blog dokter taura big ad

COMPUTER VISION SYNDROME: TAK HANYA HATI YANG BISA LELAH, MATA JUGA!

Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. Tidak hanya orang dewasa, anak juga bisa menderita Computer Vision Syndrome.
kenali-tanda-dan-gejala-computer-vision-syndrome

Pernahkah anak Anda mengeluh mata lelah, berair, pandangan ganda, leher kaku disertai pusing? Apakah anak Anda sering berlama-lama duduk atau rebahan dengan gadget di tangannya.

Hati-hati, bisa saja anak Anda sedang menderita Computer Vision Syndrome.

Apa saja gejala Computer Vision Syndrome? Bagaimana penangannya? Apakah perlu segera dibawa ke dokter spesialis mata?

Sabar. Siapkan kopi panas, kukis dan simak artikel dari Blog Dokter Taura berikut ini ya…

Computer Vision Syndrome: Apaan tuh?

Zaman memang sudah berganti. Dulu, Dunia anak adalah dunia bermain di alam nyata. Sosialisasi dengan teman sebaya menjadi sarana efektif meningkatkan kepekaan anak terhadap lingkungan. Target permainan pun beragam, mulai dari kemampuan matematika (permainan congklak atau dakon, monopoli), kemampuan motorik kasar dan kerjasama tim (gobak-sodor, bentengan dll) sampai kemampuan motorik halus (main kelereng, bola bekel).

Sekarang ini, dunia permainan anak sudah bergeser ke dunia digital dan seluler, mulai dari tablet, laptop, note book, computer, smartphone, semua pasti tak luput dengan yang namanya “game”, sebuah permainan maya yang merupakan “surga” bagi anak-anak kita tak memandang anak desa, apalagi anak kota.

Apalagi di era pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Anak terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara daring. Mengerjakan tugas dengan sarana computer atau smartphone. Belum lagi maraknya social media seperti youtube, tiktok, Instagram dll yang sangat mudah diakses.
Coba Anda hitung, berapa jam sehari si kecil menatap layar elektronik? 8 jam? Atau bahkan lebih dari 12 jam?

Salah satu efek negatif dari aktivitas yang mengharuskan anak terpapar layar monitor ini adalah terjadinya “Computer Vision Syndrome”.

tanda-dan-gejala-computer-vision-syndrome

Computer Vision Syndrome adalah gejala pada mata dan leher yang timbul akibat penggunaan komputer dalam waktu lama. Semakin lama menggunakan komputer maka akan semakin meningkat rasa ketidaknyamanan pada mata.

Komputer: Bahaya di tengah Manfaat

Penggunaan komputer dikalangan anak-anak semakin meluas pada dekade terakhir. Data statistik di Amerika menunjukkan:

  • 94% keluarga Amerika yang memiliki anak, mempunyai komputer dirumah dan terhubung akses internet.
  • Jumlah anak usia 8-18 tahun yang menggunakan fasilitas hiburan seperti komputer maupun video game setiap hari semakin meningkat, dari 6.19 jam pada 1999 menjadi 7.38 pada 2009
  • Pada tahun 2009, 29% anak di Amerika rentang usia 8-18 telah memiliki laptop sendiri. Sedangkan anak-anak usia 7-12 tahun menghabiskan sedikitnya 90 menit per hari untuk smsan

Banyak "Dokter Mata Anak" percaya bahwa hal ini merupakan salah satu penyebab early myopi (rabun jauh, harus menggunakan kacamata “minus”) pada anak. Dan itu terbukti dalam penelitian National Eye Institute yang diterbitkan Desember 2009, bahwa prevalensi rabun jauh/ myopia di Amerika meningkat dari 25% menjadi 41.6% selama 30 tahun terakhir.

Duduk di depan komputer dapat menimbulkan stres pada mata anak, karena mata akan terfokus pada komputer daripada disekitarnya. Hal ini akan menyebabkan anak memiliki faktor resiko yang lebih tinggi untuk terjadinya Computer Vision Syndrome

Bisakah Anak Menderita Computer Vision Syndrome?

Beberapa hal yang dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome pada anak, antara lain :

  • Sedikitnya cahaya saat menggunakan komputer
  • Rasa silau pada layar komputer akibat pengaturan layar yang tidak sesuai mata.
  • Posisi yang tidak nyaman ketika menggunakan komputer
  • Jarak antar mata dan layar komputer
  • Masalah mata yang tidak terkoreksi dengan baik, misalnya silinder.

Geajala dan Tanda Computer Vision Syndrome

Sedangkan gejala dan tanda Computer Vision Syndrome pada anak antara lain:
  • Sakit kepala
  • Mata kabur
  • Nyeri leher
  • Kaku leher
  • Nyeri bahu
  • Mata merah
  • Mata lelah dan tegang
  • Mata kering
  • Iritasi mata
  • Penglihatan ganda
  • Vertigo (kepala terasa berputar)
  • Polyopia
  • Kesulitan memfokuskan mata kembali.
Menurut American Optometric Association (AOA), orang tua harus mempertimbangkan hal-hal seperti dibawah ini:
  • Anak mungkin tidak menyadari bahwa ia telah duduk didepan komputer dalam jangka waktu lama dengan sedikit istirahat. Hal ini yang dapat menyebabkan masalah pada mata anak.
  • Anak sangat mudah beradaptasi. Mereka beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan adalah normal meskipun terjadi masalah pada mata. Maka dari itu orang tua harus mengawasi anak ketika duduk didepan komputer dan melakukan cek rutin ke dokter spesialis mata.
  • Anak harus memaksakan sedikit posisi untuk mengoperasikan komputer karana pada dasarnya komputer dirancang untuk orang dewasa, sehingga mungkin akan terjadi nyeri pada punggung dan leher.

