blog dokter taura big ad

HEPATITIS: PENYAKIT YANG BIKIN MIRIS, AYO BERSAMA KITA KIKIS

Siang itu Ruang Bersalin di RS Muhammadiyah Lamongan, tempat saya bekerja, sedikit heboh karena salah satu pasien yang akan dilakukan pertolongan persalinan normal ternyata HBsAg nya positif. Hal ini menandakan bahwa sang ibu sedang menderita Hepatitis B aktif. 

hepatitis pad anak, ayo bersama kita kikis

Virus Hepatitis B dikenal sebagai salah satu virus yang sangat menular. Penularannya melalui persentuhan langsung dengan  cairan tubuh penderita. Tentu saja hal ini membuat semua tenaga kesehatan harus melakukan proteksi dobel terkait pencegahan penyakit Hepatitis B tersebut.

Selain itu, Virus Hepatitis B juga bisa ditularkan melalui placenta. Jadi tiap penderita Hepatitis B aktif berisiko menularkan penyakitnya ke bayi yang akan dilahirkan. Untuk mengurangi risiko penularan ke bayi, setiap bayi yang lahir dari ibu HBsAg positif harus dilkukan imunisasi Hepatitis B dobel, yaitu imunisasi Hepatitis B yang berisi antigen virus Hepatitis B dan HBIG atau Hepatitis B Immunoglobulin. HBIG yang harganya sekitar dua juta ini, terkadang sulit didapat.

Untungnya, pasien yang akan melahirkan di Ruang Bersalin seperti yang saya gambarkan diatas adalah seorang strong and smart Mom. Jadi ternyata pasien sudah tahu kalau menderita hepatitis B dan paham apa yang harus dilakukan terhadap bayinya yang akan dilahirkannya. Si ibu smart ini ternyata sudah membawa HBIG sendiri dari rumah dengan wahana termos es.

Apa, bagaimana dan sebahaya apakah penyakit hepatitis itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Hepatitis yang Bikin Miris

Sebenarnya yang dimaksud "Hepatitis" adalah suatu keradangan hati dan atau kerusakan bahkan kematian sel-sel hati yang disebabkan karena infeksi (virus, bakteri, parasit, jamur), dan non-infeksi (obat-obatan, toksin dll)

Namun, karena penyebab terbanyak terjadinya Hepatitis adalah Hepatitis karena infeksi virus, maka bahasan kita kali ini hanya tentang Viral Hepatitis atau hepatitis yang disebabkan karena virus.

Hepatitis Karena Virus

Infeksi virus hepatitis merupakan infeksi sistemik dimana hati merupakan organ target utama dengan kerusakan yang berupa keradangan dan/atau kematian sel-sel hati. Dengan kemajuan di bidang biologi molekular, saat ini sudah berhasil ditemukan adanya 5 virus hepatitis, yakni virus hepatitis A, B, C, D dan E.

Seorang anak yang menderita hepatitis A tidak akan berubah menjadi hepatitis B, C, D dan E, atau sebaliknya. Karena masing-masing virus sangat berbeda dan tidak dapat berubah menjadi virus lain.

Berdasarkan lamanya waktu terinfeksi, hepatitis dibagi menjadi hepatitis akut dan kronis. Dikatakan hepatitis kronis apabila berlangsung > 6 bulan.

hepatitis pada anak menyebabkan kerusakan sel-sel hati

Hepatitis B, C dan D bisa berkembang menjadi Hepatitis kronis. Sedangkan Hepatitis A dan E diyakini tidak bisa menjadi penyakit hati kronis. Hanya saja beberapa kasus Hepatitis A dilaporkan bisa menyebabkan Hepatitis fulminan atau gagal hati akut, yang berakibat fatal.

Hepatitis on Number

Hingga akhir 2015, WHO melaporkan bahwa hampir 325 juta manusia terjangkit hepatitis kronis. Secara global, jumlah penderita Infeksi virus Hepatitis B hingga akhir 2015 sebanyak 257 juta. Sedangkan penderita Infeksi virus Hepatitis C mencapai 71 juta!

