blog dokter taura big ad

PETRA: PRIMADONA YORDANIA

Wisata-terfavorit-di-yordania
Petra merupakan salah satu tempat syuting favorit beberapa film hollywood

Petra adalah tempat wisata terfavorit di Yordania. Tak lengkap rasanya kalau ke Yordania tak mampir ke tempat wisata primadona ini. Kalau Anda pernah nonton film Transformer dan Indiana Jones, Anda pasti pernah menyaksikan indahnya Petra ini. Iya, karena tempat ini adalah salah satu lokasi syuting film-film hollywood.

1. Tak Sengaja ke Petra

Sebenarnya, berkunjung ke Yordania bukan tujuan utama, tapi hanya "mampir dua malam" dan merupakan "gimmick" yang tak terduga.

Traveling story ini dimulai saat saya bersama istri bermaksud melaksanakan ibadah umroh sekaligus safar ke masjidilaqsa Yerusalem Palestina, pada akhir Desember 2016. 

Untuk masuk ke Palestina, ada dua pintu: mendarat ke Israel atau melalui pintu darat dari Yordania (kedua negara ini - Palestina dan Yordania - saling berbatasan). Karena pilihan pertama tidak mungkin dilakukan, maka kami, satu rombongan tur masuk kota Yerusalem melalui Yordania. 

Saat di Yordania inilah kami mendapat gimmick mampir ke beberapa tempat wisata: Petra, padang pasir Wadi Rum, Laut mati alias Dead Sea dan Aqobah.

Semua memiliki cerita unik yang sangat berkesan. Khusus untuk Anda semua, saya akan berbagi pengalaman saat berwisata di tempat wisata primadona Yordania: Petra!

2. Jakarta - Amman - Petra

Singkat cerita, kami pun berangkat dari Jakarta menuju Amman, ibu kota Yordania dengan menumpang pesawat Royal Yordanian dan mendarat di Bandara Internasional Queen Alia.

Petra berada di wilayah Amman, Yordania. Situs ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan khusus yang biasanya disediakan di terminal bus Amman.

Setelah pindah ke bus wisata, kami pun tanpa basa basi langsung menuju Petra. Iya betul, masih penat, masih belum mandi dan masih jet lag. Ditambah lagi, disana sedang musim dingin. Jadi wajib menggunakan long john, mantel kulit tebal lengkap dengan penutup kepala, syal dan sepatu bot.

Berfoto-saat-baru-turun-dari-bus-wisata
Bukan narsis, bukan ingin eksis, hanya ingin menunjukkan seperti inilah tempat parkir bus di depan pintu masuk

Bus pun parkir di sebuah area tempat wisata. Kami pun turun dan masuk ke tempat wisata yang cukup ramai dikunjungi para wisatawan. 

Harga-tiket-masuk-tempat-wisata-petra
Di akhir 2016, harga tiket masuk wisata Petra Treasury sebesar 50 JD

Untuk masuk ke kawasan Petra, turis yang datang diwajibkan membayar tiket seharga 50 JD atau kurang lebih Rp 700 ribu. Harga yang terbilang mahal, namun layak untuk tempat bersejarah sekelas Petra.

Sudah sampai Petra?

Ups, sabar... Seperti kata peribahasa : berakit-rakit dahulu, berenang-renang ke tepian. Untuk mencapai destinasi PETRA, kami harus berjalan sejauh 2 kilometer melalui ngarai sempit yang dalam. Dan petualangan pun dimulai...

3. Jalan Kaki Sejauh 2 km

Kami pun memulai perjalanan dengan jalan kaki. Beberapa turis ada yang memilih naik kuda yang sudah didandani layaknya kuda di zaman Romawi, didampingi oleh seorang pemandu yang berpakaian ala tentara Romawi. Tentu, mereka harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menyewa seperangkat kendaraan kuda ini. 

Saya memilih berjalan kaki, bukan karena merasa kuat berjalan, tapi lebih pada alasan berhemat. Mending dananya buat beli oleh-oleh kan?

Berfoto-bersama-tentara-romawi
Mohon maaf, kami hanya manusia biasa. Bukan patung!