Tips Cegah Computer Vision Syndrome

Beberapa tips untuk mengurangi mata lelah pada anak:
  • Rajin melakukan pemeriksaan mata anak. Mulai dari sebelum sekolah.
  • Batasi waktu anak didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit
  • Atur posisi anak ketika didepan komputer, apakah sudah sesuai dengan ukuran tubuh anak. Atur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm
  • Atur pencahayaan lampu, hindari keadaan silau yang mungkin terjadi ketika anak duduk didepan komputer. Misalnya posisi ketika menggunakan komputer, kecerahan latar komputer.
    posture-position-untuk-mencegah-computer-vision-syndrome


Penggunaan komputer tidak hanya berefek kepada Computer Vision Syndrome tetapi juga berhubungan dengan perkembangan fisik anak. Sehingga diperlukan pengawasan dan pengelolahan yang baik ketika anak menggunakan komputer, antara lain:

  • Ajak anak melakukan berbagai kegiatan agar tidak terfokus pada komputer, ajaklah anak melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan fisik disela-sela penggunaan komputer. Batasi anak dalam penggunaan komputer tidak lebih dari 2 jam setiap harinya.
  • Ajari anak duduk dalam posisi yang nyaman ketika sedang menggunakan komputer. Aturlah tempat duduk dan meja (workstation) yang sesuai dengan ukuran tubuh anak.
  • Jika komputer/laptop/notebook akan dibawa ke sekolah, ajari anak cara membawa yang tepat seperti menggunakan tas ransel agar beban terbagi rata antara kedua bahu, dan jangan gunakan tas slempang.
  • Mengajari anak ketrampilan dalam menggunakan komputer yang baik, seperti bagaimana meminimalisir penggunaan mouse
  • Ajari anak untuk peka terhadap keadaan badannya sendiri ketika badan sudah terasa tidak nyaman/pegal saat menggunakan komputer maka segeralah beristirahat.










DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

117 komentar

  1. Terimaka kasih dokter atas ilmu nya, keren banget nih tulisannya. Izin bertanya dok apakah senam otot mata bisa mencegah computer vision syndrome ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sejauh ini masih belum ada penelitian ilmiah tentang ini. Menggunakan kacamata anti radiasi mungkin bisa membantu

      Hapus
  2. Terimakasih banyak dok, setelah baca artikel ini jadi menambah insight baru tentang CVS. Izin bertanya dokter, kalau anak memang sudah myopia, apakah saat berada di depan layar komputer direkomendasikan memakai kacamatanya atau tidak ya dok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, harus tetap gunakan kacamata. Bila perlu menggunakan anti radiasi.

      Hapus
  3. Bagus banget tulisan dokter, menambah wawasan baru buat saya dok. Izin bertanya dok, sindroma ini apa bisa berpengaruh ke tumbuh kembang pada anak ya dok? Mengingat selama pandemi, anak2 tiap hari berhadapan dgn laptop. Matur nuwun dokter��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bisa. Bukan hanya perkembangan indra penglihatan, namun juga perkembangan yang lain, karena anak jadi kurang sosialisasi dan kurang melibatkan motorik kasar

      Hapus
  4. terimakasih banyak dokter atas ilmunya sangat bermanfaat dan penyajiannya sangat menarik bagi pembaca. izin bertanya dokter untuk pemeriksaan rutin mata pada anak sebaiknya dilakukan setiap berapa bulan sekali nggih dokter ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Periksa ke dokter spesialis mata jika ada keluhan atau rutin tiap 6 bulan

      Hapus
  5. terima kasih dokter atas tulisannya dimana di era digital ini penggunaan komputer cukup lumrah, ijin bertanya apakah dengan mendesain rungan dengan warna tertentu dapat membantu mengatasi CVD ini ya? contohnya dengan ruangan yang bewarna hijau atau biru akan membuat mata menjadi lebih nyaman ketika mengalihkan padangan saat beristirahat?

    BalasHapus
  6. CVS ini kan sebenarnya disebabkan posisi saat menghadap komputer yang kurang pas, dan mata yg menatap layar terlalu lama.

    BalasHapus
  7. penjelasannya menarik dan mudah difahami. yang ingin saya tanyakan adalah lebih mana kita sebagai orang tua mengenalkan gadget kepada anak sejak dini, atau nnti terpatok pada umur berapa baru kita perbolehkan anak menggunakan gadget. melihat dari segi kemuhdorotan dalam penggunaan gadget pada anak-anak. mohon penjelasannya nggih dokter. terimakasih sebelumnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya anak dikenalkan gadget saat mereka tahu dan bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Sesimple itu teorinya... Realitanya? Hmmm.....

      Hapus
  8. Jujur aku baru tahu nama ilmiahnya wkwk, akhir2 ini, semenjak ikut blogspedia aku juga sering ngalamin, akhirnya aku pake kacamata radiasi deh hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh kan... Makanya pantau terus blog Dokter Taura ya. Enak dibaca, mudah dicerna, dan insyaallah bermanfaat....