Kematian yang disebabkan karena Viral Hepatitis sepanjang 2015 adalah sebesar 1,34 juta kematian. Angka kematian ini setara dengan kematian karena Tuberculosis (TBC), dan melebihi kematian karena HIV. Hepatitis B menyebabkan 887.000 kematian pada tahun 2015

Hepatitis A

Hepatitis A adalah penyakit yang disebabkan karena infeksi HAV (Hepatitis A Virus) dimana penyakit ini bisa menyebabkan sakit ringan hingga berat.

Hepatitis A ditularkan melalui makanan/minuman. 

Dalam tinja penderita Hepatitis A mengandung HAV. Jika penderita hepatitis A tidak mencuci tangannya setelah buang air besar, ia dapat menularkan virus dan menyebarkannya pada orang dan atau barang yang disentuh, termasuk makanan dan air minum.

Hepatitis A lebih sering terjangkit pada anak-anak daripada orang dewasa. Pada anak yang terinfeksi Virus Hepatitis A, hanya 30% yang menunjukkan gejala, itupun tidak spesifik, yaitu meliputi demam, letih, lesu, nafsu makan menurun, diare, mual, nyeri perut. 

Pada taraf lanjut, mata dan kulit akan tampak menguning, urine berwarna gelap seperti teh. Pada pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan fungsi hati (SGOT dan SGPT). Pemeriksaan penunjang yang spesifik adalah pemeriksaan laboratorium "IgM anti HAV" (Antibodi terhadap virus hepatitis A) menunjukkan hasil positip.

Hepatitis A pada umumnya dapat sembuh dengan sendirinya tanpa obat tertentu. Yang perlu dilakukan untuk membantu penyembuhan adalah istirahat yang cukup, makan makanan dengan nutrisi berimbang, dan hindari mengkonsumsi obat yang dapat membebani kerja hati.

Pencegahan terhadap Hepatitis A dilakukan dengan cara:

  1. Peningkatan hygiene pribadi: cuci tangan sebelum makan, cuci tangan setelah BAB, setelah menyentuh sampah, setelah mengganti popok dll
  2. Perbaikan sanitasi lingkungan
  3. Isolasi penderita sampai 2 minggu sejak timbul gejala
  4. Vaksin hepatitis A diberikan setelah anak 2 tahun, sebanyak 2 kali dengan jarak pemberian 6 bulan-1 tahun.

Hepatitis B

Virus Hepatitis B ditularkan melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh dari penderita, melalui hubungan seksual dan melalui transmisi vertikal atau transmisi perinatal, yaitu penularan dari ibu ke janinnya melalui placenta. 

Cara penularan terakhir inilah modus yang paling sering terjadi pada anak dengan Hepatitis B di Indonesia. Jika bayi terjangkit Hepatitis B saat lahir, maka 90% membawa terus Virus Hepatitis B dan menjadi kronis. Hepatitis kronis berhubungan erat dengan kejadian sirosis hepatis (kerusakan berat arsitektur hati) dan kanker hati. Beberapa pakar menyatakan bahwa hampir 80% kasus kanker hati di dunia disebabkan Virus Hepatitis B.

Penularan Hepatitis B juga bisa melalui pemakaian jarum suntik secara bersama-sama, penggunaan alat-alat medis atau alat tattoo yang terkontaminasi, penggunaan pisau cukur secara bergantian dll

Gejala Hepatitis B cenderung ringan, hampir sama dengan gejala Hepatitis A ataupun hepatitis virus lain.

Selain dari gejala dan tanda klinis, diagnosis Hepatitis B ditegakkan berdasarkan penemuan hasil laboratorium, dimana didapatkan peningkatan fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin), dan ditemukan petanda Virus Hepatitis B (HBs antigen, anti-HBs, HBe antigen, Anti-HBe)

Sebagian besar penderita Hepatitis B akan sembuh tetapi menjadi kronis pada 10% dewasa, 25% anak dan 80% bayi.