Sepanjang perjalanan menuju bangunan utama yaitu Petra Treasury, kita benar-benar disuguhi pemandangan yang indah luar biasa. Jalan yang berkelok, dengan tekstur yang naik turun, sementara kiri kanan kita bebatuan besar yang tak berujung. 

Di beberapa spot tampak gua-gua kecil, patung-patung beraneka bentuk dan beberapa ornamen yang membuat mata saya terbelalak. 

Salah-satu-gua-yang-ada-diantara-bebatuan-besar
Mana yang lebih menarik: mulut gue atau mulut gua?

Hawa dingin tentu saja sesekali menusuk tulang, sementara angin yang berhembus tak tentu kecepatannya. Terkadang semilir mengalirkan kesejukan hingga saya harus merapatkan syal dan membenarkan letak kupluk di kepala saya. Kupluk harus menutupi kedua telinga ya, biar tidak kedinginan. 

Terkadang angin berhembus agak kencang menerbangkan debu tanpa ba-bi-bu. Walau cuaca sangat dingin (untuk ukuran Indonesia yang hanya mengenal 2 musim), tapi jangan salah, matahari sangat terang seolah berlomba siapa yang lebih berjaya. 

Makanya jangan heran kalau saya selalu memakai kacamata hitam, biar enggak silau, Man...

Bebatuan-besar-mendominasi-pemandangan
Beberapa meter dari pintu masuk wisata, tampak pemandangan
 bebatuan dengan ornamen yang tak beraturan

4. Petra: The Lost City

The Lost City, julukan ini kerap diberikan pada Petra. Sebuah situs bersejarah yang sejak tahun 2007 dinobatkan sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia. Tak ayal situs ini banyak dikunjungi wisatawan yang kagum akan kemegahannya.

Petra adalah sebuah kota batu (Petra berarti 'batu') yang pernah hilang selama ribuan tahun. Karena itu pula kota ini disebut sebagai The Lost City. Saat memasuki kawasan Petra Anda akan akan melihat jejeran bangunan megah yang dibuat dan dipahat dari batu-batu berukuran raksasa.

Kiri-kanan-kulihat-bebatuan
Diantara kokohnya bebatuan aku bersedekap, bukan untuk bergaya,
tapi merasakan betapa kecilnya sebutir manusia

Entah bagaimana orang-orang pada masa itu membangun dan memahat kota ini hingga menjadi kota yang apik nan megah. Di sini pengunjung akan diajak untuk memasuki lorong sempit yang panjangnya sekitar 1 kilometer.

Berjalan pelan-pelan di antara bongkahan batu-batu besar di sisi kiri dan kanan hingga tiba di tempat bangunan utama berada, yakni Petra Treasury. Sebuah bangunan cantik bak istana dengan seluruh dindingnya berwarna kemerah-merahan.

Bebatuan-kokoh-menuju-petra-yordania
Di depan sana, tak ada yang tahu seberapa terjal jalan yang akan kita tempuh. Asal kau selalu disisiku, tak ada yang mampu menghalangi langkahku

Di kawasan Petra terdapat pula makam para raja, reruntuhan gedung teater yang diperkirakan mampu menampung hingga 4 ribu penonton, taman-taman dan fasilitas publik lainnya.

5. Sejarah Petra

Sejarah mencatat, dahulu Petra adalah ibukota Kerajaan Nabatean yang didirikan Raja Aretas IV pada 9 - 40 SM. Kala itu, Petra dikenal sebagai kota yang sulit ditembus musuh. Selain itu, letaknya di Lembah Wadi Araba membuat kota ini terhindar dari badai pasir.

Perlu diketahui bahwa suku Nabatean adalah cikal bakal kaum Tsamud yaitu kaumnya Nabi Saleh AS

Meski hidup di zaman kuno, masyarakat Petra terbukti telah memiliki peradaban dan pengetahuan tinggi. Hal itu terlihat dari peninggalan sistem pengairan kota yang sudah menggunakan teknologi pompa hidrolik.

Sayangnya, begitu Romawi menguasai Petra di tahun 106 M (setelah Perang Salib), kota ini perlahan menghilang. Sampai kemudian ditemukan oleh penjelajah asal Swiss, Johan Burckhardt pada tahun 1812, yang kala itu menyamar sebagai muslim. Diperkirakan, kota ini telah terkubur lebih dari 500 tahun.

