blog dokter taura big ad

TERMOREGULASI BAYI BARU LAHIR: MENJAGA KEHANGATAN BAYI ADALAH KUNCI

27 komentar

Kehadiran seorang bayi dalam sebuah keluarga, tentu bisa menambah kebahagiaan, melengkapi kesempurnaan cinta, bahkan bisa mengubah jalan hidup sebuah keluarga. 

Seperti yang diungkapkan oleh seorang ibu muda yang juga seorang blogger Malang
"Rasanya  campur aduk, antara gugup, takut, kaget, bersyukur, dan senang luar biasa."

Di hari itu pula kesibukan sebagai "ibu baru" dimulai, termasuk mengurus BPJS bayi baru lahir. Tak lupa masalah bagaimana cara menggendong bayi yang benar, bagaimana cara memandikan bayi dan segala tips perawatan bayi baru lahir, akan menjadi fokus pembelajaran baru.

Namun, dibalik kebahagiaan seorang ibu yang baru melakhirkana bayinya, tahukah Anda bahwa dibalik itu semua ada kerja keras tim kamar bersalain dan tim perawatan bayi baru lahir di sebuah pusat layanan kesehatan yang kadang terlupakan jasa-jasanya?

Padahal kerja keras mereka dalam menyelamatkan ibu dan bayi, sudah tak terhitung jumlahnya. Salah satu hal mendasar yang mereka lakukan adalah menjaga kehangatan bayi baru lahir, yang dalam bahasa medisnya sering disebut sebagai TERMOREGULASI.

Apa itu termoregulasi? Sepenting apa termoregulasi bagi bayi baru lahir? Bagaimana cara menjaga kehangatan tubuh bayi? Apa bahayanya jika bayi mengalami hipotermi atau kedingainan?

Yuk, simak sampai tuntas ya...

Pengertian Termoregulasi

Termoregulasi atau pengaturan suhu tubuh pada bayi baru lahir merupakan aspek yang sangat penting dalam perawatan bayi baru lahir. 

Termoregulasi atau menjaga kehangatan bayi adalah kunci

Suhu tubuh normal dihasilkan dari keseimbangan antara produksi dan kehilangan panas. Salah satu masalah khusus pada bayi, terutama bayi prematur adalah ketidakmampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal.

Termoregulasi adalah kemampuan untuk menyeimbangkan antara produksi panas dan hilangnya panas dalam rangka menjaga suhu tubuh dalam keadaan normal.

Suhu normal pada bayi baru lahir adalah 36-36,5 C.

Suhu tubuh normal terjadi jika ada keseimbangan antara produksi panas dan hilangnya panas.

Mengapa Termoregulasi itu Penting?

Metode Kehilangan Panas

Kehilangan panas pada bayi baru lahir, terjadi melalui empat mekanisme dasar, yaitu: konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi

1. Konduksi

Salah satu metode krhilangan panas bayi adalah konduksi
Sumber: http://what-when-how.com/nursing/care-of-the-normal-newborn-maternal-and-newborn-nursing-part-1/
Konduksi adalah perpindahan panas yang terjadi sebagai akibat perbedaan suhu antara dua obyek.

Kehilangan panas terjadi saat terjadi kontak langsung antara kulit bayi dengan permukaan yang lebih dingin. Sumber kehilangan panas terjadi pada bayi yang berada pada permukaan/alas yang dingin, seperti pada waktu proses penimbangan. Selain itu, panas juga bisa hilang jika bersentuhan dengan selimut dingin, tangan, atau stetoskop.

2. Konveksi

Salah satu metode kehilangan panas bayi adalah konveksi
http://what-when-how.com/nursing/care-of-the-normal-newborn-maternal-and-newborn-nursing-part-1/
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi secara sederhana dari selisih temperatur antara permukaan kulit bayi dan aliran udara yang dingin di permukaan tubuh bayi.

Pergerakan udara yang lebih dingin dari suhu kulit bayi dapat menyebabkan hilangnya panas secara konvektif. Kulit bayi menghangatkan udara di atasnya, dan udara hangat kemudian tersapu oleh konveksi melalui udara. 

Contohnya adalah setelah lahir, ketika bayi dibawa ke ruangan dingin, kemudian dibawa dari ibu ke meja penghangat terdekat. Saat bayi digendong melalui udara dingin, panas dengan mudah keluar dari kulit dan tersapu. Contoh lain termasuk aliran udara dari pintu atau unit pendingin udara, dan bahkan berjalan melewati bayi. Inkubator, dan penghangat dapat membantu mencegah arus konveksi.

