariasi mulai tanpa gejala hingga kritis. Angka kematian akibat covid-19 pada anak-anak di Indonesia, hingga kini masih belum ada data.

Tanda dan Gejala Covid-19 pada Anak

Penyakit saluran pernafasan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-paru, yaitu menjadi pneumonia

Tanda dan gejala COVID-19 pada anak sulit dibedakan dari penyakit saluran pernafasan akibat penyebab lainnya. Gejala dapat berupa batuk pilek seperti penyakit common cold atau selesma, yang umumnya bersifat ringan. Penyakit saluran pernafasan menjadi berbahaya apabila menyerang paru-paru, yaitu menjadi radang paru atau yang disebut pneumonia. 

Gejala pneumonia adalah demam, batuk, dan kesulitan bernafas yang ditandai dengan nafas cepat dan sesak nafas. Belakangan beberapa tanda klinis seperti diare, nyeri perut dan timbulnya ruam kulit sering menjadi keluhan utama pada anakdengan covid-19. Jadi, karena covid-19 adalah penyakit seribu wajah, para dokter dan tenaga kesehatan sebaiknya senantiasa waspada.

Klasifikasi Covid-19 pada Anak

Berdasarkan tingkat keparahan pada anak dengan covid-19, penyakit ini diklasifikasikan menjadi 5 kategori, yaitu:

1. Asimptomatik
2. Ringan
3. Sedang
4. Berat
5. Kritis

Dikatakan “Asimptomatik” apabila tidak ditemukan tanda dan gejala klinis tapi hasil pemeriksaan swab PCR positif. Biasanya kasus asimptomatik ini ditemukan saat dilakukan tracing (penelusuran) terhadap kontak erat dengan salah satu penderita yang lebih dulu terkonfirmasi covid-19

Kategori “Ringan” adalah mereka yang positif covid-19 dengan disertai gejala infeksi saluran napas atas seperti demam, kelelahan, nyeri otot, batuk, nyeri tenggorokan, pilek, dan bersin. Bisa juga bergejala di saluran pencernaan seperti mual, muntah, nyeri perut, diare, atau gejala lainnya.

Kategori terakhir adalah “Kritis” yaitu penderita covid-19 yang mengalami Perburukan dengan cepat menjadi gagal napas atau terjadi syok, kesadaran menurun, kerusakan otot jantung atau gagal jantung, gangguan pembekuan darah, gangguan ginjal akut, dan disfungsi organ multiple atau manifestasi sepsis lainnya.

kategori-ringan-sedang-berat-kritis

Sedangkan kategori “Sedang” apabila gejala dan tanda klinis pneumonia atau radang paru, yaitu: demam, batuk, sesak, dapat disertai timbulnya suara ronki atau wheezing (keduanya hanya bisa didengar dengan menggunakan stetoskop) tanpa sesak napas berat dan hipoksemia (tanda kekurangan oksigen). Dikatakan “sesak” (diukur berdasarkan frekuensi napas per menit): <2 bulan: ≥60x/menit, 2–11 bulan: ≥50x/menit, 1–5 tahun: ≥40x/menit, umur 5 tahun: ≥30x/menit)

Sementara itu, kategori “Berat” jika didapatkan gejala dan tanda klinis pneumonia berat berupa napas cuping hidung, sianosis (kebiruan di sekitar mulut dan ujung-ujung jari), ada tarikan dinding dada, dan saturasi oksigen dibawah 92%. Selain itu kategori ini juga menampung penderita dengan tanda bahaya umum seperti kejang, penurunan kesadaran, muntah berlebihan, tidak dapat minum, dengan atau tanpa gejala sistem pernapasan.

Tatalaksana anak dengan covid-19 sangat bergantung tingkat keparahannya

Penatalaksanaan Covid-19 pada Anak

Tatalaksana anak dengan covid-19 sangat bergantung dengan tanda dan gejala yang timbul. Dengan kata lain, tergantung kategori tingkat keparahannya. Anak covid-19 yang asimptomatik tidak membutuhkan terapi khusus. Hanya perlu minum vitamn dan suplemen serta pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan. 

Sedangkan untuk kategori “ringan”, selain terapi supportif (makan dan minum cukup), minum vitamin dan suplemen, juga minum obat sesuai keluhan yang timbul. Jika demam: minum paracetamol atau ibuprofen. Jika batuk: minum obat batuk dst

Untuk kategori sedang hingga kritis, sebaiknya dirawat di rumah sakit dengan supervisi dokter spesialis. Beberapa pemeriksaan penunjag akan dilakukan, dan pemberian terapi cukup kompleks tergantung derajat keluhan, saturasi oksigen, hasil pemeriksaan penunjang hngga hasil foto rontgen paru.

Untuk kategori sedang hingga kritis, sebaiknya dirawat di rumah sakit dengan supervisi dokter spesialis

Apakah Semua Anak yang Positif Covid-19 diwajibkan Isolasi Mandiri?

Isolasi mandiri pada anak dengan covid-19 hanya diindikasikan pada penderita dengan kategori asimptomatik dan ringan. Sedangkan untuk kategori sedang hingga kritis tidak dianjurkan isolasi mandiri, melainkan dirawat di rumah sakit terdekat.

