blog dokter taura big ad

JANGAN PERCAYA BEGITU SAJA SAAT ANAK ANDA DIDIAGNOSIS DEMAM TIFOID

38 komentar
Apa yang ada dalam pikiran Anda saat mendengar kata "DEMAM TIFOID"?

Banyak yang menganggap Demam Tifoid sama dengan Tifus. Padahal faktanya Demam Tifoid dan Tifus adalah 2 penyakit yang berbeda.

Beberapa orang mengidentikkan Demam Tifoid dengan demam lama yang naik turun.

Yes, tidak sepenuhnya salah.

Namun, harus diingat bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk bisa ditegakkan diagnosis Demam Tifoid.

Diagnosis demam tifoid pada anak ditegakkan berdasarkan gejala, tanda dan pemeriksaan penunjang

Jika penyakit Demam Tifoid ini ditegakkan hanya berdasarkan gejala klinis demam dan pemeriksaan laboratorium WIDAL yang positip, hati-hati ... Bisa jadi anak Anda bukan sedang menderita demam tifoid. Baca artikel beikut hingga tuntas untuk menemukan jawabannya.

Tifus vs Demam Tifoid

Hayo?! Siapa di sini yang masih belum tahu perbedaan antara Demam "Tifus" dengan "Tifoid"?

Lho, Dok?! Bukannya sama saja?

Beda dong...

Tifus (dalam dunia medis dikenal sebagai typhus abdominalis) dan Demam Tifoid (atau typhoid fever) adalah dua penyakit yang berbeda yang kebetulan namanya hampir sama. Kata tifus dan tifoid berasal dari kata "typhos" (bahasa latin).

Secara harfiah, kata typhos artinya “asap atau kabut”, atau dapat diartikan sebagai penurunan kesadaran dimana kesadaran pasien seperti kabut atau berasap. 

Demam tifus adalah penyakit akibat infeksi parasit Rickettsia prowazekii atau Rickettsia typhi yang dibawa oleh kutu kemudian ditularkan ke manusia. Sedangkan demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan dapat masuk ke tubuh manusia melalui jalur mulut-anal (faecal-oral) yang paling sering dikarenakan rendahnya tingkat higienitas individu dan lingkungan.

Pada awalnya penyakit tifus lebih dulu dikenal luas di masyarakat, kemudian timbullah penyakit baru kala itu yang menyerupai tifus, sehingga diberi nama "Tifoid". DAlam bahasa latin, akhiran "oid" berarti menyerupai.

Gejala Demam Tifoid

Gejala utama dari Demam Tifoid adalah demam selama 7 hari atau lebih, disertai adanya gejala yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan sistem saraf pusat.

Demam

Demam pada Demam Tifoid mempunyai ciri khusus yang bisa membantu membedakannya dengan penyakit lain.

Lama demam pada Demam Tifoid adalah 7 hari atau lebih. Pada kasus dimana demam masih 3 hingga 5 hari, sebaiknya dipikirkan diagnosis demam berdarah karena penyakit demam berdarah pada anak jauh lebih bahaya dan lebih mematikan.

Pada demam tifoid, suhu tubuh anak ketika demam perlahan-lahan semakin tinggi setiap harinya (step ladder), terutama menjelang sore misalnya hari ini suhu saat demam 38oC, keesokan harinya 38,5oC, keesokan hari kemudian 39oC, dan seterusnya. Demamnya juga sulit turun walaupun sudah diberikan obat penurun panas.

Step ladder pattern merupakan karakteristik demam pada demam tifoid
Sumber: https://www.semanticscholar.org/paper/API-Recommendations-for-the-Management-of-Typhoid-Upadhyay-Nadka

Jadi, sekarang sudah tahu ya, bagaimana karakteristik demam pada penyakit Demam Tifoid. Tidak semua demam pada anak itu adalah Demam Tifoid. Yang lebih penting adalah orang tua harus paham tentang tips atasi demam pada anak.

Gangguan Pencernaan

Selain demam lebih dari 7 hari, keluhan yang dominan dialami oleh anak adalah keluhan pada saluran cerna, seperti mual, muntah, kembung, diare, atau terkadang sembelit/susah BAB.