      Hapus
  9. Tantangan banget sih emang di masa pandemi ini, anak2 lebih sering terpapar screen time.. harus diimbangi makanan kaya vitamin A kayaknya ya Dok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak cukup kalau hanya dapat tambahan Vit A. Ikuti saran yang sudah tertera di blog ya kak.... Makasih banyak ya sudah berkunjung... Senangnya dapat kunjungan dari bloger tenar...

      Hapus
  10. Bener bener harus menjadi perhatian,,,
    Dok, apa sama bahayanya CVS ini antara anak anak dan org dewasa ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang lebih sama pak Hamdan... Yuk, anak-anak di kelas diedukasi ttg CVS ini yuk

      Hapus
  11. Anakku belum pernah di cek di dokter mata sih. Tapi bisa jadi dia pernah mengalami Computer Vision Syndrome juga. Soalnya kami pernah membawa dia ke UGD gegara dia merasa bumi goyang(istilah dia), dan dia ga berani membuka matanya. Saat itu hanya diberikan parcet supaya tenang. Jadi aware tentang adanya CVS ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bumi goyang atau kepala terasa berputar, takut membuka mata, lazim disebut VERTIGO. Salah satu gejala CVS. Beware moms

      Hapus
    2. Nah ini yang kami takutkan Dok, kemarin sempat mengira ini vertigo juga. Akhirnya memang kami hentikan screentime (totally). Alhamdulillah sudah tidak lagi. Rupanya ini gejala CVS ya dok.

      Hapus
  12. Kejadian nih dok, adek saya paling kecil kena, pas periksa tau-tau minus 1 dan ada silinders pula, padahal masih kecil, :( kadang kita orang dewasa ga ngeh gitu, wuaa artikel yang bermanfaat bangey dok buat pencegahan kedepannya, terima kasih dok :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selama pandemi, anak sekolah makin lengket dengan gawai. Kadang ortu malah bangga lihat anaknya tampak smart dg gawainya. Padahal dampak negatifnya banyak banget

      Hapus
  13. Setelah liat infografisnya auto benerin posisi dudukku nih dok..wkwkwkk
    .
    Kayaknya aku lg kena ini pa ya dok, rasanya kalau malam susah buat begadang nulis di depan laptop/hp juga nih.. Jadi lihat pesan" penting aja trus tutup laptop dan hp :( Mungkin mataku perlu istirahat ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan abaikan sinyal-sinyal kecil yang sedang dikeluhkan oleh tubuh kita. Itu tandanya raga melelah

      Hapus
  14. Tampaknya tanda2nya berlaku juga untuk orang dewasa ya dok. Sebab mata lelah dan leher kaku ini sering kali juga aku rasakan . Aku jadi kawatir nih.

    Apalagi apa2 pakai hp.
    Ini membuat mata makin bekerja lebih keras.

    Noted banget nih, apalgi anak2 masih blum ptm jadi kegiatan KBM masih pakai zoom

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perhatikan tanda-tanda receh yang sudah dijeritkan oleh tubuh kita. Segera perbaiki gaya hidup...

      Hapus
    2. Wah betul nih harus lebuh aware ya dok. Kadang merasa baik2 saja padahal gak. Noted dok. Terima kasih

      Hapus
  15. Wah, pwelu waspada nih. Kalau gips lain saat berkomputer atau ber hape ria apa dok agar bisa mengurangi resiko CVS ini,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Atur pencahayaan, sering alihkan pandangan dan atur posisi duduk

      Hapus
  16. Penjelasannya mantap Dok, makasih. Mudah dipahami sehingga bisa disikapi dengan baik. Nanti saya ingin share ke teman-teman

    BalasHapus
  17. Baca ini pas dini hari lagi begadang depan laptop, auto berasa ditabok sama dokter, karen selain untuk anak ini juga relate untuk yg dah dewasa. Reminder juga buatku yang manajemen screen time anaknya masih belum okay. Ada kaitannya dengan vertigo juga ternyata ya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, vertigo merupakan salah satu gejala CVS. Ajari anak memanage waktu dg baik.

      Hapus
  18. Selama pembelajaran daring, mau nggak mau anak2 jadi lebih sering di depan komputer/hp. Hiks jadi risau. Terima kasih dok artikelnya, menjadi perhatian nih untuk anak dan orang tua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak, risiko terjadinya CVS juga meningkat. Perhatikan tips nya ya...

      Hapus
  19. Selama masa pembelajaran on line, anak lumayan lama berhadapan dengan monitor, baik melalui gawai maupun laptop, jadi agak khawatir juga.
    Bersuyukur sekarang sudah dimulai percobaan pembelajaran tatap muka, sehingga bisa meminimalisasi untuk menatap layar laptop

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pak, semoga anak2 sehat semua ya... Lancar sekolahnya, lancar ibadahnya

      Hapus
  20. Jadi inget, pas kuliah sampai pernah ke dokter syaraf. Soalnya ngerasa sakit bahu (otot bahu tegang), pandangan mata kabur, dan pusing. Udah cek ke dokter mata, minusnya masih rendah (cuma 0.25) dan katanya ga wajib pakai kaca mata. Ternyata semua gejala itu adalah computer vision syndrome ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkadang diagnosis CVS ini lolos juga dari pengamatan dokter lho. Terlihat receh, tapi akibatnya bisa fatal.

      Hapus
  21. Ulasan ini mengingatkanku untuk lebih aware lagi terhadap penggunaan gagdet khususnya pada anak-anak, terimakasih dokter. Ini yang sangat saya khawatirkan ..