Pencegahan Hepatitis B meliputi imunisasi, universal precaution bagi semua pekerja pada pusat pelayanan kesehatan dan edukasi seksual. 

Imunisasi Hepatitis B diberikan segera setelah lahir, sebaiknya sebelum 12 jam, selanjutnya diberikan bersamaan dengan imunisasi DPT, HIB dan Polio, yaitu saat usia 2, 3 dan 4 bulan. Selain itu bayi yang lahir dari ibu penderita hepatitis B, selain diberikan imunisasi Hepatitis B segera setelah lahir, juga diberikan HBIG (Hepatitis B Imunoglobulin; zat kekebalan spesifik terhadap Hepatitis B), secara bersamaan pada paha yang berbeda.

Angka kematian akibat hepatitis cukup tinggi

Hepatitis C

Hepatitis C disebabkan infeksi Virus Hepatitis C yang bisa menyebabkan penyakit akut maupun kronis. Setali 3 uang dengan Hepatitis B, penyakit ini bisa ditularkan melalui penggunaan jarum suntik secara bersamaan, alat medis yang terkontaminasi, transfusi darah, hubungan seksual maupun transmisi vertikal.

Hepatitis C juga memberikan gejala yang tidak khas, mirip dengan gejala hepatitis virus lain. Kadang hepatitis C hanya memberikan gejala rasa lelah, lemah, tidak merasa lapar, mual, nyeri otot/sendi dan penurunan berat badan. Pemeriksaan laboratorium petanda adanya virus hepatitis C seperti Anti-HCV dan RNA-HCV diperlukan untuk membedakan dengan hepatitis virus yang lainnya.

Sayangnya hingga saat ini belum ada vaksin untuk hepatitis C. Oleh sebab itu, kita perlu berhati- hati dengan pemakaian alat-alat yang bersinggungan dengan darah. Pemakaian alat seperti gunting kuku, pencukur kumis, sikat gigi yang mungkin bersinggungan dengan darah pada saat dipakai sebaiknya untuk masing- masing individu saja.

Perjalanan hepatitis C lambat, tetapi akan terus memburuk sehingga akhirnya dapat menimbulkan sirosis hati atau kanker hati.

Setiap tahun telah terjadi 399.000 kematian karena Hepatitis C. WHO pun memperkirakan 71 juta manusia saat ini sedang terjangkit Hepatitis C kronis.

Hepatitis D

Virus Hepatitis D merupakan virus terkecil, tidak bisa menyebabkan infeksi jika tidak bersamaan dengan infeksi Hepatitis B.

Di seluruh dunia diperkirakan ada 15 juta manusia mengalami ko-infeksi kronis Hepatitis B dan Hepatitis D.

Cara penularan Hepatitis D sama dengan transmisi virus Hepatitis B.

Hingga saat ini belum ada obat anti-virus yang efektif melawan virus Hepatitis D.

Salah satu upaya pencegahan penyakit Hepatitis D adalah dengan imunisasi Hepatitis B

Hepatitis E

Setiap tahun diperkirakan terjadi 20 juta infeksi virus Hepatitis E. 3,3 juta diantaranya akan mengalami sakit hepatitis E dengan gejala yang ringan, dan 56.600 berhubungan dengan kematian. Seperti halnya Hepatitis A, penyakit Hepatitis E merupakan self-limiting disease namun ada beberapa kasus menjadi fatal, berkembang cepat menjadi hepatitis fulminan.

Hepatitis E ditularkan melalui makanan dan terutama minuman yang terkontaminasi

Kesimpulan

Jadi, Hepatitis Virus Akut baik A,B, C, D maupun E mempunyai gejala dan tanda klinis yang hampir sama. Yang membedakan adalah hasil laboratorium adanya antigen dan atau antibodi terhadap virus hepatitis tertentu.

Hepatitis A dan E tidak bisa berkembang menjadi Hepatitis Kronis tapi beberapa kasus bisa menjadi gagal hati akut yang berakibat fatal. Penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, sehingga pencegahannya melalui peningkatan hygiena pribadi dan sanitasi lingkungan.