Keluhan nyeri perut (terutama di daerah ulu hati) dan "lidah kotor", juga sering ditemukan pada Demam Tifoid.

Pembesaran hati (liver) dan limpa (istilah medisnya: Hepato-splenomegali) kadang menjadi petanda adanya penyakit Demam Tifoid.

Gejala Sistem Saraf Pusat

Pada penderita Demam Tifoid, umumnya terjadi gejala sistem saraf pusat yang kebanyakan perupa penurunan kesadaran ringan. Sering pula didapatkan kesadaran apatis dengan kesadaran berkabut (typhos). Pada kasus berat, bisa saja terjadi kesadaran yang somnolen hingga koma. 

Beberapa pasien hanya mengalami gangguan sistem saraf pusat yang ringan berupa mengigau atau delirium.

Selain 3 gejala besar diatas, beberapa tanda klinis sering pula ditemukan pada penderita Demam Tifoid, antara lain:

  • Anoreksia (tidak mau makan)
  • Insomnia
  • Bradikardi relatif (kenaikan suhu tubuh tidak diikuti kenaikan laju detak jantung)
  • Adanya ruam kulit
  • Pembesaran kelenjar getah bening
    tiga gejala utama Demam Tifoid adalah: demam, gejala pencernaan dan gejala sistem saraf pusat

Diagnosis Demam Tifoid

Selain gejala dan tanda klinis diatas, diagnosis Demam Tifoid juga ditegakkan berdasarkan temuan atau hasil dari beberapa pemeriksaan penunjang, antara lain darah lengkap dan uji serologi.

Pada pemeriksan darah lengkap didapatkan leukopenia, limfositosis relatif, trombositopenia. Jika didapatkan anemia -terutama pada minggu kedua- hati-hati terjadinya perdarahan saluran cerna sebagai salah satu komplikasi tifoid.

Uji serologi yang paling kondang adalah WIDAL. Selain uji ini sudah lama diterapkan di Indonesia, juga biayanya yang relatif terjangkau. Namun sayang, uji ini sudah tidak direkomendasi dalam penegakan penyakit Demam Tifoid.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun 2016 mengeluarkan rekomendasi mengenai Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Demam Tifoid, dimana ada 3 butir rekomendasi penting, yaitu:

  1. Uji baku emas diagnosis demam tifoid sampai saat ini adalah kultur darah
  2. Pada anak yang menderita demam ≥6 hari dengan gejala ke arah demam tifoid, untuk pengobatan pasien segera dapat digunakan pemeriksaan serologis antibodi terhadap antibody Salmonella typhi (Ig M dan IgG anti Salmonella)
  3. Pemeriksaan Widal untuk diagnosis demam tifoid tidak direkomendasikan, karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah.

Penatalaksanaan Demam Tifoid

Penatalaksanaa Demam Tifoid secara umum adalah sebagai berikut:

  • Tirah baring alias bed rest total 
  • Cukupi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein, tak perlu pantang makanan kasar atau berserat.
  • Minum supplemen atau multivitamin
  • Pengobatan simtomatik (diminum hanya jika timbul gejala) antara lain obat penurun panas (paracetamol atau ibuprofen), obat anti muntah (Domperidone, pada anak-anak hindari pemberian obat anti muntah Metroklopramide)
Penatalaksanaan Demam Tifoid secara "khusus" yaitu dengan memberikan antibiotika.

Pemberian antibiotika bertujuan untuk melemahkan hingga membunuh kuman penyebab demam tifoid. Hal ini penting untuk menurunkan tingkat keparahan ataupun komplikasi yang dapat terjadi, memperpendek perjalanan penyakit, hingga memperbaiki kondisi klinis yang dialami anak.

Antibiotika Kloramfenikol atau Thiamphenikol masih menjadi pilihan pertama pada terapi demam tifoid karena sensitif dalam membunuh kuman Salmonella typhi. Antibiotik pilihan lain setelah kloramfenikol antara lain Seftriakson, Ampisilin, Kotrimoksasol, atau Sefotaksim.