    BalasHapus
  22. Saya banget nih dok..
    Sampe cek ke dokter dan sempat dirontgen bagian leher dan bahu. Cek ke dokter mata juga dan nggak dicover asuransi karena ternyata hanya kelelahan mata..heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh, bener kan... Bukan hati saja yang bisa lelah, mata juga.

      Hapus
  23. Saya pernah ngalamin sepertinya dok, mata saya klo kena cahaya sakit banget, pandangan blur, saya baw ake dokter mata, mata saya kelelahan. Setelah 5 hari baru bisa melihat seperti biasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh bener kan... Tak hanya hati yang bisa lelah, mata juga! Lain kali harus lebih peka terhadap jeritan organ-organ tubuh kita...

      Hapus
  24. Izin saya jadikan referensi ya Dok.. Pas banget dengan campaign kami di Tim Rumah Bijak Digital, Ibu Pembaharu IP.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Bunda Tami.... Semoga bermanfaat dan banyak membantu tugas ya

      Hapus
  25. Ya Allah, pas banget baca artikel amta lagi pedih hahaha makasih informasi ya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah berkunjung di Blog Dokter Taura. Jaga kesehatan mata Anda...

      Hapus
  26. Lagi-lagi layar ini jadi hambatan perkembangan anak ya pak dokter. Hiks. wajib banget ngurangi screen time

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selain mengurangi screen time, jalani tips cegah CVS yang lain ya

      Hapus
  27. Beberapa waktu lalu aku sempat merasakan tanda-tanda computer vision syndrom ini. Nggak enak banget ternyata ya. Padahal biasanya dur2an depan komputer aman2 aja.. apakah usia juga berpengaruh pak Dokter?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul. Semakin bertambah usia semakin lemah otot-otot leher dan juga otot-otot penggerak bola mata, sehingga risiko terkena CVS semakin tinggi

      Hapus
  28. Literasi mengenai kesehatan seperti dampak penggunaan komputer dan sindrom memberikan pencerahan efektif penggunaan komputer dalam jangka panjang bagi indera

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak Ferry. CvS ini sangat tergantung dengan lamanya screen time dan posisi saat di depan layar monitor

      Hapus
  29. Wah gimana ya biar anakku nggak kena computer vision syndrome ini, sarangkan dia sekolahnya tiap hari selalu online sekolahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gimana hayo?
      Yuk baca serangkaian tips cegah CVS. Ada kok di artikel di atas.

      Hapus
  30. Oh anak yang sering terpapar gadget terus penglihatannya berkurang namanya Computer Vision Syndrome. Allhamdulillah anak aku nton atau main gamenya cuma hari sabtu minggu aja n senin jadwal nton. Karena benar anak anak mah harus dibatasi. Kalau ga takut kena Computer Vision Syndrome ini. Orang tua harus peka dan hati hati soalnya dalam pengawasan ke anaknya ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mom. Disiplin dan keteladanan adalah koentji. Gak sulit kok memulai sesuatu yang baik, hehehe.... Toh juga demi kesehatan kita semua.

      Hapus
  31. Computer vision syndrome apakah bisa diderita oleh orang dewasa? Kalo liat gejalanya/efek ada bbrp yg pernah kuderita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa banget. Karena niche blog ini adalah seputar kesehatan anak, maka saya membahas dari segi "anak".

      Hapus
    2. Setahuku memang benar ya computer vision syndrome ini penyakit yang bisa nyerang anak-anak dan dewasa, cuma kalo pada anak-anak itu yang lebih berbahaya karena bisa dibawa ketika dewasa kelak. Setahuku sih gini.

      Hapus
  32. Keren sekali ini tulisan-tulisannya pak dokter, Ane salut. Banyak sekali manfaat dari artikel ini,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih kak Suardi. Semoga suka ya baca artikel-artikel di Blog Dokter Taura yang masih pemula ini... Salam kenal, Kak.

      Hapus
  33. Gejala yang dokter sebutkan justru aku yang saat ini alami. Seperti mata kabur,lelah dan rada kabur. Ternyata pas diperiksa mataku sudah selinder 1/2 kiri kanan dan plus 1,75. Tapi anakku juga dibatasi untuk penggunaan komputer. Karena kadang di komputer bukan untuk belajar,melainkan main game

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau mata "plus" banyak dipengaruhi faktor usia, Kak Denise.
      Iya, salah satu yang menyebabkan "komputer jadi candu" itu adanya game dalam komputer.

      Hapus
  34. mata plus saya bertambah sejak "menekuni" monitor

    tapi yang paling parah, gara-gara salah duduk di depan laptop (selama berjam-jam), ada darah dalam urine saya.

    dan sayapun dimarahin dokter :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh kan, masalah sepele bisa jadi serius kan?
      Makanya, sayangi dan cintai dirim sendiri... Yuk, mari kita jaga kesehatan dari hal-hal kecil...

      Hapus
  35. saya juga kenak nih, mata lelah merah dan perih. Salah satunya karena kurwng cahaya n kena radiasi huhu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Radiasi sinar biru yang dikeluarkan oleh layar monitor laptop emang jahat kak... Gak pandang bulu. Kita aja yang harus bisa mencegahnya...

      Hapus
  36. Ada gejalanya yang mirip saya rasakan, sepertinya memang Computer Vision Syndrome ini dirasakan buat yang kerja dengan gawai dan berlama² dengan komputer

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget. Selain durasi screen time, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya CVS. Yuk, cermati lagi artikel di atas yuk...