Sedangkan hepatitis B, C dan D bisa berkembang menjadi Hepatitis kronis yang kadang berakhir dengan sirosis atau kanker hati. Penularannya melalui kontak antar cairan tubuh, hubungan seksual dan transmisi perinatal.

Hingga saat ini, hanya hepatitis B dan Hepatitis A yang bisa dicegah dengan imunisasi. Imunisasi Hepatitis A diberikan pada anak usia diatas 2 tahun, dan imunisasi Hepatitis B diberikan segera setelah lahir, umur 2, 3 dan 4 bulan.

Skrining ibu hamil terhadap adanya infeksi Hepatitis B menjadi penting dalam rangka mengurangi angka penularan Hepatitis B melalui jalur perinatal. Pemberian HBIG bersamaan dengan imunisasi Hepatitis B pada bayi baru lahir dengan ibu HBS Ag positif, terbukti bisa memutuskan penularan virus dari ibu ke bayi

Hepatitis karena infeksi virus merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan urgent response. Selain jumlah penderitanya terus meningkat, angka kematiannya karena hepatitis juga tinggi.



DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

54 komentar

  1. Membaca bagian ini: "Selain dari gejala dan tanda klinis, diagnosis Hepatitis B ditegakkan berdasarkan penemuan hasil laboratorium, dimana didapatkan peningkatan fungsi hati (SGOT, SGPT, bilirubin), dan ditemukan petanda Virus Hepatitis B (HBs antigen, anti-HBs, HBe antigen, Anti-HBe)"

    Saya jadi teringat waktu kena tipes sekaligus DBD di akhir tahun 2021 kemarin, hasil lab menunjukan fungsi hati meningkat drastis, tapi tidak ada cek lebih lanjut mengenai itu karena dokter Sp.PD mengatakan hal itu bisa terjadi saat pasien mengidap DBD maupun tipes. Nanti saat DBD dan tipes sembuh, fungsi hati akan normal kembali.

    Walaupun kecemasan mereda, saya tetep penasaran :D

    Mudah-mudahan yang terjadi di saya bukan hepatitis B seperti yang dijelaskan di atas ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya sependapat dengan SpPD nya. Memang peningkatan fungsi liver pada DBD maupun typhus, hanya sementara... Dengan istirahat cukup dan makan makanan bergizi, fungsi liver bisa normal kok

      Hapus
  2. Dapat lagi nih ilmu baru dari dr.Taura. Tanya dong dok, hepatitis B bisa tertukar dari kontak seksual dan cairan tubuh si penderita, apakah ini pasti akan dialami? atau hanya pada case tertentu saja. Misalkan suami yang alami hepatitis B tapi istrinya dalam kondisi tubuh yang fit apakah bisa juga tertular?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dong kak. Sekuat apapun kondisi si istri, tetap berisiko tertular virus jika suaminya HBsAg positif

      Hapus
  3. Hepatitis memang beneran bikin miris ya..jd inget kerabat yang wafat karena Hepatitis :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makanya harus kita kikis... Sudah imunisasi hepatitis B belum? Sudah semua kan...

      Hapus
  4. hari-hari ini hepatitis dan serosisi hati, lagi jadi obrolan bareng kawan. karena kebetulan ada yang meninggal karena sebab itu.

    dulu, waktu bergiat di komunitas HIV-AIDS, ketemu dengan pasien hepatitis C. berat. penanganannya sama beratnya itu dengan ODHA yang kena TBC.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak Dhenok. Sama-sama penyakit menular yang berbahaya (baca: angka kematiannya tinggi)

      Hapus
  5. ayah kandung saya meninggal dunia karena sakit lever (zaman baheula belum terdengar tentang penyakit hepatitis :D)

    Alm dirawat hingga berbulan2 di boromeus, pulang malah sakit mata (katanya terganggu karena sakit levernya)

    nah sakit lever seperti ini apakah sama dengan hepatitis dok?