Pencegahan Demam Tifoid

Karena penyakit Demam Tifoid ini adalah penyakit menular yang ditularkan melalui mulut atau melalui makanan, maka pencegahan penyakit ini ditekankan pada peningkatan hygiene makanan/ minuman, perbaikan sanitasi lingkungan, peningkatan hygiene perorangan dan pencegahan dengan imunisasi.

Peningkatan Hygiene Makanan/ Minuman

Tidak hanya kebersihan bahan makanan yang akan dimasak atau dikonsumsi secara langsung, kebersihan alat makan pun harus diperhatikan, agar tehindar dari kontaminasi kuman Salmonella Typhii.

Bila Anda menggunakan air minum dengan memasak air, sebaiknya masak air sampai mendidih selama 15 menit agar kuman di dalamnya mati. Jika Anda terbiasa minum air mineral kemasan galon, perhatikan saat memindah galon ke dalam dispenser. Hygienitas mulut galon harus benar-benar diperhatikan.

Yang tak kalah penting adalah menhindarkan anak dari kebiasaan jajan sembarangan, karena dari jajanan tersebut bisa saja terkontaminasi kuman dan menjadi sumber peularan Demam Tifoid.

Pengalaman terkait penularan penyakit melalui jajanan di sekolah ini membuat beberapa orang tua mengambil langkah protektif dengan membawakan bekal makanan dari rumah. Seperti yang dilakukan oleh rekan saya Ambu Maria, dari Bandung. Pemilik blog Curhat si Ambu itu mengatakan bahwa sejak anak ketiganya yang waktu itu duduk di bangku SMA sembuh dari Demam Tifoid, setiap ke sekolah selalu membawa bekal makanan dari rumah. Lebih lanjut, calon nenek yang hobi nonton drama cina itu mengkhawatirkan kekambuhan penyakit yang ternyata bisa menyebabkan kematian ini.

Perbaikan Sanitasi Lingkungan

Dalam perbaikan sanitasi lingkungan, tentu kita tidak bisa bergerak sendiri, melainkan harus berkoordinasi dengan masyarakat dan pemerintah setempat.

Sedangkan yang dimaksud dengan perbaikan sanitasi lingkungan adalah sebagai berikut:

  • Penyediaan air bersih.
  • Jamban keluarga yang memenuhi syarat kesehatan.
  • Pengelolaan air limbah, kotoran dan sampah harus benar.
  • Kontrol dan pengawasan kebersihan lingkungan, terlaksana, dan berkesinambungan.
  • Budaya hidup bersih dan lingkungan bersih

Peningkatan Hygiene Perorangan

Karena penyakit Demam Tifoid ini tergolong penyakit menular yang penularannya melalu makanan, maka tak heran jika hygiene perorangan harus ditingkatkan.

Salah satu upaya terpenting dari peningkatan hygiene perorangan adalah dengan cuci tangan secara benar.  

Sejak balita sebaiknya budayakan kebiasaan mencuci tangan setelah bermain dan sebelum makan agar kuman tidak masuk ke mulut.

Imunisasi 

Dalam jadwal terbaru IDAI 2023 terdapat jadwal imunisasi tifoid pada umur 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun. Prosedur pemberian imunisasi tifoid adalah dengan penyuntikan intramuscular.

Referensi

  1. Ikatan Dokter Anak Inndonesia (IDAI). 2016. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia
  2. Darmawan AC. 2016. Mengenal Demam Tifoid. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Bisa diakses di https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid
  3. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2016. Rekomendasi IDAI mengenai Pemeriksaan Penunjang Diagnostik Demam Tifoid. Bisa diakses di https://spesialis1.ika.fk.unair.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Rekomendasi-IDAI-mengenai-Pemeriksaan-Penunjang-Diagnostik-Demam-Tifoid-1.pdf
  4. World Health Organization. 2023. Typhoid. Bisa diakses di https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/typhoid?gclid=Cj0KCQjwxuCnBhDLARIsAB-cq1qzBw7yHEv9MImF8WMGhdUwTvJDxZgg5hPkdlqOX66bvNXw8YIqLEQaAjBUEALw_wcB
  5. World Health Organization. 2018. Typhoid: Vaccine Preventable Diseases Surveillance Standards. Bisa diakses di https://www.who.int/publications/m/item/vaccine-preventable-diseases-surveillance-standards-typhoid
  6. Centers for Disease Control and Prevention. Typhoid & Paratyphoid Fever. CDC Yellow Book 2024. Bisa diakses di https://wwwnc.cdc.gov/travel/yellowbook/2024/infections-diseases/typhoid-and-paratyphoid-fever
DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