      Hapus
  37. Saya sering banget kalau kerja atau menonton lewat desktop mengalami pusing sampai mual, memang saya memiliki rabun jauh.. apakah itu termasuk Computer Vision Syndrome juga ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul, itu bisa merupakan gejala CVS. Yuk, perbaiki gaya hidup yuk... Sayangi diri sendiri itu penting banget lo kak

      Hapus
  38. Saya pernah khawatir sama bayi saya dulu loh dok, kan katanya ada katarak bayi. Nah bayi saya waktu lahir itu matanya biru banget, trus lama-lama kok seperti abu-abu, pas sudah usia 3 bulan masih belum bisa melihat jelas, jadi saya bawa ke klinik mata. Alhamdulillah setelah dicek pakai pembesar kornea dan diteliti dokter, katanya normal saja. Nggak lama bisa respon gerakan. Terlalu takut duluan karena warna matanya yang terang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bayi baru lahir jarak pandangnya hanya sekitar 30 cm, itu pun masih kabur. Umur 6 bulan bayi baru bisa melihat layaknya orang dewasa... Next, tunggu artikel di blog dokter taura tentang indra penglihatan bayi ya

      Hapus
  39. wah di era pandemi ini memang kayanya orang banyak wfh yang waktunya kadang melebar jauh dari jam kerjanya, jadi banyak rentan mengalami CVS ini ya dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul banget kak Shinta. Waspada akan gejala CVS ya... Healthy life style ya...

      Hapus
  40. Bahaya juga dampak dari lama melihat manitor komputer/ laptop dan gadget. Dilemanya skrg semua kegiatan belajar dan bekerja menggunakan komputer dan gadget. Ditambah banyaknya aplikasinya yang membuat betah berlama di depan komputer dan gadget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dilema memang... Makanya harus jeli menjalankan tips cegah CVS. Salam sehat ya kak...

      Hapus
  41. Terima kasih atas ilmunya yg bermanfaat dok..
    Anak saya selalu maen gadget setiap hari.. Beruntung sekarang sdh bisa dikontrol lewat aplikasi Google Family..
    Jadi gadgetnya cmn bisa nyala 2 jam sehari..

    BalasHapus
  42. Saya dapet pengetahuan baru lagi tentang computer vision syndrome, makasih ya dok, ini berguna banget informasinya buat ibu-bu yang anak-anaknya pegang gadget setiap hari.

    BalasHapus
  43. Selalu dan selalu suka dengan tulisan Bapak yang Satu ini, Dokter ANak yang produktif. Selalu inspiratif, dan tentunya semua yang disampaikan sangat menjawab kebutuhan orang.

    BalasHapus
  44. Wah, bermanfaat banget nih artikelnya, dok! Makasiiih!

    Oh iya dok, kalau saya kelamaan liat layar komputer itu kadang suka pusing-pusing, nyut-nyutan di pangkal hidung. Solusinya itu emang harus off dulu dan perbanyak makan juga istirahat. Ga setiap hari sih, tapi ada kali ya sebulan sekali kayak gini. Padahal kerjaan saya emang tiap hari di depan komputer.

    Apakah ini masuk CVS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, masuk kategori CVS. Perhatikan tips cegah CVS ya...

      Hapus
  45. Dari gejala-gejala yg dokter sebutkan diatas, hampir semua saya mengalaminya. Maklumlah, tiap hari bergelut dengan layar komputer. Tips diatas sangat membantu bgt dok. terimakasih...

    BalasHapus
  46. Saya merasakan banyak gejala di atas. APalagi tiap hari memakai komputer. Sekarang malah fokus mata jadi lambat dan kalau mata lelah sekali tak ada jalan lain selain berhenti menulis dulu 1-2 hari

    BalasHapus
  47. Bener banget, komputer ini jadi kayak buah simalakama ya. Eh apa ya istilahnya. Mungkin kayak dua sisi mata uang. Di satu sisi ngasih manfaat yang banyak, tapi di sisi lain, ngasih efek yang merugikan. Ya itu tadi, computer vision syndrome. Bikin mata lelah, yang lama-lama bisa rusak. Udah banyak contohnya yang jadi bermata minus karena radiasi komputer. Salah satu solusinya ya mengganti komputernya dengan yang lebih aman. Dan juga mengatur penggunaan komputer.

    BalasHapus
  48. Memang pandemi ini bikin anak makin banyak menghabiskan di depan layar komputer dan gadget ya.

    Oh ya Dok, apakah penggunaan mouse ada dampak negatif? Karena pada dua poin terakhir ditulis tentang mengajari anak keterampilan menggunakan komputer yang baik dan meminimalisir penggunaan mouse.

    BalasHapus
  49. Masha Allah, penjelasan yang sangat runtut dan bermanfaat ditengah gempuran gadget sekarang doktet. Apalagi pengguna gadget bukan hanya orang tua, tapi juga anak-anak yang mana kebanyakan penggunaannya justru karena pembiasaan dari orang tua yang menjadikan gadget adalah senjata penenang anak. Sekiranya mulai usia berapa dok, sebaiknya orang tua mulai bisa memeriksakan kesehatan mata anak ? Selain dari pengaturan posisi anak saat menggunakan media elektronik, apakah ada nutrisi/lainnya yang disarankan untuk memelihara kesehatan mata nggih dok ? Terimakasih banyak dokter.