    hehehe maaf, perincian tentang sakitnya saya gak tau karena ibu juga udah alm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Turut berduka cita ya, Ambu Maria. Maaf informasinya hanya sedikit, jadi saya tidak bisa menyimpulkan

      Hapus
  6. Tahun kemarin suami kena hepatitis dok akibat batu empedu, gejala benar-benar mirip, namun ketika sebelumnya kami periksa lewat BPJS rumah sakit pemeriksaan butuh antri beberapa hari, akhirnya kami pilih ke klinik swasta untuk penanganan lebih cepat. Semoga ke depannya deteksi penyakit ini mudah dijangkau

    BalasHapus
  7. Buat para moms nih ... hapatitis A dan hemapitis B bisa dicegah dengan cara imunisasi loh ...!!! untuk hepatitis B bisa diberikan usia 2,3,4 bulan sedangkan hepatitis A diberikan ketika anak usia diatas 2 tahun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kak... Imunisasi hepatitis A bisa diberikan pada bayi usia 1 tahun lho...

      Hapus
  8. Pencegahan penularan melalui jalur perinatal harus dilakukan agar bayi-bayi yang baru lahir tidak terjangkiti oleh hepatitis ini ya Dok. Kalau tidak, jika sudah kena, rantai penularannya susah diputus. Semoga informasi ini akan membuka dan menambah pengetahuan semua individu dan virus hepatitis bisa dikikis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Bayi yang tertular virus hepatitis B, biasanya menjadi hepatitis kronis dan bisa berakibat fatal.
      Depkes mewajibkan skrining hepatitis B utk ibu hamil...

      Hapus
  9. Dulu aku udah melakukan vaksin hepatitis salah satunya emang untuk meminimalkan risiko. Soalnya kalau gaya hidup kita kurang sehat dan bersih juga bisa mengaktifkan hepatitis ini ya kak. Semoga kita semua selalu sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hingga saat ini upaya pemutusan rantai penularannya yang berhasil adalah IMUNISASI,
      Semoga sehat selalu ya Bang Deddy yang langganan juara ngeblog (duh, jadi iri nih)

      Hapus
  10. Vaksin hepatitis bisa diberikan pada orang dewasa yaa, dok? Baca artikel ini kok saya jadi takut banget yaa sama hepatitis ini.

    Waktu kuliah, ada temanku yang menderita hepatitis B

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dong. Konsultasi dulu ke dokter spesialis penyakit dalam ya...

      Hapus
  11. ya Allah, betapa luarbiasanya nakes yg membantu proses persalinan ibu tersebut. benar² mengedukasi dok.... bersyukur, anakku udah imunisasi semua. semoga bagian dari ikhtiar mencegah penularan ataupun terjangkit. dan hepatitis ini masih tinggi ya angka kematiannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begitulah kak.... Hepatitis ini sebenarnya lebih menakutkan dari HIV lho. Penularannya sangat cepat. Terutama Hepatitis B. Dan salah satu golongan yang mempunyai risiko tinggi tertular adalah NAKES

      Hapus
  12. Ternyata hepatitis ada berbagai jenisnya ya, virus ini juga sudah ada vaksinnya. Semoga kita semua sehat selalu!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Yang sudah ada vaksinnya baru hepatitis A dan B. Salam sehat juga ya kak

      Hapus
  13. Hepatitis ini di kampung saya seolah tidak dianggap. Beda kalau disebut penyakit jantung atau typhus mereka baru melek seolah oh ini baru penyakit berbahaya. Padahal Hepatitis dampaknya mematikan juga ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, ini jadi tugas kak Okti saat pulang kampung. Keren lo kalo bisa mengaakan penyuluhan kesehatan di balai desa. Apalagi kalo menggandeng petugas kesehatan di Puskesmas...

      Hapus
  14. kasus hepatitis di Indonesia ternyata masih mengkhawatirkan yaa Dok, dan rasio kematiannya juga memilukan nih datanya, salah satu cara pencegahan resikonya ya dengan vaksin ya Dok?

