Beberapa minggu terakhir, banyak sekali saya dapatkan kasus infeksi virus dengue atau penyakit demam berdarah, mulai dari yang ringan hingga kasus berat yang mengharuskannya dirawat di ICU (Intenaive Care Unit). Hal ini sesuai dengan teori bahwa:
Manifestasi infeksi virus dengue bervariasi mulai dari asymptomatis (tanpa gejala) hingga kasus berat, misalnya syok, perdarahan dll, yang bisa berujung pada sebuah kematian.
Melihat kepanikan dan kesedihan ibu pasien ini, saya langsung teringat bahwa: bagaimanapun mencegah penyakit itu jauh lebih baik dari pada mengobati.

Kenali Gejala Demam Berdarah
- Demam tinggi mendadak (39-40 derajat celsius)
- Demam terus-menerus atau demam naik-turun (bifasik)
- Demam berlangsung selama 2-7 hari
Pada hari ketiga sakit, biasanya suhu tubuh akan turun, namun masih di atas normal, kemudian suhu akan naik lagi. Pola ini biasa disebut pola demam bifasik.
Demam pada penyakit demam berdarah adalah gejala utama, artinya diagnosis demam berdarah pada anak harus disertai demam.
Pada fase demam ini orang tua harus paham bagamana tips atasi demam pada anak sekaligus harus waspada. Jika pada hari ke-4 grafik suhu tubuh anak masih naik turun, segera bawa ke dokter spesialis anak terdekat untuk dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan laboratorium (darah lengkap).
Sedangkan gejala "perdarahan" belum tentu ditemukan, tapi bukan berarti bukan demam berdarah.
Perdarahan (jika ada) pada penyakit demam berdarah pada anak bisa berupa:
- Petekie (perdarahan kecil-kecil di baawah kulit)
- Mimisan (epistaksis)
- Perdarahan Gusi
- Muntah darah
- BAB darah
- Manifestasi perdarahan lain yang tidak tampak secara langsung pada saat pemeriksaan fisik
Selain demam dan perdarahan, berikut ini adalah gejala demam berdarah lain yang kurang spesifik, yaitu:
- Myalgia (nyeri otot)
- Arthralgia (syeri sendi)
- Muntah
- Nyeri perut
- Nyeri punggung
- Photophobia (silau jika kena cahaya walaupun intensitas rendah)
- Nyeri retro orbita (nyeri di bagian belakang mata)
- Sakit tenggorokan
Penularan Penyakit Demam Berdarah
Demam berdarah atau dalam bahasa medis disebut Dengue Fever (DF) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang dinamakan Dengue Virus.
Virus ini mempunyai beberapa serotype, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Dengan demikian, setiap orang bisa terkena sakit demam berdarah hingga 4 kali.
Virus Dengue dapat ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk yang sudah terinfeksi oleh virus tersebut. Jadi nyamuk yang dapat menularkan penyakit demam berdarah hanya nyamuk yang did dalam tubuhnya mengandung virus Dengue. Dalam hal ini nyamuk sebagai vektor, atau pembawa virus. Nyamuk yang dapat menjadi vektor adalah bukan sembarang nyamuk, tetapi hanya nyamuk jenis Aedes aegypti betina yang dapat menularkan virus dengue melalui gigitannya.
Nyamuk Aedes aegypti bukan nyamuk biasa, tapi mempunyai ciri dan keunikan sebagai berikut:
- Berwarna hitam dengan belang-belang (loreng) putih pada seluruh tubuh
- Aktif menggigit pada pagi sampai sore hari
- Sangat menyukai darah manusia
- Jarak terbang setinggi100 meter
- Habitatnya adalah tempat-tempat yang gelap serta lembap, seperti kolong tenpat tidur, gorden, benda-benda yang tergantung
- Bertelur pada air yang bersih dan tenang, seperti bak penampungan di kamar mandi, vas bunga, atau genangan-genangan air bekas hujan.