38 komentar

  1. Jadi ternyata typhoid dan tifus itu berbeda yaa😲 ini perlu untuk kita pahami bersama-sama agar kita jadi lebih peduli terhadap hal-hal yang bisa menyebabkan risiko terkena penyakit ini, utamanya Demam Typhoid yang teramat sangat sering menjangkit semua kalangan usia dari anak hingga dewasa, yaitu simply menjaga higienitas makanan dan lingkungan. And last but not least, tuuh kini sudah ada vaksinasi yang harus kita pantelengi bareng karena dengan imunisasi dapat menciptakan imunitas dan menurunkan tingkat keparahan apabila terjangkit typhoud. Terima kasih banyak dokter!

    BalasHapus
  2. Tifus dan Demam Tifoid merupakan dua penyakit yang berbeda. Demam tifus adalah penyakit akibat infeksi parasit Rickettsia prowazekii atau Rickettsia typhi yang ditularkan oleh kutu ke manusia. Demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi dan masuk ke tubuh manusia melalui jalur faecal-oral.
    Gejala utama Demam Tifoid adalah demam selama 7 hari atau lebih, disertai gejala pada sistem pencernaan dan sistem saraf pusat. Demam Tifoid dapat berlangsung selama 7 hari atau lebih. Pada demam tifoid, suhu tubuh anak meningkat secara bertahap setiap harinya, termasuk menjelang sore. Keluhan lain yaitu nyeri terutama di daerah ulu hati dan lidah kotor. Selain itu, terdapat Hepato-splenomegali. Gejala SSP meliputi penurunan kesadaran ringan dan apatis. Dalam kasus berat, dapat terjadi kesadaran somnolen hingga koma. Tanda klinis lain pada Demam Tifoid meliputi anoreksia, insomnia, bradikardi relatif, ruam kulit, dan pembesaran kelenjar getah bening.
    Pemeriksan penunjang yaitu pemeriksaan darah lengkap dan uji serologi, dengan temuan seperti anemia, leukopenia, limfositosis relatif, dan trombositopenia. Uji gold standard diagnosis demam tifoid adalah kultur darah. Pemeriksaan lain yaitu serologis antibodi terhadap antibody Salmonella typhi. Pemeriksaan Widal tidak direkomendasikan karena rendah sensitivitas dan spesifisitasnya.
    Tatalaksananya yaitu tirah baring, cairan dan nutrisi yang cukup, dan memberikan makanan tinggi kalori dan protein. Tidak perlu pantang makanan kasar atau berserat. Suplemen atau multivitamin bisa diminum jika timbul gejala. Pengobatan simptomatik termasuk paracetamol atau ibuprofen, dan obat anti muntah seperti Domperidone (Metroklopramide tidak dianjurkan untuk anak-anak). Kloramfenikol atau Thiamphenikol sebagai antibiotik pilihan utama dalam terapi demam tifoid karena efektif membunuh kuman Salmonella typhi. Antibiotik pilihan lain: Seftriakson, Ampisilin, Kotrimoksasol, atau Sefotaksim.
    Pencegahan Demam Tifoid melalui peningkatan hygiene makanan/minuman, perbaikan sanitasi lingkungan, hygiene perorangan, dan imunisasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon izin merangkum materi yang sangat bermanfaat ini nggih dokter 🙏