3. Radiasi

Radiasi adalah perpindahan suhu dari suatu objek panas ke objek yang dingin
Sumber: http://what-when-how.com/nursing/care-of-the-normal-newborn-maternal-and-newborn-nursing-part-1/
Radiasi adalah perpindahan suhu dari suatu objek panas ke objek yang dingin, misalnya dari bayi dengan suhu yang hangat dikelilingi suhu lingkungan yang lebih dingin. Sumber kehilangan panas dapat berupa suhu lingkungan yang dingin atau suhu inkubator yang dingin. 

Semua permukaan tubuh memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik yang disebut dengan radiasi. Energi yang ditransfer melalui radiasi akan menyebabkan perubahan pada suhu tubuh, tergantung pada laju kehilangan panas dan perbedaan suhu proporsional antara kulit dan permukaan yang memancar. Bayi juga dapat kehilangan panas karena dinding atau jendela yang dingin terletak di dekatnya. Sehingga pada bayi prematur, dapat dihangatkan dengan penghangat di atas kepala atau sinar matahari yang masuk melalui jendela

4. Evaporasi

Salah satu metode kehilangan panas bayi adalah Evaporasi
Sumber: http://what-when-how.com/nursing/care-of-the-normal-newborn-maternal-and-newborn-nursing-part-1/

Evaporasi atau penguapan adalah salah satu cara utama bayi kehilangan panas saat lahir. 

Sumber kehilangan panas terjadi melalui permukaan kulit dan saluran pernapasan. Bayi prematur sangat berisiko kehilangan panas melalui penguapan karena kulitnya yang belum matang lebih mudah kehilangan air, dan tingkat pernapasannya yang tinggi menyebabkan lebih banyak kehilangan air saat bernapas. 

Saat lahir, bayi basah dan terjadi penurunan suhu yang cukup drastis antara lingkungan intrauterin dan ekstrauterin. 

Ada hubungan linier antara kelembaban sekitar dan tingkat penguapan, dengan tingkat penguapan yang lebih tinggi pada tingkat kelembaban yang lebih rendah. Penguapan menyebabkan 0,6 kkal panas hilang untuk setiap 1 gram air yang hilang dari tubuh. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa kehilangan panas evaporatif paling besar terjadi setelah lahir. Mengeringkan dan membungkus bayi dengan handuk hangat di ruang bersalin akan mengurangi kehilangan panas akibat evaporasi. Pada bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 32 minggu, pengeringan sebaiknya dihindari dan sebaiknya bayi langsung dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Termoregulasi Bayi di Hari Pertama

Termoregulasi merupakan salah satu masalah khusus pada bayi, terutama bayi prematur dan bayi yang ;lahir dalam kondisi "tidak bugar" karena ketidakmampuannya untuk mempertahankan suhu tubuh yang normal.

Termoregulasi Bayi 0-1 jam

Kehilangan panas secara konveksi dapat dikurangi dengan mengatur suhu ruang bersalin minimal 26˚C untuk bayi dengan usia kehamilan  <28 minggu dan minimal 25˚C untuk bayi dengan usia kehamilan berapapun.

Kehilangan panas secara konveksi dapat dikurangi dengan melindungi bayi dari semua angin termasuk dari jendela, pintu, AC dan berjalan melewati bayi secara berlebihan.

Kehilangan panas secara radiasi dan konduksi dapat dikurangi dengan menempatkan bayi lahir prematur di bawah pemanas radiasi.

Kehilangan panas secara evaporasi terutama pada bayi dengan usia kehamilan <32 minggu sebaiknya ditutup dengan pembungkus polietilen (plastik) pada kepala dan badannya (kecuali wajah) tanpa dijemur terlebih dahulu

Kehilangan panas secara evaporasi terutama pada bayi dengan usia kehamilan <32 minggu yakni dikeringkan bagian wajah, kepala, badan, lalu dibungkus handuk hangat kering, dan dipakaikan topi. Cara lainnya dengan bayi dibaringkan di atas ibu dan keduanya ditutup dengan handuk hangat kering.

Benda apa pun yang bersentuhan langsung dengan bayi harus dihangatkan terlebih dahulu saat digunakan, misalnya, semua lingkungan mikro (penghangat, inkubator) dan aksesori tempat tidur (selimut, seprai, alat bantu pemosisian, kasur).