    BalasHapus
  50. Terima kasih banyak dokter untuk informasinya mengenai computer vision syndrome. Benar sekali dokter, dulu saat bermain anak-anak biasanya berkumpul dan bermain berbagai permainan yang melatih fungsi motorik kasar, halus dan matematika, tetapi saat ini saat bermain anak-anak memang berkumpul tetapi fokus pada gadget masing-masing. Ternyata banyak sekali gejala yang bisa muncul dari penggunaan gadget pada anak-anak, seperti sakit kepala, mata kabur, nyeri leher, mata lelah, dll. Orang tua harus melakukan pengawasan dan pengelolaan yang baik ketika anak menggunakan gadget.

    BalasHapus
  51. Informasi yang sangat bagus dokter, terima kasih nggih.
    Ternyata ridak hanya orang dewasa, anak juga bisa menderita Computer Vision Syndrome. Keadaan saat ini banyak anak yang sejak mengenal elektronik, sejak itu juga mengenal game di komputer atau tab dan ketagihan. Mohon izin bertanya dokter, mulai usia berapa nggih sebaiknya anak diperkenalkan alat elektronik seperti komputer/laptop sehingga bisa mencegah kejadian cvs ini ?

    BalasHapus
  52. Alhamdulillah terima kasih banyak dokter, sangat menarik pembahasan artikelnya apalagi disaat ini anak anak kecil lebih banyak yang tergantung dengqn gadgetnya dibandingkan dulu jaman kakaknya atau orang tuanya nggih dok sehingga ini ilmu yang baru yang bisa diterapkan ke anak anak jaman sekarang. Izin bertanya nggih dok, bagaimana bila misal saya sebagai orang tua memberi tahu/mengarahkan supaya anak dapat duduk dalam posisi yang nyaman ketika sedang menggunakan komputer dan tidak terllau dekat dengan mata anak nggih? Karena kebanyakan anak sudah dicoba diberi tahu namun biasanya akan mengubah posisinya menjadi lebih maju dalam bebeberapa waktu dokter. Terima aksih banyak dokter

    BalasHapus
  53. Alhamdulillah terima kasih banyak dokter atas informasi yang telah disampaikan. Pada era sekarang memang computer tidak jauh dari kita, apalagi jika anak anak sudah mengenal game maka akan mempunyai waktu yang lama di depan computer. Oleh sebab itu perlu dicermati bagi orang tua untuk selalu memonitor anaknya agar tetap bisa bersosialisasi dengan orang sekitar sehingga tidak ada “kecanduan” di depan computer. Beberapa hal bisa dilakukan seperti Batasi waktu anak didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit. Mengatur posisi anak ketika didepan komputer, dengan mengatur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm. Terima kasih dok informasi yang bermanfaaat ini. Izin share nggih.

    BalasHapus
  54. Zaman sekarang adalah era digital, masyarakat banyak menggunakan alat elektronik dalam kegiatan sehari-hari seperti tablet, laptop, note book, computer dan smartphone. Hal ini dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome yaitu sekumpulan gejala seperti mata kabur, mata lelah, mata merah, kaku leher dan sakit kepala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar elektronik tersebut. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga dapat mengalaminya karena terlalu sering bermain gadget atau terpaksa mengikuti pembelajaran daring. CVS dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat anak tidak nyaman sehingga harus dicegah dengan cara mengatur posisi ketika menggunakan gadget, mengatur pencahayaan gadget, batasi waktu penggunaan dan rutin melakukan pemeriksaan mata

    BalasHapus
  55. Hani Mufidatul Khoiriah18 September 2022 pukul 18.29

    Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. Tanda dan gejala Computer Vision Syndrome pada anak antara lain : Sakit kepala, Mata kabur, Nyeri leher, kaku leher, Nyeri bahu, Mata merah, Mata lelah dan tegang, Mata kering, Iritasi mata, Penglihatan ganda, Vertigo (kepala terasa berputar), dan lain sebagai nya. CVS dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan mata anak, Membatasi waktu anak didepan komputer dengan istirahat minimal setiap 20 menit, mengarur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20cm, juga mengatur pencahayaan lampu.

    BalasHapus
  56. Muhammad Haris Firdausi18 September 2022 pukul 22.00

    Computer vision syndrome merupakan gejala yang timbul akibat dari penggunaan mata yang terlalu lama fokus pada layar komputer. Sakit kepala, mata kabur, nyeri leher jadi salah satu penyebabnha. Harus ada beberapa pengaturan atau tata cara yang harus dilakukan untuk mengurangi efek cvs ini antara lai mengatur arah pandangan dan cara duduk pada saat menggunakan komputer

    BalasHapus
  57. Computer Vision Syndrome (CVS) adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar leh layar komputer, termasuk tablet, gadget maupun layar televisi. beberapa hal yang dapat menyebabkan CVS yaitu sedikitnya cahaya saat menggunakan komputer, rasa silau pada layar komputer, posisi yang tidak nyaman, jarak antara mata dan layar komputer, masalah mata yang tidak terkoreksi dengan baik misalnya silinder.
    Gejala dan tanda CVS pada anak antara lain sakit kepala, mata kabur, nyeri leher, kaku leher, nyeri bahu, mata merah, mata lelah dan tegang, mata kering, penglihatan ganda, vertigo, polypia, kesulitan memfokuskan mata kembali. cara untuk mengurangi/mencegah CVS yaitu pertama rajin melakukan pemeriksaan mata. Kedua, membatasi waktu anak di depan komputer dengan meberi jarak istirahat minimal 20 menit. Ketiga, mengatur posisi anak ketka didepan komputer, sudah sesuai atau belum dengan ukuran tubuh anak dan atur jarak mata anak dengan layar minimal 18-20 cm. Keempat, mengatur pencahayaan lampu.