Di samping kisah penemuannya yang membuat takjub, Petra juga tak luput dari jejak sejarah Islam. Petra terletak di antara gunung-gunung, salah satu yang tertinggi adalah Jabal Harun atau Gunung Harun.

Konon, di sanalah Nabi Harun AS dimakamkan oleh saudaranya, Nabi Musa AS. Kini, di Jabal Harun berdiri megah sebuah masjid dengan kubah putih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia.

Istana-petra-yordania
Ini dia PETRA, situs warisan dunia UNESCO dan
salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia
 





DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

53 komentar

  1. Masha Alloh impian banget nih dok bisa ke tanah suci sekaligus wisata religi bersama keluarga. Bismillah one day

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekali dayung tiga pulau terlampaui. Sekali transfer empat kota tersinggahi: Mekkah, madinah, yerusalem, Amman. Inilah yang membuat saldo atm jadi tak aman

      Hapus
  2. Masya Allah ya ciptaan Allah yg begitu beragam keindahannya..
    Wishlist dlu deh ini, pdahal dlu pengen nya mampirnya ke turki..liat ini kok jga menarik tempatnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turki juga bagus sih... Sayang, waktu ke Turki bareng 3 krucil. Jadi, gak bisa nulis-nulis deh...

      Hapus
  3. Jauh nian, pantes saja, mau baca ini wisata dimana. Ternyata di Amman. Senang ya bisa berkunjung ke petra

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... Hanya 2 hari tapi keuangannya tak terlupakan hinga 2 abad lho

      Hapus
  4. impian banget nih dok, aku dan suami pengen kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayyuk... Bang bing bung yuk kita ke bang... Bang bing bung yuk, kita nabung

      Hapus
  5. Jadi belajar sejarah akunya.. Langsung teringat kisah nabi Harun dan kaum Tsamud. Okeh, aku ngulik tentang Petra lagi nie Dok. Tq insight-nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Langsung Cust kesana aja kak... Gak akan lupa deh, dijamin!

      Hapus
  6. Masyaa Allah udah lama banget mimpiin mendarat ke petra, kerennya asli banget ya dok :'(
    semoga dimudahkan untuk berkunjung ke sana. aamiin
    aku baru beli notebooknya doang turkey ama petra hahaha karena mimpi banget pengen bisa pergi ke sana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yordania dan Turki sama-sama destinasi wisata yang unforgetable... Masing-masing punya sisi sejarah yang unik.

      Hapus
  7. Se.oga bisa mengulang perjalanan ini fullteam 💕

    BalasHapus
  8. Masya Allah terima kasih dokter sudah berbagi pengalamannya, jadi punya gambaran bagaimana keadaan di petra sekaligus sedikit banyak belajar sejarahnya, semoga suatu hari bisa dimudahkan untuk berkunjung ke petra juga Aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bisa terwujud ke Petra bareng orang-orang terdekat ya.... Enak banget suasananya disana... bikin betah.

      Hapus
  9. Terimakasih dokter share pengalamannya. Saya banyak belajar dari blog dokter. Tidak hanya ilmu medis tp disisipi juga ilmu bahasa, untuk mengolah kata yang baik

    BalasHapus
    Balasan
    1. MAkasih masukannya ya... JAngan bosen-bosen main ke sini. Biar gak dibilang kuper...

      Hapus
  10. Mashaallah menginspirasi sekali dokter, diniatkan ibadah sekaligus dapat berwisata. Semoga bisa mengikuti pengalaman dokter untuk berkunjung ke tempat-tempat indah di berbagai belahan dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibadah bonus wisata ya judulnya. Tapi sumprit! Perjalanan saat itu paling berkesan. Apalagi pas ke Yerusalem.... ckckck.... luar biasa deg-degannya. Saking berkesannya, saya sampai bikin cerpen dengan latar belakang yerusalem lo

      Hapus
  11. Sungguh menginspirasi pengalaman dokter beribadah bonus wisataa. Semoga kelak saya dan keluarga bisa berkunjung ke petra seperti dokter. Ditunggu pengalaman wisata dokter lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah kalau bisa menginspirasi. Wisatanya memang bikin happy, nabungnya ini yang harus rajin... Hehehe

      Hapus
  12. Terimakasih dokter sudah berbagi pengalamannya, sangat menginspirasi dan semoga kelak bisa mengikuti dokter mengunjungi tempat tempat di dunia

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah berkunjung ke blog cupu ini... Insyaallah suatu saat bisa ke sana ya. Ingat, kalau wanita sedang safar, wajib disertai mahromnya ya...