Kehilangan panas secara radiasi dapat dikurangi dengan tidak meletakkan bayi langsung di samping dinding atau jendela yang dingin. 

Termoregulasi Bayi 1-6 jam

Pemindahan tempat tidur merupakan sumber stres dan kehilangan panas pada bayi yang lahir prematur. Idealnya, hal ini harus diminimalkan untuk menghindari semua jenis kehilangan panas. Selain itu tempat tidur yang sama dalam bentuk inkubator atau teknologi lain dapat digunakan untuk transfer antara ruang bersalin dan ruang perawatan bayi.

Selama stabilisasi dan/atau transfer, inkubator hanya boleh dibuka untuk intervensi yang benar-benar diperlukan untuk menghindari kehilangan panas

Termoregulasi Bayi 6 jam hingga sekian hari

Studi menunjukkan bahwa inkubator berdinding ganda lebih unggul daripada inkubator berdinding tunggal untuk mengurangi kehilangan panas radiasi dan mengurangi konsumsi oksigen.

Penggunaan inkubator menggunakan mode yang paling sesuai untuk pasien (kondisi klinis, usia kehamilan, usia pasca konseptual) dan alur kerja klinis akan meminimalkan efek stres dingin dan dapat menjamin terbentuknya lingkungan termonetral.

Lingkungan yang lembab meningkatkan stabilitas termal, keseimbangan cairan dan elektrolit, dan integritas kulit bagi bayi premature.

Suhu sentral (perut) dan perifer (kaki) dapat terus dipantau pada neonatus. Probe tidak boleh diletakkan di kasur dan harus diperhatikan agar tidak jatuh. Jika terdapat perbedaan lebih dari 2˚C antara suhu periferal dan sentral yang lebih rendah, maka mengindikasikan adanya stres dingin.

Jika memungkinkan, semua intervensi dan perawatan bayi harus dilakukan melalui lubang inkubator. Pembukaan inkubator harus dihindari sebisa mungkin untuk mengurangi kehilangan panas

