blog dokter taura big ad

WASPADAI PENYAKIT PASCA LEBARAN PADA ANAK

Lebaran tinggal menghitung hari, semua bersukacita menyambutnya. Hari kemenangan memang layak disambut dengan gembira, tak terkecuali anak-anak kita. Mendapatkan angpao, bersilaturrahmi ke sanak famili, bertandang ke rumah sahabat, menyantap berbagai hidangan dengan aneka rasa dll, adalah tradisi lebaran yang unik dan sangat dinantikan oleh anak-anak. Namun, di balik kemeriahan merayakan hari kemenangan, waspadai terjadinya penyakit pasca lebaran, terutama pada anak-anak.

Cegah penyakit pasca lebaran yang sering menyerang anak-anak

Lebaran tahun ini memang cukup istimewa karena pemerintah sudah memberikan izin untuk mudik lebaran. selain itu, lebaran tahun ini dirayakan dengan cara yang tidak biasa, karena kita harus tetap menjaga protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan hingga rajin cuci tangan.

Penyakit Pasca Lebaran Mengintai Anak-Anak Kita

Namun begitu, ada "bahaya" yang selalu mengintai, terutama saat kita lengah. Dia tak lain adalah penyakit pasca lebaran yang sering terjangkit di kalangan bayi, balita dan anak-anak, antara lain diare, flu, batuk-pilek-panas dan asma serta manifestasi allergi lain

8 Alasan Mengapa Anak Mudah Terserang Penyakit Pasca Lebaran?

Beberapa kondisi yang menyebabkan anak mudah terserang penyakit pasca lebaran adalah:

  1. Kondisi melelahkan akibat perjalanan mudik yang lumayan jauh, ditambah kondisi jalan yang tidak stabil serta kemacetan di beberapa ruas jalan. Kondisi lelah ini menyebabkan daya tahan tubuh anak turun sehingga mudah terserang penyakit
  2. Untuk mereka yang mudiknya "antar pulau" atau "antar propinsi" tentu faktor perbedaan cuaca, perbedaan tradisi, perbedaan suasana rumah dll memaksa anak harus segera beradaptasi dalam waktu singkat. Ini bisa meningkatkan stres psikologis tersendiri bagi anak
  3. Saat lebaran tiba, tentu banyak sekali suguhan beraneka rasa, aneka warna, aneka rupa, yang semuanya tentu menarik perhatian anak dan membuat anak menyantap aneka hidangan tanpa mempertimbangkan mana makanan bergizi, mana makanan junk food. Ah, ini kan moment setahun sekali, pikir mereka. Beberapa makanan favorit anak yang sering memicu terjadinya iritasi dan bahkan radang tenggorokan antara lain: es, gorengan, permen, cokelat dll.
  4. Bagi anak alergi, moment lebaran menjadi "surga" karena bisa "bebas" menyantap makanan yang sebelumnya harus mereka hindari. Akibatnya manifestasi alergi dari mulai batuk, pilek, gatal, diare, muntah hingga asma akan segera mereka panen
  5. Banyaknya asisten rumah tangga dan pekerja migran yang mudik menyebabkan sulitnya mencari makanan berhygiene tinggi, akibatnya makanan dengan kualitas hygiene yang ala kadarnya terpaksa (atau tidak tahu?) kita santap. Akibatnya anak bisa terserang diare dan muntah
  6. Budaya bagi-bagi angpao saat merayakan lebaran menyebabkan anak lebih sering bersentuhan atau menggenggam uang, dimana hal ini bisa menjadi media transfer kuman. Ditambah lagi budaya cuci tangan yang masih rendah, menyebabkan makanan yang dikonsumsi anak, terkontaminasi kuman.
  7. Tradisi sungkem, salim dan cium tangan saat lebaran berpotensi menyalurkan kuman ataupun virus
  8. Banyaknya tamu, banyaknya parcel atau hampers lebaran, banyaknya belanjaan makanan konsumtif, tentu membuat tempat sampah kita jadi penuh. Sementara banyak pekerja rumah tangga dan petugas pengumpul sampah sedang "cuti", sehingga evakuasi sampah rumah tangga jadi terhambat. Kondisi ini akan mengundang lalat dan teman-teman sebangsanya yang tentu saja akan siap mengkontaminasi makanan/minuman dan lingkungan kita dengan berbagai rupa kuman penyakit yang siap menyerbu pencernaan si kecil