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya betul. Imunisasi adalah cara "termurah" untuk mencegah penyakit hepatitis. Yuk imunisasi yuk...

      Hapus
  15. Membaca tulisan dokter Taufik tentang fakta-fakta Hepatitis ini benar-benar bikin miris ya hepatitis itu.
    Kadang ada yang menyepelekan vaksin, termasuk vaksin hepatitis, padahal itu salah satu alternatif pencegahannya ya Dok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Imunisasi hepatitis itu cara terbaik dan termurah untuk mencegah penularan hepatitis... Bukan sekadar alternatif ya pak, hehehe

      Hapus
  16. jadi ingat almarhum bokap, meninggal karena hepatitis. Tapi gak tau ABCD atau E. saya masih kecil. Tapi kata nyokap, kerena gak terdeteksi dr awal, dianggap ringan, trus tetiba fatal.
    makasih pencerahannya dok

    BalasHapus
  17. Dulu waktu di asrama, punya adik tingkat yang kena hepatitis B. Cemas banget donk karena tau penyakit ini nular. Tapi alhamdulillah nggak apa-apa. Semoga kita dijauhkan dari segala penyakit ya kak. Sakit apapun itu.

    BalasHapus
  18. oh Hepatitis B bisa diturunkan dan tidak akan hilang dari orang tua yang membawa nya ya Dok? makanya ibu hamil wajib melakukan cek darah sebelum melahirkan ya..nah satu lagi boleh dibeli sendiri ya HBIG ini?

    BalasHapus
  19. sangat tercerahkan dengan ulasan dokter. jujur aku tahunya hepatiti itu A dan B sih tapi selebihnya kurang familiar. wah ternyata lewat makanan danminuman itu jadi penyebab yang sering terjadinya duh harus membiasakan untuk tidak sharing makanan dan minuman sembarangan ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak, hati2 kalau sharing makanan dg orang lain. Mending sharing artikel ini di grup keluarga...

      Hapus
  20. Sejujurnya aku cuma tau hepatitis A B dan baru tau jenisnya ada sampe E gitu, dok. Penting banget si ya buat orang awam paham sedikit tentang berbagai penyakit yang efeknya cukup berbahaya gini. Dan emang ya, gaya hidup bersih tuh wajib banget diterapkan bukan sekedar karena corona tapi juga penyakit lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju mbak Zakia... Hygiene pribadi dan sanitasi lingkunga itu penting. Setidaknya buat diri kita sendiri...

      Hapus
  21. Semakin ke sini semakin tahu kalau banyak penyakit yang disebabkan oleh virus seperti hepatitis ini. Jujur dengan adanya blog ini aku jadi tahu banyak hal Dok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih Pak Gie, semoga bermanfaat ya... Monggo dishare di grup keluarga...

      Hapus
  22. Sepenting itu yaa padahal imunisasinya. Tapi masih aja ada yang abai, dan parno, apalagi selama pandemi gini. Orang2 terdekatku terutama, jadi parno bawa anaknya utk imunisasi.
    Semenjak corona, aku semakin dibuat sadar kalau virus itu ada banyak macamnya.
    Semoga kita semua dijauhkan dari segala virus2 penyakit yaa.

    BalasHapus
  23. Baru tahu kalau hepatitis sampai abcde, komplit sekali infonya Dok

    BalasHapus
  24. Ternyata Hepatitis ini yang diserang hati ya dok, jadi tahu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hati bahasa latinnya hepar. Sel-sel penyusunnya namanya hepatosit. Jika mengalami keradangan (disebut "itis" ), namanya hepatitis

      Hapus
  25. Kalau berbicara SGOT, SGPT jadi ingat kuliah biokimia lanjut dulu Dok
    Memang hepatitis ini harus jadi perhatian banyak orang
    Imunisasi lengkap saat masih anak jadi kunci juga ya
    Semoga banyak orang tua yang sadar akan hal ini
    Terlebih sekarang imunisasi semakin mudah dilakukan di berbagai layanan kesehatan
    Terima kasih ulasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget. Layanan imunisasi makin mudah, sudah jangan ragu-ragu lagi... Yuk, imunisasi...