      Hapus
  13. Bersyukur sudah sampai umroh dan berkunjung ke Yordania bahkan Turki, rihlah yang menyenangkan dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah... Semoga tahun depan diberi kesempatan untuk ke sana lagi... Aamiin

      Hapus
  14. Udah lama penasaran sama yordania. Tapi harus siapin fisik prima, ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul: fisik dan kesehatan yang prima, sama tabungan juga, heheh

      Hapus
  15. Hai dokter beruntung sekali berkesempatan ke Petra dimana disana dimakamkan Nabi Harun AS dan Nabi Musa AS ya. Saat pandemi seperti sekarang ini apakah masih dibuka ya kesempatan untuk umroh ya dok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kayaknya untuk umroh belum dibuka seperti dulu ya kak... Ini sudah kangen banget pingin ke sana

      Hapus
  16. duh saya ingin ke Yordania

    saya ngikutin kisah2nya, gimana Raja Hussein menikahi 4 perempuan

    diteruskan anaknya, Pangeran Abdullah yang menikah dengan dengan Rania Al-Yassin

    Hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Butuh waktu seminggu buat ekspor yordania.... Bagus banget di sana. Banyak peninggalan sejarah islam

      Hapus
  17. Kalau inget Amman jadi inget Ashabul Kahfi hehe.

    Senang bisa wisata sejarah ke Petra, menjadikan keimanan bertambah pastinya. Apalagi bisa sekalian juga ziarah masjid.
    Semoga saya bisa berkesempatan ke sana juga, aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oiya, saya juga berkesempatan mengunjungi gua ashabul kahfi lo...keren banget

      Hapus
  18. Tiketnya lumayan banget ya...Jalan kaki 2 km pula..kalo gak jalan ya siap keluarin duit lagi..Tapi kalo sepanjang perjlanan bagus pemandangannya..gak kerasa tuh 2 km ya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya kalau mau ke sana, persiapan fisik dulu. Tiap hari jalan sehat keliling kompleks

      Hapus
  19. Orang-orang di masa lalu, gak punya teknologi canggih seperti saat ini tapi mampu menciptakan tempat seindah Petra ini yaa. MasyaAllah.

    Semoga saya dan suami punya kesempatan untuk mengunjungi Petra, seperti hal dokter dan istri, amiiin

    BalasHapus
  20. Kalau Mpo nyerah deh jalan 2 km. Memang kalau liburan fisik harus prima . Petra pilihan relationship wisata rohani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak terasa kok, karena pemandangannya bagus banget... Cuacanya juga sejuk...

      Hapus
  21. MashaAllah. Petra ini salah satu wishlist traveling saya dan suami Mas. Sekalian umroh dan berkunjung ke beberapa negara bekas jajahan Rusia. Doakan ya Mas. Semoga kami bisa kesini, menjadi saksi sejarah peninggalan sejarah dunia yang tercatat oleh UNESCO dan mengabadikan kebersamaan kami disini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih seru ke masjidil Aqsa, Palestina, Kak... Ngeri-ngeri syedap gimana gitu...

      Hapus
  22. Masya Allah, menarik banget dok. Aku suka mupeng kalau baca-baca tulisan travel gini. Semoga nanti akan ada rejekinya bisa haji lanjut traveling ke Yordania juga

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayangnya aku ke sana hanya berdua dengan istri. Next akan ajak anak-anak juga... pasti seru deh

      Hapus
  23. MasyaAllah pacaran halal ke kota yang hilang, pasti seru sekali momen berdua kesana apalagi tanpa sengaja dan terencana, semoga bisa balik bareng anak-anak dok

    BalasHapus
  24. Masyallah seru sekali ya kak perjalanannya. Selain bisa umroh, juga bisa jalan-jalan le Petra. Meskipun secara nggak sengaja, tapi pasti berkesan banget. Dulu aku juga pernah bekerja di tour and travel umroh. Dan ada juga rutenya buat bisa jalan ke Turki. Keren ya!