    BalasHapus
  58. Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. tidak dipungkiri semua kegiatan di zaman modern ini memang menggunakan gadget. dari kegiatan hiburan, permainan untuk anak, hingga pembelajaran, semua berbasis digital. dimana semakin lama menggunakan komputer maka akan semakin meningkat rasa ketidaknyamanan pada mata. sehingga pencegahan pada anak memang harus tegas dilaksanakan termasuk waktu anak dalam penggunaan dan posisi serta pencahayaan yang baik.

    BalasHapus
  59. Terimakasih dokter untuk informasinya, anak memang sering tidak menyadari mereka sudah berapa lama berada di depan komputer, laptop, televisi, tablet atau gadget. Mulai dari masalah ergonomis sampai lama terpapar cahaya oleh alat" tersebut bisa menyebapkan CVS. Semoga tips untuk mencegah CVS dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari hari agar terhindar dari CVS.

    BalasHapus
  60. Terima kasih banyak dokter atas artikelnya, penjelasannya sangat mudah dipahami 🙏
    Saya setuju sekali dengan dokter, saya ingat saat pandemi covid19 kemarin saya sempat merasakan gejala gejala dari CVS ini, dan itu membuat saya menjadi sangat tidak nyaman, selalu pusing dan mata perih saat melihat layar laptop, entah untuk kuliah daring atau mengerjakan tugas tugas.
    Terima kasih juga dokter sampun memberikan tips untuk mencegah terjadinya CVS 🙏

    BalasHapus
  61. Maghfiri Sania Bidari26 Januari 2023 pukul 07.16

    Informasinya sangat menambah wawasan saya dokter, sebelumnya izin bertanya dokter, selama pandemi kan adek2 mulai dari tk smpai sampai SMA sekolahnya online dokter, apakah CVS ini berpengaruh dalam tumbuh kembang anak nggih dokter ? Terimakasih dokter

    BalasHapus
  62. Waduh, salfok sama judulnya😅
    Sehabis membaca tentang ini saya jadi wondering bagaimana ya cara bijak mendidik anak saya nanti? Utamanya berkaitan dengan penggunaan gawai dan komputer nantinya. Saya tetap meyakini kalau pasti ada cutoff dimana anak dinilai siap memegang barang elektronik untuk kebutuhan dan keperluannya. Tapi tentu saat dewasa dan realitanya nanti akan sangat banyak pertimbangan-pertimbangan lain terkait prinsip tersebut. Untuk itu saya harus banyak belajar tentang ilmu parenting, termasuk terkait CVS ini. Terima kasih banyak Dokter

    BalasHapus
  63. MasyaAllah pembahasannya sangat menarik sekali dokter, memang tidak bisa dipungkiri jika kita sehari-hari tidak akan bisa lepas dari penggunaan barang-barang elektronik, seolah-olah sudah menjadi hal yang tidak bisa lepas dari kita. Namun ternyata memang ada pada beberapa kondisi seperti yang sudah dijelaskan panjang lebar lewat artikel ini bahwa Computer Vision Syndrome ini merupakan sekumpulan gejala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar computer, termasuk tablet, gadget maupun layer televisi. tidak dipungkiri semua kegiatan di zaman modern ini memang menggunakan gadget. Tak jarang saya sendiri juga merasakan gejala dari CVS ini, namun setelah membaca artikel ini saya jadi tau ada tips untuk mengatasinya. Terimakasih atas sharing ilmunya dokter, sangat bermanfaat sekali.

    BalasHapus
  64. Terima kasih dokter atas sharing ilmunya ini. Di zaman digital dan sejak pandemi Covid-19 ini memang penggunaan alat elektronik dalam kegiatan sehari-hari seperti tablet, laptop, note book, computer dan smartphone semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan Computer Vision Syndrome yaitu sekumpulan gejala seperti mata kabur, mata lelah, mata merah, kaku leher dan sakit kepala akibat terlalu seringnya mata terpapar oleh layar elektronik tersebut. Untungnya dalam artikel ini juga dijelaskan tentang tips mencegah CVS sehingga dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari agar terhindar dari CVS.

    BalasHapus
  65. Terimakasih dokter telah membuat lanjutan terkait efek-efek gadget yang lainnya. CVS sering kali kita jumpai pada orang dewasa, terutama pada orang-orang yang bekerja atau menatap layar komputer maupun gawai dalam jangka waktu lama. Namun seiring berjalannya waktu CVS juga banyak menyerang anak-anak. hal ini dikarenakan anak-anak sering menggunakan gadget dalam jangka waktu lama. Artikel sebelumnya membahas efek gadget terkait claw text (gangguan pada tangan) pada artikel ini ternyata penggunaan gadget juga berdampak pada kondisi penglihatan. Semoga para orang tua lebih bisa membatasi penggunaan gadget pada anak-anak agar tidak mengganggu kesehatan fisik maupun mental.