      Hapus
  3. Terima kasih banyak dokter atas ilmu yang dibagikan.
    Demam tifoid merupakan infeksi bakteri Salmonella typhi, ditandai dengan gejala demam 7 hari atau lebih dengan pola demam step ladder utamanya menjelang sore, gejala lain berupa mual muntah hingga konstipasi, penurunan kesadaran hingga koma pada kasus berat. Dapat ditemukan tanda klinis lain berupa anoreksi, bradikardi relatif & pembesaran kelenjar getah bening. Penatalaksanaanya dengan istirahat total, mencukupi nutrisi harian serta tatalaksana simptomatik. Pemberian antibiotik merupakan tatalaksana terpenting karena merupakan infeksi bakteri, lini pertamanya adalah antibiotik kloramfenikol atau thiamphenikol. Pencegahan agar terhindar dari infeksi tifoid dengan perbaikan sanitasi lingkungan, kebersihan makan & minum seperti tidak jajan sembarangan serta selalu mencuci tangan baik sebelum ataupun sesudah makan, karena penularannya melalui transmisi fekal-oral.

    BalasHapus
  4. owalaaaaa aku juga baru tahuuu Dok. jangan2 banyak emak yg jg blum tah yakkk.
    inilah asyiknya kalo blogwalking ke sini.

    wawasan bertambah bangetttt

    BalasHapus
  5. Terimakasih dokter ilmu yang diberikan telah menambah wawasan,dan membuat kita semakin paham sekaligus lebih aware terkait penyakit demam tifoid ini.

    Tifus dan Tifoid sering dianggap sama namun ternyata dua penyakit yang berbeda. Tifoid adalah demam selama 7 hari atau lebih, disertai adanya gejala yang berhubungan dengan sistem pencernaan dan sistem saraf pusat. Demam pada Tifoid ditandai dengan kenaikan suhu tubuh terus menerus atau biasa disebut dengan step ladder. Selain itu gangguan pencernaan dan juga gambaran lidah kotor seringkali ditemui pada demam tifoid, juga pada demam tifoid disertai dengan adanya penurunan kesadaran ringan (apatis) hingga koma pada kasus yang berat. Demam tifoid ini dapat di diagnosis menggunakan gold standar yang telah ditentukan IDAI 2016 yaitu menggunakan kultur darah. Tatalaksana demam tifoid sendiri mangacu pada gejala simtomatik pasien, pemenuhan nutrisi dan asupan yang tepat serta dilakukannya tirah baring selama terkena demam tifoid. Tatalaksana khusus penggunaan antibiotik diberikan sesuai indikasi yang ada.
    Demam tifoid termasuk penyakit yang menular, dimana paling sering menular melalui mulut, makanan dan minuman. Imunisasi, perbaikan sanitasi lingkungan, dan peningkatan hygiene perorangan maupun makanan yang dikonsumsi sangat dianjurkan sebagai langkah pencegahan penularan demam tifoid.

    BalasHapus
  6. Terimakasih banyak dokter atas ilmu yang diberikan, akhirnya kita menjadi tahu terdapat perbedaan antara tifus dan demam tifoid

    Ternyata terdapat perbedaan yaaaa antara demam tifus dan tifoid. Demam tifus disebabkan oleh parasite sedangkan demam tifoid disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhi yang ditularkan dari faecal oral. Demam tifoid adalah demam yang terjadi lebih dari 7 hari dan bersifat step ledder. Demam semakin tinggi ketika sore hari dan tidak mereda saat diberikan obat penurun panas. Gejala umum yang terjadi adalah gangguan saluran pencernaan seperti mual muntah dan diare bahkan sembelit. Keluhan lain yang khas adalah munculnya lidah kotor pada penderita tifoid. Gangguan lain yang dapat terjadi adalah gangguan system saraf pusat yang berupa penurunan kesadaran ringan. Diagnosis demam tifoid adalah dengan kultur darah. Penatalaksanaan umum yang dapat diberikan adalah dengan tirah baring, mencukupi kebutuhan nutrisi,multivitamin dan pengobatan secara simptomatik. Penatalaksanaan secara khusus adalah pemberian antibiotic yang tujuannya membunuh kuman penyakit yang nantinya dapat menyebabkan komplikasi. Antibiotik yang menjadi pilihan utama karena spesifik terhadap bakteri salmonella typhi adalah Kloramfenikol dan Thiampenikol. Karena transmisi dari demam tifoid ini dari faecal ke oral maka hal yang perlu diperhatikan adalah peningkatan hygiene dan perbaikan sanitasi lingkungan. Personal hygiene perlu diterapkan sejak dini. Serta imunisasi dapat diberikan untuk upaya pencegahan demam tifoid.