- Jentik selalu bergerak aktif dalam air dari bawah ke atas permukaan secara berulang-ulang
Pencegahan Demam Berdarah
Untuk menentukan strategi pencegahan penyakit demam berdarah, kita harus memahami bagaimana cara penularan demam berdarah.
Gerakan 3M PLUS
Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satu caranya adalah dengan melakukan PSN 3M Plus.
1. Menguras
Menguras merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.
2. Menutup
Menutup merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
3. Memanfaatkan limbah
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
4. PLUS
Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong Royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk

Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik
Sedangkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik adalah salah satu program pemerintah dimana dilakukan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan setiap keluarga dalam pemeriksaan, pemantauan, dan pemberantasan larva nyamuk melalui budaya PSN 3M Plus.
Pemberantasan Biologis
Pemberantasan biologis dilakukan dengan memberikan agen biologis (makhluk hidup) agar dapat mengganggu proses daur hidup nyamuk. Dengan begitu agen biologis ini dapat mengurangi populasi nyamuk agar tidak banyak dan menginfeksi. Contoh agen bilogis yang biasa digunakan adalah ikan larvivora (pembunuh larva nyamuk) seperti ikan cupang, ikan cere, ikan nila merah, ikan kepala timah, ikan mas, ikan cetul.
Selain menjadi hiasan, ikan jenis ini juga menyantap habis kutu air.
Ikan cupang adalah Predator alami yang baik untuk
memberantas jentik dan tidak
membuat amis.
Fogging
Fogging tidak dilakukan secara rutin, hanya dilakukan saat terjadi kasus di suatu wilayah, sehingga daerah di sekitarnya melakukan fogging untuk memberantas nyamuk sebagai vektor penyakit DBD.
Pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien sampai saat ini adalah kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus.
Fogging hanya dilakukan dalam kondisi tertentu dan dengan syarat tertentu, yaitu:
- Jika terdapat penularan kasus DBD disuatu wilayah
- Pada area radius minimal 200 meter
- Dilakukan 2 siklus dengan interval 1 minggu
- Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa
- Hanya dilakukan setelah berkoordinasi dengan puskesmas setempat
- Mesin fogging dalam kondisi baik
- Dilakukan oleh tenaga terlatih
- Dosis insektisida sesuai ketenetuan
- Bahaya Insektisida: keracunan (mual, muntah), gagal ginjal, kanker kulit dll
Tanaman Pengusir Nyamuk
- Serai
- Zodia
- Suren
- Selasih
- Lavender
- Marigolo atau bunga tahi ayam
- Serai wangi
- Kecombrang atau kincung
- Rosemary
- Geranium
Imunisasi
Di awal tahun 2023, Ikatan Dokter Anak Indoonesia (IDAI) mengeluarkan rekomendasi jadwal imunisasi terbaru dan terlengkap. Dalam jadwal tersebut sudah terdapat jadwal imunisasi demam berdarah yaitu pada usia 6 tahun dan diulang 6 bulan kemudian.
Vaksin demam berdarah generasi terbaru adalah TAK-003 atau vaksin Qdenga® yang diindikasikan pada individu berusia 6-45 tahun dengan efikasi yang baik pada individu dengan seropositif maupun seronegatif (belum memiliki antibodi terhadap virus dengue).
Kesimpulan
Demam berdarah merupakan penyakit menular berbahaya yang bisa menyebabkan kematian.
Demam berdarah merupakan penyakit menular yang cara penularannya membutuhkan perantara, yaitu vektor nyamuk Aedes Aegypti
Demam berdarah merupakan penyakit menular yang bisa dicegah, dimana pencegahannya harus memperhatikan faktor "vektor"
Ada berbagai cara pencegahan demam berdarah yang semuanya membutuhkan partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat
Imunisasi demam berdarah merupakan inovasi pencegahan demam berdarah melalui peningkatan kekebalan tubuh
Di tempat daku Jumantiknya masih terus bergerak, karena memang jangan sampai lengah urusan DBD ini, terlebih cuacanya juga panas gini ya Kak Dokter, jadi kudu apik mencegahnya
BalasHapusSemangat ya buat para Jumantik yang selalu sat set sat set...