    BalasHapus
  25. Wah seru perjalanan ke Petra nya dok, jadi pengen juga jalan2 ke Petra sekalian umroh ya pastinya

    BalasHapus
  26. Ya ampun ini tuh impianku loh bisa mengunjungi keajaiban-keajaiban dunia. Impianku mas, not her!
    *eh gimana

    BalasHapus
  27. Hani Mufidatul Khoiriah27 Agustus 2022 pukul 21.23

    MasyaAllah dokter, membaca artikel dokter saya jadi ingin pergi ke Petra, nambah lagi deh wishlist tempat yg ingin saya kunjungi. Bismillah semoga Allah mudahkan untuk berkunjung ke Petra juga suatu hari nanti. aamiin

    BalasHapus
  28. Muhammad Haris Firdausi28 Agustus 2022 pukul 09.05

    MasyaAllah. Semoga dokter dan semua pembaca artikel ini selalu diberikan rezeki yang berlimpah dan penuh berkah sehingga bisa keliling dunia mengunjungi tempat tempat yang indah dan berkesan

    BalasHapus
  29. MasyaAllah saya jadi ingin pergi ke Petra juga dok bersama keluarga setelah membaca artikel dokter ini. Semoga suatu saat saya, keluarga dan semua yang membaca artikel ini diberikan kesempatan untuk pergi ke Petra. Aamiinn

    BalasHapus
  30. Masyaallah tabarakallah. Sangat menarik sekali dokter, saya jadi ingin kesana suatu saat. Semoga allah berikan rezeki dan kesempatan untuk pergi ke Petra. Aamiin

    BalasHapus
  31. Hani Mufidatul Khoiriah18 September 2022 pukul 20.09

    Petra adalah ibukota Kerajaan Nabatean yang didirikan Raja Aretas IV pada 9 - 40 SM. Suku Nabatean adalah cikal bakal kaum Tsamud yaitu kaumnya Nabi Saleh AS. Meski hidup di zaman kuno, masyarakat Petra terbukti telah memiliki peradaban dan pengetahuan tinggi. Hal itu terlihat dari peninggalan sistem pengairan kota yang sudah menggunakan teknologi pompa hidrolik. Di samping kisah penemuannya yang membuat takjub, Petra juga tak luput dari jejak sejarah Islam. Petra terletak di antara gunung-gunung, salah satu yang tertinggi adalah Jabal Harun atau Gunung Harun. Konon, di sanalah Nabi Harun AS dimakamkan oleh saudaranya, Nabi Musa AS. Kini, di Jabal Harun berdiri megah sebuah masjid dengan kubah putih yang ramai dikunjungi oleh wisatawan muslim dari berbagai penjuru dunia. Petra adalah sebuah kota batu (Petra berarti 'batu') yang pernah hilang selama ribuan tahun. Karena itu pula kota ini disebut sebagai The Lost City. Saat memasuki kawasan Petra Anda akan akan melihat jejeran bangunan megah yang dibuat dan dipahat dari batu-batu berukuran raksasa.

    BalasHapus
  32. The Lost City sebutan untuk Petra yaitu tempat wisata terfavorit di Yordania. Tempat wisata sekaligus sebuah situs bersejarah yang sejak tahun 2007 dinobatkan sebagai satu dari tujuh keajaiban dunia. Petra berada di wilayah Amman, Yordania. Situs ini dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan khusus yang biasanya disediakan di terminal bus Amman. Pemandangan yang indah dan luar biasa dapat dilihat di sepanjang perjalanan menuju Petra Treasury. Jalan yang berkelok, dengan tekstur yang naik turun, sementara kiri kanan kita bebatuan besar yang tak berujung. Petra Treasury adaah sebuah bangunan cantik bak istana dengan seluruh dindingnya berwarna kemerah-merahan. Di kawasan Petra terdapat pula makam para raja, reruntuhan gedung teater yang diperkirakan mampu menampung hingga 4 ribu penonton, taman-taman dan fasilitas publik lainnya.

    BalasHapus

Posting Komentar