The Warm Chain

WHO juga merekomendasikan “the warm chain” yakni 10 prosedur yang saling terkait yang dilakukan saat lahir dan selama jam serta hari berikutnya untuk meminimalkan kemungkinan hipotermia pada semua bayi baru lahir. Rekomendasi ini diantaranya :
  1. Warm delivery room : Ruangan harus bersih, hangat (setidaknya 25-28°C/), dan bebas angin dari jendela dan pintu yang terbuka, atau dari kipas angin. Jika suhu ruangan kurang optimal, sebaiknya tersedia heater untuk menghangatkan ruangan. 
  2. Immediate drying : Setelah lahir, bayi harus segera dikeringkan dengan handuk kering termasuk kepalanya, kemudian letakka bayi pada permukaan yang hangat seperti dada atau perut ibu (kontak kulit ke kulit), atau kain yang sudah dihangatkan sebelumnya di tempat tidur. Bayi kemudian harus ditutup dengan handuk kering kedua (buang handuk pertama) dan tutup kepalanya. Jika suhu ruangan kurang optimal (kurang dari 25°C/77°F), handuk dan topi harus dihangatkan terlebih dahulu.
  3. Skin to skin contact : Kontak kulit-ke-kulit adalah metode yang efektif untuk mencegah kehilangan panas pada bayi baru lahir. Dada atau perut ibu adalah permukaan yang ideal untuk menerima bayi baru lahir karena bersih dan pada suhu yang tepat. Jika kontak kulit-ke-kulit tidak dapat dilakukan, bayi dapat dibungkus setelah dikeringkan, dan diletakkan di pelukan ibunya. 
  4. Breastfeeding : Menyusui harus dimulai sesegera mungkin setelah melahirkan, sebaiknya dalam waktu satu jam. Pasokan ASI yang awal dan memadai sangat penting untuk memberi bayi baru lahir kalori sehingga dapat menghasilkan panas tubuh. ASI pertama, yang disebut kolostrum, kaya nutrisi dan antibodi, dan merupakan semua nutrisi dan cairan yang dibutuhkan bayi. Bayi tidak boleh diberi makanan atau minuman lain.
  5. Bathing and weighing postponed : Memandikan bayi baru lahir segera setelah lahir menyebabkan penurunan suhu tubuh bayi dan tidak perlu dilakukan. Darah, mekonium, dan beberapa vernix akan terhapus selama pengeringan saat lahir. Verniks yang tersisa tidak perlu dihilangkan karena tidak berbahaya, dapat mengurangi kehilangan panas dan diserap kembali melalui kulit selama hari-hari pertama kehidupan. Mandi sebaiknya pada hari kedua atau ketiga kehidupan selama bayi sehat dan suhunya normal dengan air hangat diikuti dengan pengeringan cepat. Menimbang bayi saat lahir juga berisiko kehilangan panas dan harus ditunda selama beberapa jam. Sebelum menimbang bayi, sebaiknya dibungkus dengan baik.
  6. Appropriate clothing and bedding : Dalam beberapa hari pertama setelah lahir, bayi baru lahir harus dilindungi dengan pakaian dan tempat tidur yang sesuai dengan suhu lingkungan. Sebagai aturan umum, bayi baru lahir membutuhkan satu atau dua lapis pakaian dan tempat tidur lebih banyak daripada orang dewasa. Pada jam-jam pertama setelah lahir, pakaian harus selalu menyertakan topi, karena sebanyak 25% kehilangan panas pada bayi baru lahir mungkin berasal dari kepala yang tidak tertutup. Pakaian dan tempat tidur tidak boleh terlalu ketat untuk memungkinkan ruang udara di antara lapisan karena udara yang terperangkap adalah penyekat yang sangat efisien. Bedong — kebiasaan membungkus bayi dengan erat — adalah hal yang umum di beberapa budaya dan harus dihindari. Hal ini akan membatasi gerakan dan dapat meningkatkan risiko pneumonia dan infeksi pernapasan akut lainnya karena tidak memungkinkan paru-paru bayi berkembang sepenuhnya.
  7. Mother and newborn together : Bayi yang lahir di rumah maupun di institusi harus tinggal bersama ibunya 24 jam sehari, sebaiknya di tempat tidur yang sama, di ruangan yang hangat (setidaknya 25°C/77°F). Hal ini dikenal sebagai "rooming-in". Saat ibu dan bayi bersama, akan lebih mudah menjaga bayi tetap hangat dan menyusui sesuai waktunya.
  8. Warm transportation : Jika bayi perlu dipindahkan ke rumah sakit, atau ke bagian lain dari rumah sakit seperti bangsal nifas atau unit perawatan neonatal, penting untuk menjaga bayi tetap hangat selama pemindahan. Cara paling sederhana dan teraman untuk memindahkan sebagian besar bayi baru lahir adalah dengan kontak kulit ke kulit kontak dengan ibu
  9. Warm resuscitation : Sebagian besar bayi baru lahir akan mulai bernapas secara spontan dalam menit pertama kelahiran. Jika bayi baru lahir tidak bernapas setelah dikeringkan, ia membutuhkan bantuan dan resusitasi harus segera dimulai. Sangat penting agar bayi tetap hangat selama prosedur ini karena bayi baru lahir dengan asfiksia tidak dapat menghasilkan panas secara efisien dan berisiko lebih tinggi mengalami hipotermi.  Untuk menjaga agar bayi tetap hangat selama resusitasi dapat dilakukan: membungkus bayi dengan selimut hangat dan membaringkannya di permukaan yang kering dan hangat, seperti handuk atau selimut hangat; hanya wajah dan bagian atas dada yang harus dibuka; menempatkan bayi di bawah sumber panas tambahan seperti pemanas radiasi jika tersedia. Setelah resusitasi, suhu bayi baru lahir harus diukur dan, jika perlu, bayi harus dihangatkan kembali dengan menempatkannya dari kulit ke kulit bersama ibu dan membantunya memulai menyusui sesegera mungkin.
  10. Training and awareness raising : Semua penyedia layanan kesehatan yang terlibat dalam proses kelahiran dan perawatan bayi baru lahir selanjutnya (dokter, bidan, perawat bersalin, petugas kesehatan komunitas, dukun bersalin) perlu dilatih secara memadai tentang prinsip dan prosedur rantai hangat.

Kangoroo Mother Care

Salah satu cara alami dan terbukti ampuh dalam menjaga kehangatan bayi adalah dengan Kangooro Mothe Care atau perawatan Metode Kanguru. Hewan "kanguru: dipakai dalam metode ini karena manusia meniru metode termoregulasi yang dilakukan oleh kanguru.