HapusBulan-bulan Agustus, September, banyak banget nyamuk, padahal kami tinggal di Bandung. Udaranya udah panas engga sedingin dulu lagi. Syukurlah kemarin ini kami bongkar bak mandi, ganti pakai shower aja. Dulu banyak banget jentik-jentik, jadi harus rajin dikuras atau dikasih abate. Makasih remindernya pa Dokter...
BalasHapusIya betul, di daerah Surabaya juga nyamuknya gila-gilaan... Gak ada takutnya sama sekali dengan spesies manusia....
HapusSiang dok, terkadang gemes ya sama si nyamuk Aides Agepty ini, genit banget gak di undang pake acara datang, terus cium-cium kulit kita. Btw vaksin ini belum masuk program pemerintah ya dok alias gratis seperti halnya vaksin covid
BalasHapusSerem deh setiap kali dengar ataupun baca tentang DBD soalnya jadi ingat keluarga dirumah. Ini memang betul salah satu anggota keluarga harus ada yang jadi Jumantik rumah.
BalasHapusParah tidaknya juga tergantung imunitas anak ya dok?
BalasHapusPernah, anak nomor 3 dan anak nomor 4 berbareng kena DB
Anak nomor 3 harus rawat inap, anak nomor 4 enggak
Saya ingat, anak nomor 4 ini lebih lama dapat ASI dibanding kakaknya
Dok, larvasida ini aman ya.. karena biasanya air yang di kamar mandi digunakan untuk sikat gigi juga selain mandi.
BalasHapusSuka kudu meningkatkan waspada kalau anak mulai demam. Karena demam tuh alarm tubuh kalau mau sakit.
Haturnuhun Dok atas penjelasannya mengenau pencegahan DB.
Ini penting banget dibaca untuk para orangtua.
Wah.. Betul banget nih penting banget untuk dilaksanakan agar bisa mencegahnya.. Karena dbd itu bisa menyebabkan kematian bila terlambat ditangani
BalasHapusWaaah gejalanya ada nyeri di bagian belakang mata juga ya dok. Reminder nih buat saya di rumah nutup tempat penampungan air di kamar mandi. Terus kayaknya perlu melakukan gerakan plusnya kayak memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
BalasHapusKemarin pagi ada fogging di lingkungan RT saya, karena beberapa kasus di DB terjadi di sekitar sini. Saya baru tahu tentang adanya imunisasi demam berdarah yang direkomendasikan IDAI yaitu pada usia 6 tahun dan diulang 6 bulan kemudian. Smeoga bisa menjadi satu upaya untuk pencegahan DB ini
BalasHapusTernyata Bunga Tahi Ayam juga nggak disukai nyamuk ya. Iya ya, nggak terpikir untuk turut memelihara ikan pemakan jentik atau menanam tanaman pengusir nyamuk begini.
BalasHapusBatu tahu kalau Demam Berdarah dudah ada vaksinnya. Kalau memang memungkinkan sebaiknya memang melakukan vaksin. Karena saya sudah merasakan sendiri bagaimana bingung dan sedihnya saat anak menderita demam berdarah..
BalasHapusBetul banget. Lebih baik mencegah dari pada mengobati.... semahal apapun upaya pencegahan, masih lebih mahal mengobati
HapusSekarang DB menjadi penyakit yang mematikan sekaligus menyeramkan
BalasHapusWalau memang dari dulu seperti itu, kasus yang kudengar belakangan kok bukan menurun malah menaik ya dok
Saya baru tahu ada vaksin untuk DBD, nanti kalau anak saya sudah 6 tahun, biar dikasih vaksin DBD juga
BalasHapus