    BalasHapus
  7. M. Alwan Al Khawarizmi9 September 2023 pukul 20.13

    Setelah membaca blog ini, pikiran saya jadi sedikit tercerahkan mengenai penyakit perbedaan demam tifoid dan tifus. Mantap sekali dok, blognya sangat menarik dan tentunya sangat berguna untuk mencerahkan pemahaman para orang tua tentang perbedaan demam tifoid dan tifus yang ternyata berbeda baik dari penyebabnya, gejala klinis, maupun penanganannya.

    Gejala Demam Tifoid antara lain Demam, Gangguan pencernaan, Gangguan sistem saraf pusat. Selain 3 gejala tersebut ada juga gejala lain, berupa : Anoreksia (tidak mau makan), Insomnia, Bradikardi relatif (kenaikan suhu tubuh tidak diikuti kenaikan laju detak jantung), Adanya ruam kulit, dan Pembesaran kelenjar getah bening.

    Gold standar untuk diagnosis demam tifoid sampai saat ini adalah kultur darah, Namun bisa juga dilakukan pemeriksaan serologis antibodi terhadap antibody Salmonella typhi (Ig M dan IgG anti Salmonella)

    Penatalaksanaa Demam Tifoid yang pertama adalah Tirah baring alias bed rest total, kemudian cukupi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan memberikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein, mengkonsumsi multivitamin, pengobatan sesuai gejala (diminum hanya jika timbul gejala) antara lain obat penurun panas (paracetamol atau ibuprofen), obat anti muntah (Domperidone, pada anak-anak hindari pemberian obat anti muntah Metroklopramide). Demam tifoid juga perlu diberikan antibiotik. Namun penggunaan antibiotik harus dibawah pengawasan dokter.

    Jadi bagi para orang tua sekalian, jangan lupa jika anak menderita gejala gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter spesialis anak.

    BalasHapus
  8. Ternyata beda jauh memang demam tifoid dan tifus, dari pemicunya aja udah beda. Artikel yang harus dipahami dengan baik oleh semua emak-emak agar gak gagal paham tentang demam yang dialami anak.
    Makasih banyak infonya, Dok.

    BalasHapus
  9. Waahh, saya baru tahu ini Dok. Secara gejala memang nyaris sama dengan tipes ya Dok dan butuh lab untuk memastikan. Terimakasih banyak Dok, ini edukatif sekali untuk mamak mamak macam saya ^^

    BalasHapus
  10. Huhuhu iya dok ternyata anak saya tifoid bukan tifus
    Wah harus paham nih bedanya supaya jangan kudet dan tau cara pencegahan nya

    BalasHapus
  11. Oh ternyata demam tifoid dan tipes itu berbeda padahal beberapa artikel di google dan kabanyakan masyarakat mengetahui selama ini keduanya itu sama. Perlu pemahaman yg mendalam agar proses perawatan penyembuhannya pun bisa tertangani secara tepat

    BalasHapus
  12. Apakah demam tifoid ini bisa menyerang orang dewasa dan terlihat dengan gejala yang sama Mas? Beberapa gejala yang disebutkan di atas barusan saya alami saat opname (sekitar 2 minggu yang lalu). Tapi saat itu saya divonis typus. Cuma kalau menelusur rincian di atas, sepertinya saya cenderung menderita tifoid.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan yang hampir sama dengan Bu Annie,
      hanya saja waktu itu saya divonis dokter adalah paratypus, padahal kalau lihat gejalanya ya mirip dengan tifoid itu.
      buat orang awam, banyak istilah seperti ini memang jadi membuat bingung, hehe

      Hapus
    2. Demam tifoid bisa diderita oleh orang dewasa. Bisa banget. Untuk anak-anak, paling sering diderita anak diatas 5 tahun

      Hapus
  13. Nah sama kasus nya ponakan Saya kena demam ga sembuh2 didiagnosa nya demam tifoid eh ternyata demam karena mau tumbuh gigi ..