Jadi, waspada dan preventif tetap menjadi cara terbaik kita dalam merefleksikan rasa sayang kita pada buah hati tercinta. Tidak ada cara lain untuk mencegah penyakit pasca lebaran ini selain tindakan preventif!

Cegah Penyakit Pasca Lebaran

Bagaimana pun, mencegah itu lebih baik dari pada mengobati. Sesibuk apa pun kita, harus ingat bahwa "Sehat itu dijaga, sakit itu dicegah".

Sebagian besar penyakit yang menyerang anak pasca lebaran adalah penyakit menular yang bisa dicegah. Euforia lebaran dengan segala kemeriahannya, terkadang membuat kita lupa akan pentingnya mewaspadai dan mencegah penyakit pasca lebaran ini.

Untuk itu, perlu kiranya Blog Dokter Taura menyerukan bagaimana cara mencegah penyakit pasca lebaran yang sering mrnyerang anak-anak.

10 Cara Mencegah Penyakit Pasca Lebaran

Berikut adalah cara mencegah agar anak kita tidak terserang penyakit yang biasanya banyak bermunculan pasca lebaran:

  1. Jaga kebersihan lingkungan dan hygiene pribadi. Program menjaga kebersihan lingkungan ini hendaknya menjadi prioritas dibanding beban pekerjaan lain, misalnya mencuci baju, setrika dll karena bisa di alihkan ke pihak lain (baca: cuci kiloan, loundry)
  2. Cuci tangan sebelum makan/minum menjadi suatu syarat wajib terutama bagi anak. Latih anak melakukan cuci tangan dengan baik dan benar! Gunakan air mengalir dan sabun (perhatikan step-step nya seperti pd gambar)
  3. Awasi anak untuk menghindari konsumsi makanan/minuman yang bisa memicu terjadinya radang tenggorokan (minuman yang mengandung pemanis sintetis, coklat, permen, gorengan juga makanan/minuman yang terlalu manis dll). Jelaskan bahwa moment lebaran adalah saat kita saling memaafkan sesama, bukan saling makan bebas
  4. Untuk anak dengan allergi, pengawasan harus lebih diperketat. Jelaskan juga pada anak bahwa saat lebaran harus tetap pantang makan makanan pemicu alergi
  5. Pilihkan si kecil makanan yang sehat, seperti buah-buahan, sayuran, susu, makanan berprotein tinggi dll
  6. Pastikan bahwa di tengah keasyikan merayakan lebaran dengan aneka tradisi unik, anak cukup istirahat.
  7. Untuk mengantisipasi seringnya anak memegang uang, sediakan wadah khusus (misalnya dompet, tempat pinsil dll) sebagai sarana penyimpan uang angpao
  8. Minum air putih dalam jumlah yang cukup dengan suhu antara suhu tubuh dan suhu ruangan.
  9. Sikat gigi harus tetap dibudayakan selama merayakan lebaran. Sikatlah gigi anak minimal 2 kali sehari
  10. Sediakan obat-obatan tertentu sebagai pertolongan pertama, misalnya oralit, obat penurun panas, dll
    Happy eid mubarrok. Taqobbalallahu minna wa minkum

Kesimpulan

Sebagai orang tua, hendaknya kita tidak terlena dengan kemeriahan dan kekhusukan merayakan idul fitri. Waspadai dan cegah terjadinya penyakit pasca lebaran.

Penyakit yang sering menyerang anak pasca lebaran, sebagian besar penyakit menular yang bisa dicegah. Jadi, mencegah adalah tindakan terbaik.