Tips Isolasi Mandiri pada Anak

Dalam podcast ini kami juga membahas berbagai tips isoman pada anak, lengkap dari A hingga Z

Isoman pada Anak Berbeda dengan Isoman pada Orang Dewasa

Ada pertanyaan menarik dari pemirsa tentang perbedaan isoman pada anak dibandingkan pada orang dewasa. Setidaknya ada 3 poin perbedaan:
podcast-kesehatan-pertanyaan

1. Tidak seperti orang dewasa yang sadar sepenuhnya tentang tujuan isoman dan bagaimana cara melakukan isoman yang baik, seorang anak butuh dijelaskan oleh orang tua tentang arti, tujuan dan cara isoman yang benar.

2. Dalam melaksanakan isoman ini, anak butuh teman sekaligus pengawas. Jika ada salah satu anggota keluarga yang juga terkonfirmasi covid-19 dan bergejala ringan atau asimptomatik, maka bisa dijadikan sebagai pendamping isoman. Jika tdak ada, harus ada orang dewasa (ibu, ayah atau kakak) yang menemani, tentu dengan tetap menjalankan prokes terutama gunakan masker 2 lapis, jaga jarak dan cuci tangan

3. Dunia anak adalah dunia bermain, dunia stimulasi. Oleh karenanya pada saat isoman harus disediakan berbagai mainan dan senantiasa diajak bermain oleh pendamping isoman

Modal Isoman bagi orang tua

Modal yang paling penting bagi orang tua adalah persiapan mental

Ada lagi pertanyaan menarik dari salah satu follower instagram @taura_taura, “Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk mendampingi anak isoman?”. Pertanyaan diatas terdengar sederhana, namun jawabannya butuh perenungan yang mendalam. Selain termometer, pulse oximeter, vitamin C, Vitamin D3, zinc, obat penurun panas dll, modal yang paling penting adalah persiapan mental.


Seorang pendamping harus bisa bersikap tenang, santai layaknya tidak terjadi apa-apa sehingga anak tidak makin stres. Ingat: kondisi stres bisa menurunkan imunitas, sehingga virus semakin merajalela. Selain itu seorang pendamping isoman harus pandai memberikan motivasi pada anak baik secara verbal maupun gestur. Keyakinan yang teguh bahwa anak bisa menang melawan virus korona bukan hal mudah dan instan, butuh kesungguhan dan keteladanan dari orang tua.




DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

14 komentar

  1. Menarik sekali topik yang diangkat dokter, kemarin saya juga ikut mengikuti podcastnya, penjelasannya mudah dimengerti dan bermanfaat sekali informasi yang diberikan, karena saat ini kebanyakan membahas isoman pada orang dewasa saja, ternyata kalau isoman pada anak itu ada tips and trick khususnya yang membedakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, terima kasih kakak sudah semangat ikut podcast nya. Betul memang, isolasi mandiri pada anak memang butuh tips and trik...

      Hapus
  2. Ilmunya sangat penting sekali dokter dikala pandemi ini khawatir harus bagaimana, kemarin saya mengikuti podcastnya sangat mudah dipahami dan bermanfaat, terimakasih dokter saya izin share nggih 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah menjadi bagian dari podcast #tanyadokter. Walaupun wajah saya tak seganteng Arya Saloka, suara saya tak semerdu Arman Maulana, tapi materi yang saya bawakan sangat berguna

      Hapus
  3. Duh rekor nih ng'host dg pertanyaan yg sebanyak ini,dg narsum yg biarpun tdk se'ketjeh arya saloka tp penyampaian materinya bisa tersampaikan dg baik ☺,pertanyaan yg blm sempat terjawab kmrn bisa lgsg dicari di blog doktwr taura,next harus diagendakan lg nih,materi yg lg ng'hitz di seantero dunia emak2.
    glad to be host in your show doc 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah sukses ya bu podcast nya... Semoga bermanfaat bagi ummat.
      Padahal persiapannya mepet, modal cuman pede aja
      Next, kita bikin yang lebih heboh yuk

      Hapus
    2. Ashiyapppppp... hayukz aja dok

      Hapus
  4. Saya juga ikut podcast dokter kemarin. Penjelasan dokter sangat detail tp mudah diterima. Sangat dinanti2 dok untuk podcast selanjutnya 😊. Terimakasih banyak dokter atas ilmu2 nya 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... Terima kasih ya atas partisipasinya... Ikhlas bagi anda, halal bagi kami... Lho?! Kok jadi kayak orang ngamen ya?

      Hapus
  5. Kemarin saya nonton podcast dokter dari awal sampai akhir. Penjelasan dokter sangat detail, mudah diterima dan enak didengar jadi tidak kerasa sudah lama dengerinnya. Ditunggu dokter podcast selanjutnya. Terimakasih banyak dokter atas share ilmunya🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. MasyaAllah, terima kasih sudah mengikuti podcast #TanyaDokter. Nantikan next program ya...

      Hapus
  6. Alhamdulillah mendapatkan insight tambahan perihal isolasi anak dikala pandemi dokter, terimakasih sudah berbagi ilmunya. Ditunggu podcast selanjutnya dengan pembahasan yang menarik lagi dokter 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuk kapan-kapan kita duet ris... Kamu host nya aku narsum nya. Denger2 kamu jago ngemci ya?

      Hapus
    2. hehe siap laksanakan dokter 😂🙏

      Hapus

Posting Komentar