Metode ini dilakukan dengan cara: bayi digendong tegak (atau diagonal) dan tengkurap di kulit ibu, di antara kedua payudaranya. Kepala bayi yang baru lahir berada di sisinya di bawah dagu ibu, dan kepala, leher, dan badan direntangkan dengan baik untuk menghindari sumbatan pada saluran udara. Sang ibu menutupi bayinya dengan pakaiannya sendiri dan tambahan selimut atau selendang. Jika ibu berjalan-jalan, ikat pinggang dan pakaian yang nyaman akan membantu menjaga posisi bayi.

Bayi biasanya telanjang kecuali popok dan topi. Bayi baru lahir dalam perawatan ini harus diawasi dengan ketat dan suhunya dipantau. Jika perawatan dilakukan dengan benar, risiko hipotermia sangat rendah. Namun jika suhu bayi ditemukan di bawah normal, sebaiknya dihangatkan kembali dengan menggunakan selimut ekstra untuk menutupi ibu dan bayi, serta dengan menaikkan suhu ruangan.

Radiant Infant Warmer

Menurut WHO, radiant warmer adalah elemen pemanas di atas kepala yang memberikan kehangatan secara lokal. Keuntungan menggunakan bentuk pemanasan ini adalah memungkinkan pengamatan langsung ke bayi. Radiant heaters dapat digunakan untuk menghasilkan area kehangatan yang terbatas di mana bayi baru lahir yang sakit dan berat lahir rendah dapat dihangatkan kembali, diberi oksigen jika diperlukan dan diamati saat telanjang. Radiant warmer 400 watt yang ditempatkan 50 cm di atas bayi sudah cukup. Metode ini efektif hanya jika suhu ruangan tetap tinggi (di atas 25°C/77°F).

Namun jika bayi dibiarkan dalam waktu lama, bayi berisiko mengalami dehidrasi jika tidak diberikan cukup cairan, terutama jika bayinya sangat prematur. Jika suhu pemanas radian tidak dipantau secara memadai, ada juga risiko panas berlebih atau luka bakar tingkat pertama. Tidak boleh ada lebih dari satu bayi di bawah satu lampu karena risiko infeksi silang dan distribusi panas yang tidak merata menyebabkan beberapa bayi terlalu hangat dan yang lain tidak cukup hangat.

Incubator

Inkubator banyak digunakan untuk perawatan bayi baru lahir yang sangat kecil dan/atau sakit karena menyediakan lingkungan yang bersih dan hangat, di mana suhu dan kelembapan dapat dikontrol dan oksigen dapat disuplai jika perlu. Inkubator juga memudahkan pengamatan bayi telanjang jika perlu, dan isolasi.

Inkubator memiliki banyak keuntungan tetapi harganya mahal dan biaya pengoperasiannya tinggi. Selain itu, jika tidak digunakan dan dipelihara dengan benar, mungkin lebih berbahaya daripada bermanfaat bagi bayi baru lahir.
Bahaya Hipotermia

Kesimpulan

  1. Termoregulasi adalah sebuah kemampuan menyeimbangkan antara produksi panas dan hilangnya panas dalam rangka untuk menjaga suhu tubuh agar tetap dalam keadaan normal. Hal ini juga merupakan serangkaian tindakan yang diambil saat lahir dan selama hari-hari pertama kehidupan untuk memastikan bayi tidak menjadi terlalu dingin (hipotermia) atau terlalu panas (hipertermia).
  2. Kehilangan panas tubuh dapat terjadi melalui 4 mekanisme yaitu konduksi, konveksi, evaporasi, dan radiasi.
  3. WHO merekomendasikan “the warm chain” yakni serangkaian 10 prosedur yang saling terkait yang dilakukan saat lahir dan selama jam serta hari berikutnya untuk meminimalkan kemungkinan hipotermia pada semua bayi baru.
  4. Pada bayi prematur dan bayi sakit, termoregulasi dilanjutkan hingga bayi membaik, dengan cara perawatan metode kanguru, perawatan di inkubator, ataupun melakukan tindakan medis di bawah infant radian warmer