Pemerintah telah mengizinkan mudik, tapi harus tetap disiplin melaksanakan prosedur kesehatan. Tidak ada yang menjaga kita dari penyakit selain diri kita sendiri.

Selamat merayakan Iedul Fitri bersama keluarga tercinta. Mohon maaf lahir dan batin. Taqobbalallohu minna wa minkum...


DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

44 komentar

  1. Waah informasi yang sangat menarik dokter, pasti saat ini menjelang hari raya para ibu-ibu sangat terbantu dengan adanya artikel populer dari dokter yang cukup jelas dan mudah untuk diterapkan kepada anak.
    Memang benar, saat hari raya banyak jajanan melimpah ruah yang sangat disukai oleh anak anak. Oleh karena itu para ibu harus lebih waspada untuk pencegahan anak dari kemungkinan terserang sakit pasca lebaran. Terima kasih nggih dokter, informasinya 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. JAdi, jangan terlena oleh kemeriahan lebaran ya.... Utamakan mejaga kesehatan anak...

      Hapus
  2. Terima kasih banyak dokter, informasi yang sangat bermanfaat sekali dokter, terutama untuk para orang tua agar lebih waspada dalam menjaga anak dari penyakit pasca lebaran. Memang momen lebaran sering kali dijadikan orang tua sebagai hari bebas untuk anaknya bisa makan semuanya tanpa memperhatikan makanan tersebut aman atau tidak untuk anaknya, sehingga seringkali anak menjadi alergi, radang tenggorokan, batuk, pilek, diare, dll. Kemudian, kebersihan tangan anak juga sering kali terabaikan, padahal anak banyak memegang uang dan bersalaman dengan orang lain. Orang tua harus sering mengajak anak untuk cuci tangan sebelum makan/minum menggunakan sabun dan air mengalir.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa, memberikan teladan yang baik, juga penting... Karena anak adalah peniru ulung

      Hapus
  3. Terima kasih banyak untuk informasinya dokter. Informasi yang sangat bermanfaat untuk semuanya. Memang lebaran menjadi momen dimana, anak menjadi "bebas" terhadap apapun pilihan mereka. Penting sekali bagi orang tua untuk menjelaskan kepada anak mengenai pencegahan-pencegahan yang ada diatas. Bagaimanapun, upaya pencegahan merupakan upaya yang tidak instan sehingga harus diterapkan bukan saja saat menjelang lebaran tapi sehari-hari. Sekali lagi terimakasih untuk penjelasannya dokter.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget. Karena sehat itu dijaga, sakit itu dicegah...

      Hapus
  4. Alhamdulillah lebaran telah tiba, bagi anak anak saatnya bisa makan bebas, hal ini yg dapat memicu berbagai penyakit entah diare, batuk pilek maupun demam. Anak cenderung lebih aktif dari biasanya karena banyak sanak saudara yang berkunjung dirumah sehingga anak lebih aktif beraktifitas nah saat inilah sang anak kecapekan daya tahan tubuh menurun sehingga penyakit datang menghampiri. Oleh sebab itu mom and dad harus lebih aware dan menjaga apapun yg dimakan oleh sang anak, menjaga higine dengan sering cuci tangan sehingga anak dapat terhindar dari penyakit yang menghampiri. Terima kasih banyak dokter atas informasinya nggih 🙏🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya betul... Yuk semangat jaga kesehatan... Sehat itu dijaga, sakit itu dicegah

      Hapus
  5. Di rumah pada sakit perut dan masuk angin, mungkin kebanyakan makan santen ditambah kecapean keliling berkunjung ke rumah sanak saudara telat makan dan kelelahan. Hari ini akhirnua full istirahat di rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tuh kan... Kemeriahan dan euforia lebaran memang bikin lupa makan... Lupa jaga kesehatan... Yuk jangan lengah ya bestie...