    BalasHapus
  66. Sejak pandemi covid-19 penggunaanalat elektronik spt smartphone dan laptop seakan menjadi makanan sehari-hari. Bagaimana tidak semua proses pembelajaran, meeting dan hal-hal penting lainnya dilakukan secara daring. Tanpa disadari dapat menyebabkan CVS yg merupajan kumpulan dari gejala seperri mata merah, mata lelah dan kaku pada leher.

    BalasHapus
  67. Masyaallah pembahasan yang sangat menarik sekali dokter. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa terjadinya pandemi covid 19 ini sangat berpengaruh pada semua aspek. Terlebih lagi bagi anak-anak yang mengharuskan mereka harus tetap sekolah tetapi ditengah keadaan pandemi, salah satu caranya adalah dengan menggunakan media elektronik baik laptop maupun handphone. Sadar ataupun tidak kondisi ini dapat mengakibatkan terjadinya CVS pada anak. Yang gejala dan tandanya salah satunya adalah mata lelah dan berair. Hal ini diakibatkan karena sering terpaparnya mata oleh layar gadget. Namun tenang, dalam artikel ini pun juga sudah dijelaskan cara pencegahan CVS yang dapat diterapkan didalam kehidupan sehari-hari. Terimakasih banyak dokter

    BalasHapus
  68. Di era covid, semua kegiatan dilakukan secara daring atau online sehingga membuat masyarakat banyak menggunakan komputer dan gadget lain untuk melakukan kegiatan sehari-hari. Terutama anak-anak yang masih sekolah, yang tadinya dilakukan secara tatap muka di gedung sekolah sekarang berubah menjadi menatap layar komputer atau hp yang durasinya bisa dibilang tidak sebentar sehingga memungkinkan banyak anak yang mengalami computer vision syndrome seperti yang sudah dijelaskan diatas. Dengan adanya artikel ini, kita bisa memahami bagaimana gejala-gejala munculnya CVS ini dan bagaimana cara memcegahnya sehingga anak-anak atau orang dewasa yang bekerja secara online atau “work from home” bisa meminimalisir keluhan-keluhan fisik akibat penggunaan komputer atau gadget yang terlalu lama

    BalasHapus
  69. Muhammad Alwan Al Khawarizmi15 Oktober 2023 pukul 14.08

    Masya Allah materinya sangat menarik dan mencerahkan dokter. Memang dalam kehidupan sehari hari kita tak mungkin terlepas dari adanya gadget baik dari hp maupun laptop. Setiap teknologi memiliki banyak sisi positif dan sisi negatif, sisi positifnya adalah kita dimudahkan, bisa bekerja dan belajar dengan sangat mudah namun sisi negatifnya adalah bertambahnya screentime salam sehari yang dapat membahayakan kesehatan mata kita. Beberapa hal bisa dilakukan seperti membatasi waktu didepan komputer. Beri jarak istirahat minimal setiap 20 menit. Mengatur posisi ketika didepan komputer, dengan mengatur jarak mata dengan layar minimal 18-20cm. Terima kasih dok informasi yang bermanfaaat ini. Izin share nggih dokter.

    BalasHapus
  70. Awwalu Adella Putri6 Agustus 2024 pukul 13.52

    Pembahasan yang ini sangat menarik buat saya. Bukan hanya anak-anak, tetapi saya sendiri juga mengalami hal ini. Setelah membaca, jadinya saya tahu batasan berapa lama saya harus bertahan di komputer/laptop.

    BalasHapus
  71. Di era digital saat ini, masyarakat banyak menggunakan perangkat elektronik seperti tablet, laptop, notebook, komputer, dan smartphone dalam aktivitas sehari-hari.
    Hal ini dapat menyebabkan sindrom penglihatan komputer atau Computer Vision Syndrome, yaitu kumpulan gejala seperti penglihatan kabur, mata lelah, mata merah, bahu kaku, dan sakit kepala yang disebabkan oleh seringnya mata terpapar layar elektronik.
    Bukan hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami situasi ini karena terlalu sering bermain gadget atau terpaksa mengikuti pembelajaran online.
    CVS dapat mengganggu kehidupan sehari-hari dan menimbulkan ketidaknyamanan pada anak.
    Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan dengan mengatur posisi saat menggunakan perangkat, mengatur pencahayaan perangkat, membatasi waktu penggunaan, dan melakukan pemeriksaan mata secara rutin.

    BalasHapus
  72. Terimakasih dokter, wah disini pasti banyak sekali yang pernah mengalami computer vision syndrome, karena saya sendiri seringkali merasakan keluhan ini, tidak tega apabila ini dirasakan oleh anak anak. Maka pentingnya bagi orangtua untuk mengajak anak berkegiatan lain dan mengedukasi posisi yang baik

    BalasHapus
  73. Zaman sekarang sudah marak sekalu orang tua membiasakan anaknya bermain gadget terlalu sering. Padahal, terlalu sering terpapar perangkat elektronik banyak dampak negatif pada anak lho. Salah satunya yakni CVS yang ternyata bisa terjadi pada anak. Sebagai orang tua hendaknya memberikan batasan waktu screentime pada anak agar anak tidak terkena CVS.

    BalasHapus
  74. Rafizal Firdhiyansyah9 Agustus 2024 pukul 19.07

    Sebagai seorang pelajar yang hidup di era moderenisasi dan sangat sering menggunakan laptop maupun gadget sungguh menjadi tantangan untuk tetap menjaga tubuh agar tetap ergonomis saat menggunakan laptop maupun gadger

    BalasHapus

Posting Komentar