Referensi

  1. Wandita S, 2016. Hipotermia pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter? Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bisa diakses di: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/hipotermia-pada-bayi-baru-lahir-kapan-harus-membawa-bayi-ke-dokter
  2. Putri ND, Soebadi A. 2014. Perawatan Bayi Baru Lahir. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bisa diakses di: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/perawatan-bayi-baru-lahir
  3. WHO. 1997. Thermal Protection of the Newborn: A Practical Guide. Geneva:WHO. Bisa diunduh di https://www.who.int/publications/i/item/WHO_RHT_MSM_97.2
  4. Waldron, Sarah., Mackinnon, Ralph. Neonatal Thermoregulation. Infant Journal 2007;3:101-4.
  5. Yunanto A, Thermoregulasi. Dalam: Buku Ajar Neonatologi. Edisi pertama. Jakarta: IDAI, 2008. h. 89-102.
  6. European Foundation for The Care of Newborn Infants (EFCNI). 2020. Thermoregulation in Preterm Born Babies. Muchen-Germany : EFCNI Academy. 



DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

27 komentar

  1. MasyaAllah...edukasi yang sangat lengkaappp
    maturnuwun dokter
    ini pas ada sepupu saya lagi mau lahiran. saya arahkan utk baca ini.
    makasiii njih

    BalasHapus
  2. kosakata baru buat saya nih kak Dokter, Termoregulasi.
    kalau inkubator sering dengar.
    upaya dalam menjaga suhu bayi ini bisa dipantau dari jam nya juga ya,
    dan ini wawasan bagus untuk orang awam, khususnya buat saya

    BalasHapus
  3. Bayi pertama saya lahir sakit, lalu mendapatkan tindakan yang saya tahu dari artikel ini dinamakan termoregulasi, dengan cara perawatan metode kanguru, perawatan di inkubator, mungkin juga ada tindakan medis lainnya..Sayang sekali dia tidak tertolong dan meninggal di usia 13 hari

    BalasHapus
  4. Setelah baca ini saya jadi tambah paham bahwa mempertahankan suhu tubuh bayi baru lahir tuh ada aturan ketatnya ya. Tentu saja dengan tujuan agar yang baru lahir ini bisa menyesuaikan diri dengan dunia di luar kandungan dan supaya dia bisa bertahan hidup. Angkat topi untuk semua petugas medis yang terlibat di dalamnya.

    BalasHapus
  5. Ternyata ada mekanisme tertentu ya supaya bayi tidak "kaget" dengan perubahan suhu tubuh saat dalam rahim, dengan saat sudah terlahir ke dunia. Termoregulasi dan ini mesti dipahami oleh para calon orang tua juga, bukan cuma tenaga medis yang membantu persalinan

    BalasHapus
  6. Saya jadi teringat kuliah fisiologi hewan dulu ada materi tentang termoregulasi. Jadi pengaturan suhu tubuh itu penting ya pada bayi. Dan orang tua juga harus lebih aware tentang hal demikian. Supaya bisa beradaptasi juga dengan kondisi bayi.

    BalasHapus
  7. Wah gimana yang lahirannya sama bidan di kampung-kampung ya, Dok?
    Trus saya bayangin bayi-bayi yang dibuang ibunya di kardus atau di teras rumah orang, ya Allaah ga bisa bayangin dia kedinginan.

    Terimakasih tulisannya, Dok. Edukasi yang lengkap banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada yang namanya Asuhan Persalinan Normal yang merupakan standar pelayanan pertolongan bayi dengan persalinan normal. Disana suda disyaratkan bagaimana menjaga kehangatan bati baru lahir

      Hapus
  8. Awal baca udah langsung kepikiran: bayi dibaringkan di atas ibu
    Ternyata ada, tapi keduanya ditutup dengan handuk hangat kering.
    Ilmu pengetrahuan bertambah maju ya dok?
    Waktu saya melahirkan anak pertama, suster masih kucing2an memberi anak saya susu formula, padahal gak ada masalah dengan ASI

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya semua tenaga kesehatan harus pro ASI. Terkadang kegiatan promosi dari pabrik susu yang membuat keblinger

      Hapus
  9. Saya tadinya hanya tahu, kalau bayi baru lahir itu dimasukkan ke dalam inkubator agar tetap hangat. ternyata namanya Termoregulasi ya, Mas Dokter. Bagaimana suhu bayi tetap terjaga. Apalagi bayi juga lahir dalam keadaan basah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah dihangatkan, hayi juga harus dikeringkan. Semua nakes sudah paham kok tentang termoregulasi ini...