    BalasHapus
  14. Pengetahuan baru nih untuk saya. Sharing ilmunya sangat bermanfaat.

    BalasHapus
  15. Oh, sekarang tifoid juga ada imunisasinya ya dok
    Baru tahu saya, senang kalau sudah ada imunisasinya seperti ini

    BalasHapus
  16. Deman tifoid dan tifus adalah 2 penyakit yang berbeda...terima kasih Dok saya tercerahkan dengan artikelnya. Senangnya karena dalam jadwal terbaru IDAI 2023 terdapat jadwal imunisasi tifoid pada umur 2 tahun dan diulang tiap 3 tahun.

    BalasHapus
  17. Waktu masih awam banget sempat mikir kalau anak demam tuh jika dibiarkan takut bakalan jadi pemicu anak lumpuh, secara di kampung ada anak yang step dibiarkan yaitu jadinya difabel sampai dewasa.
    Senangnya nambah wawasan dari sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih teh Okti. Salah satu bahaya jaika panas tidak segera diturunkan adalah terjadinya kejang (pada anak di bawah 5 tahun) dan hyperthermi dimana bisa menyebabkan kerusakan organ-organ lain

      Hapus
  18. Gejala dari Demam Tifoid ini terbilang cukup umum yaa..
    Saya tuh suka parno kalo demam ga turun-turun tiap dikasi paracetamol, biasanya nebaknya antara tifus atau DBD.

    Karena pengalaman keluarga (suami dan anak-anak), asal demam, ga turun-turun terus cek darah. Jadi baru paham mengenai Demam Tifoid melalui artikel Pak Dokter.

    Semoga kita semua sehat selalu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamin, semua kita sekeluarga dihindarkan dari penyakit berbahaya... Sehat terus ya mbak lendi

      Hapus
  19. Wah tercerahkan. Kirain sama aja loh. Makasih penjelasannya dok. Lengkap banget

    BalasHapus
  20. Ilmu yang sangat sangat sangat penting, bukan hanya untuk orang awam tapi juga untuk kalangan medis sekalipun bahwa Tifus/Tipes =/= Thypoid yang jelas berbeda sesuai dengan penjelasan dr Taura ini. semoga postingan ini bermanfaat

    BalasHapus
  21. Terimakasih banyak dokter atas ilmu yang diberikan, kesimpulannya kita jadi ketahui ada perbandingan antara tifus serta demam tifoid Ternyata ada perbandingan yaaaa antara demam tifus serta tifoid. Demam tifus diakibatkan oleh parasite sebaliknya demam tifoid diakibatkan oleh peradangan kuman salmonella typhi yang ditularkan dari faecal oral. Demam tifoid merupakan demam yang terjalin lebih dari 7 hari serta bertabiat step ledder. Demam terus menjadi besar kala sore hari serta tidak mereda dikala diberikan obat penurun panas. Indikasi universal yang terjalin merupakan kendala saluran pencernaan semacam mual muntah serta diare apalagi wasir. Keluhan lain yang khas merupakan timbulnya lidah kotor pada pengidap tifoid. Kendala lain yang bisa terjalin merupakan kendala system saraf pusat yang berbentuk penyusutan pemahaman ringan. Penaksiran demam tifoid merupakan dengan kultur darah. Penatalaksanaan universal yang bisa diberikan merupakan dengan tirah baring, memadai kebutuhan nutrisi, multivitamin serta penyembuhan secara simptomatik. Penatalaksanaan secara spesial merupakan pemberian antibiotic yang tujuannya menewaskan bakteri penyakit yang nantinya bisa menimbulkan komplikasi. Antibiotik yang jadi opsi utama sebab khusus terhadap kuman salmonella typhi merupakan Kloramfenikol serta Thiampenikol. Sebab transmisi dari demam tifoid ini dari faecal ke oral hingga perihal yang butuh dicermati merupakan kenaikan hygiene serta revisi sanitasi area. Personal hygiene butuh diterapkan semenjak dini. Dan imunisasi bisa diberikan buat upaya penangkalan demam tifoid.