      Hapus
  26. Selama ini cma tau soal hepatitis A dan B saja krna yg sudah ada vaksinnya, ternyata byk varian lain jga ya Dok.
    Yg bkin saya penasaran gmna ceritanya itu dok pasien bawa vaksin sndiri dri rumah? Apa bsa dibeli bebas oleh pasien langsung?

    BalasHapus
  27. Kalau di Jawa Timur sendiri sebaran hepatitis bagaimana dok? Melihat pola penyebarannya bagaimana dok? Kemudian, jenis hepatitis yang banyak terjadi di masyarakat yang jenis apa?

    BalasHapus
  28. Selamat siang Dokter, terima kasih atas asupan materinya tentang hepatitis. Izin bertanya dok, kalau kasus hepatitis dengan peningkatan SGOT-SGPT pada pasien anak, apakah rasional untuk memberikan obat hepatoprotektor seperti kurkuma secara rutin? Terima kasih dok

    BalasHapus
  29. Wah Dok, saya baru tahu kalau ibu hamil bisa terserang hepatitis. Jadi lebih aware lagi jika nanti akan menjadi ibu.

    BalasHapus
  30. Maghfiri Sania Bidari5 Februari 2023 pukul 12.39

    Hepatitis A diyakini tidak bisa menjadi penyakit hati kronis. Hanya saja beberapa kasus Hepatitis A dilaporkan bisa menyebabkan Hepatitis fulminan atau gagal hati akut, yang berakibat fatal.

    Dengan penyataan di atas, apakah ada jenjang waktu dari awal terjangkit hingga akut nggih dok?
    atau kebiasaan yang kurang bersih dan gaya pola hidup mempengaruhi Hepatitis A menjadi akut?

    BalasHapus
  31. Wah sangat bermanfaat sekali dokter 🙏 hal ini dapat menjadi acuan bagi masyarakat agar menerapkan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) karena penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi virus, sehingga perlu meningkatkan hygiene dan sanitasi lingkungan. Selain itu, dengan tidak adanya vaksinasi hepatitis C, D, E, seharusnya dapat memotivasi masyarakat untuk menerapakn pencegahan 🙏
    Selain itu, dengan adanya artikel ini memberi pengetahuan untuk orang tua agar melakukan vaksinasi hepatitis B dan A

    BalasHapus
  32. Annisa Tri Andriani7 Februari 2023 pukul 09.25

    Terimakasih banyak dokter untuk ilmunya. Pentingnya ibu hamil untuk screening salah satunya adalah untuk mengetahui adakah hepatitis B atau tidak, karena hepatitis B bisa menularkan ke janin yang di kandung. Imunisasi juga penting untuk mencegah hepatitis A dan B. Semogadi masa yang akan datang, bisa ditemukan obat dan vaksin hepatitis lainnya

    BalasHapus
  33. Damas Tsaniyah Min Rohmatillah7 Februari 2023 pukul 18.43

    Mungkin banyak masyarakat yang belum paham fungsi dari imunisasi hepatitis B untuk bayi baru lahir itu untuk apa. Dengan tulisan dokter ini membuat masyarakat faham manfaat dan pentingnya imunisasu hepatitis B pada bayi baru lahir. Saya juga banyak belajar dengan tulisan dokter dalam blok ini mengenai hepatitis. Terima kasih nggih dokter.

    BalasHapus
  34. Masih banyak orangtua yang tidak mau melakukan imunisasi pada anaknya, dengan berbagai alasan tertentu, padahal imunisasi dapat memberikan manfaat yang baik pada anaknya, salah satu hal yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah penyakit hepatitis, untuk orang dewasa jugah disarankan untuk imunisasi Hep B, apalagi sebagai seorang tenaga kesehatan yang tiap hari harus beruuradan dengan cairan tubuh pasien, imunisasi merupakan salah satu langkah dalam pencegahan hepatitis yang disebapkan oleh virus hep B.

    BalasHapus

Posting Komentar