      Hapus
  10. wah baru tau nih dok istilah termoregulasi, penting sih buat pengetahuan bagi para orang tua baru nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya penting banget. Istilah "Termoregulasi " memang masih asing ya di telinga awam, tapi di kalangan tenaga kesehata, sudah familiar...

      Hapus
  11. Dulu, salah satu alasan saya melahirkan di RSIA karena pengetahuan saya minim sekali tentang bayi. Bersyukur RSnya memang ramah ibu dan anak. Jadi dapat edukasi juga. Skin to skin ini juga akan membantu ketika bayi sedang kurang enak badan ya, Dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Skin to skin bisa jadi senjata utama saat anak demam tengah malam. Syaratnya harus "kulit nempel kulit" ya

      Hapus
  12. Bedong untuk menghangatkan bayi. Tapi ada negatifnya, sesak napas .untungnya jaman now ada bedong instan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. pERAWATAN METODE KANGURU YANG MENGANDALKAN SKIN TO SKIN BISA MENGGANTIKAN BUDAYA BEDONG BAYI LHO... Lebih aman lagi

      Hapus
  13. Wah, lengkap banget ini dok
    Jadi ingat saat anak anak masih bayi nih
    Saya juga sering sarankan metode kanguru ke klien saat hv, daripada membedong bayi
    Bayi akan sulit menyusui saat di bedong

    BalasHapus
  14. Dok, excited banget baca mengenai kemampuan Termoregulasi bayi baru lahir ini.
    Pasti bayi juga butuh adaptasi dengan lingkungannya yaa.. Dan seringkali orangtua baru gak paham. Jadi butuh bantuan nakes untuk memberikan informasi secara lengkap dan jelas seperti di artikel Dokter Taura.

    BalasHapus
  15. Ketiga anak lahir normal tapi pengalaman penanganan suhu tubuhnya beda-beda dok, anak pertama dibungkus handuk terus masuk inkubator karena katanya menggigil suhu ruangan memang dingin banget, anak kedua juga masuk incubator tanpa skin to skin, katanya kelamaan di jalan lahir, terus aku gendong pakai gendongan kangoroo gitu, anak ketiga lahir di bidan alhamdulillah langsung immediate drying merasakan pelukan saya, skin to skin, dan tidak diinkubator

    BalasHapus
  16. Tapi dok bayi baru lahir jaman now udah dibawa kelayapan ke emoll lho baru itungan hari udah gitu pakai baju nya mini gitu..maksudnya baju biasa ga pakai selimut..itu engga apa2 kah? itu bukan nya masih fase bayi baru lahir ya krna baru itungan hari
    anaknya selebritis sih banyakan hehehe

    BalasHapus
  17. Termoregulasi ini ternyata banyak macam dan metodenya ya dok, meskipun terlihat mudah namun nyatanya penting sekali untuk menjaga termoregulasi pada bayi. Saya pernah membaca beberapa kasus di rumah sakit, bayi yang dirawat tiba-tiba cyanosis dan meninggal hanya karena perawat ruangan salah mengatur suhu pada infant warmer dan bayinya hipotermi. Terimakasih dokter untuk penjelasan yang lengkap terkait termoregulasi ini

    BalasHapus
  18. Ooo makanya setiap bayi baru lahir itu, langsung ditaruh di dada ibunya ya, cuman kalau sesar jarang sih, seingat saya dulu anak saya cuman ditempelin sebentar di pipi saya, trus udah dibawa pergi.
    Tapi sumpah enak banget ditempelin bayi, soalnya dia hangat sementara saya menggigil kedinginan hehehe

    BalasHapus
  19. MasyaAllah belajar banyak hal baru nih tentang termoregulasi bayi yang baru lahir, ah jadi paham nih kenapa bayi yang baru lahir itu suka ditaruh di dada ibunya,..

    BalasHapus
  20. Ilmu baru. Makasih pak dokter. Lihat bayi lahir itu nggemesin ya. Aku suka megang kulitnya yang masih muda dan halus. Ternyata bayi butuh kehangatan

    BalasHapus
  21. Banyak hal yang harus dipelajari oleh calon ibu dan ibu yaa, salah satunya termoregulasi bayi ini karena bayi belum bisa berbicara jadi orang-orang di sekitarnya lah yang harus tahu dan paham tentang si bayi tentang bagaimana men-treatment makhluk menggemaskan ini agar mereka tetap hangat dan nyaman

    BalasHapus

Posting Komentar