    BalasHapus
  22. Ternyata tifoid dan tifus 2 penyakit yang berbeda ya dok, Alhamdulillah tercerahkan dengan artikel dokter taura tentang perbedaan keduanya. Terimakasih banyak dokter, informasinya sangat bermanfaat sekali

    BalasHapus
  23. Saya kira tifus itu ya tifoid, tifoid ya tifus ternyata mereka berdua berbeda. Cara mencegah agar tidak terkena demam tifoid dapat kita lakukan sehari hari. Memang mudah diucapkan tapi sulit sekali di praktekkan. Walau sulit jika konsisten selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan maka akan terbiasa juga. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Terbantu sekali dengan membaca blog dokter, terima kasih dokter atas ilmu ilmu yang bermanfaat.

    BalasHapus
  24. Terimakasih dokter ilmunya, wah sangat tercerahkan dengan perbedaan tifus dan tifoid ternyata 2 hal yang berbeda. Dari sini juga dapat disimpulkan bahwa asupan nutrisi itu sangat penting untuk menyokong kekebalan imun dan perkembangan anak

    BalasHapus
  25. Terimakasih dokter atas ilmunya. Ternyata tifus dan tifoid berbeda ya. Gejala pada demam tifoid ini yakni demam, gangguan pencernaan, dan gejala sistem saraf pusat. Pola demam pada tifoid ini perlahan-lahan semakin tinggi setiap harinya (step ladder), terutama menjelang sore. Dikarenakan penularan penyakit ini yakni fecal-oral, maka orang tua perlu menjaga hygine makanan/minuman si kecil, perbaikan sanitasi lingkungan, dan juga memberikan imunisasi pada si kecil.

    BalasHapus
  26. CAESAR SANTOSO H29 Juli 2024 pukul 20.42

    ternyata tifus dan tifoid itu beda wwww, demam tifoid sendiri ini juga bisa mengenai kita dalam kegiatan sehari hari, cara pencegahan nyaa yaitu dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, terima kasih dok atas ilmunya

    BalasHapus
  27. Rafizal Firdhiyansyah2 Agustus 2024 pukul 12.36

    Menurut saya demam merupakan sebuah gejala yang masih sangat awam dan mengecoh, sehingga perlu mendalaminya, dengan tulisan ini saya menjadi paham terkait demam tifoid

    BalasHapus
  28. demam tifoid ini seringnya terjadi kesalahan diagnosis dari DBD. kalau dari sini saya bisa memahami apa perbedaannya, dan ternyata berbeda sekali dengan penyakit DBD. terima kasih atas ilmunya dokter. ternyata PHBS juga harus dilakukan dengan baik agar terhindar dari penyakit ini.

    BalasHapus
  29. Masyallah terimakasih banyak dokter atas ilmunya🙏🏻

    BalasHapus
  30. Maa Syaa Allah terima kasih dokter atas ilmunya🙏🏻. Ternyata tifus dan demam tifoid berbeda

    BalasHapus
  31. ternyata demam tifoid dengan tifus sangat berbeda, penerapan hidup bersih merupakan hal dasar yang perlu dilakukan salah satunya dengan cuci tangan karena penyakit ini menyerang melalui fecal oral

    BalasHapus
  32. Retno Ayu Wulandari2 Oktober 2024 pukul 09.34

    Pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan sehat untuk kesehatan. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hal ini menyebabkan kita mudah terserang penyakit. Dari blog ini juga saya belajar perbedaan demam tifoid dan tifus.

    BalasHapus
  33. Benar sekali dokter, selama ini banyak orang awam menganggap demam tifoid dengan tifus itu sama padahal sebenarnya berbeda. Demam tifus disebabkan oleh Rickettsia prowazekii yang ditularkan oleh kutu ke manusia. Sedangkan demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi melalui jalur faecal-oral karena higienitas yang buruk sehingga perlu dibenahi dari kita sendiri agar menjaga higienitas diri kita sendiri sehingga terhindar dari sakit demam tifoid.

    BalasHapus

Posting Komentar