      Hapus
  6. Informasi yang luar biasa dokter apalagi dokter menulisnya tepat beberapa hari sebelum lebaran nggih dokter, terima kasih atas tulisannya kali ini dokter pasti para orang tua sangat terbantu dengan tulisan dokter ini karena saya lihat trend di RS setelah lebaran memang sangat banyak bukan banyak lagi kaitannya dengan penyakit pasca lebaran ini nggih dokter. Dan saya baru terpikirkan tentang banyak petugas pengumpul sampah yang cuti sehingga sampah rumah tangga jadi menumpuk di sekitar rumah dan menyebabkan penyakit pada anak. Sangat menarik dokter tulisannya untuk dibaca

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih kak... Yuk share artikel iini di grup keluarga, grup alumni dll

      Hapus
  7. Banyak orangtua yang melakukan pijat pasca mudik. Perlu banget bawa jaket biar gak masuk angin.

    BalasHapus
  8. terima kasih nih Dok.
    setelah Lebaran gini anak-anak emang rawan sakit sih, apalagi jika mudik, sebagai orangtua penting banget emang untuk memproteksi anak, gak apa-apa deh dibilang lebay, lah kalau anak sakit yang pusing juga mah ortunya si Anak, huhuh

    BalasHapus
  9. berimbang ya dok?
    Lebaran menggoreskan kebahagiaan yang hanya setahun sekali
    tapi penyakit juga mengintai kita yang lengah

    BalasHapus
  10. Terimakasih nih sok semua informasi dan langka yg harus diperhatikan orang tua. Ini berita lagi heboh sekarang terkait penyakit anak yang mematikan Hepatitis. Wah ngeri ya

    BalasHapus
  11. Beberapa kejadian benar adanya dokter, saat Ramadhan konsumsi makanan disiplin nampak pada saat sahur dan berbuka. Setelah Ramadhan akan ada perubahan pola konsumsi makanan, sehingga betul yang disampaikan menjaga pola hidup bersih dan sehat akan membantu anak dan keluarga menghindari penyakit.

    BalasHapus
  12. Nah ini y Kita jadi orang tua mesti banget wadpada...kadang Lupa memperhatikan krn bnyak saudara... Biasanya sih diare ya. Harus bnget nih haha kebersihan intinya

    BalasHapus
  13. Sebagian besar penyebabnya soal sanitasi dan higienitas ya dok? Biasanya penyakitnya apa aja dok?

    BalasHapus
  14. Pas momen salaman ini memang perlu diperhatikan ya baik untuk si anak maupun orang dewasanya juga. Jadi sebisa mungkin, kedua belah pihak sudah cuci tangan lebih dulu, biar aman.

    BalasHapus
  15. Nah iya kalau lebaran tuh ada serasa bebas untuk menyantap apa saja. Saya kadang di rumah sudah menghindari ada suguhan jajanan anak yang berpemanis buatan. Tapi begitu ke rumah saudara/tetangga ternyata yang saya hindari tersuguh di sana. Jajanan aneka warna yang menarik, anak-anak sih biasanya minta ijin kalau mau makan sesuatu yang nggak pernah saya sediakan di rumah. Kalau saya menggeleng, mereka nggak ngambil. Tapi si tuan rumah terus memaksa, bahkan kadang saat pulang di bawain plastik buat bungkusin jajanan yang nggak disentuh anak-anak tadi.

    Jadi dilema juga kan jadinya

    BalasHapus
  16. Yang paling sering sih batuk pilek, ya. Jangan sampai deh kena penyakit lain yang lebih berat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. BAtuk pilek kalau tidak diobati secara benar, bisa bahaya juga lo.... hehehe

      Hapus
  17. Apalagi di Medan, cuaca sedang pasan-panasnya sampe ke 37derajat, hikkss.
    Tapi ada kalanya mendadak hujan saat matahari legi terik-teriknya.
    Kasian banget liat anak-anak yang lagi puasa.
    Cuca begini kan rawan bikin penyakit, ya, Dok.
    Smoga nanti habis lebaran bisa banyak makan sehat sebagai perbaikan gizi kembali

    BalasHapus
  18. Bagaimana pun cuaca di tempat Anda, tetap menjaga kesehatan ya... Mencegah jauh lebih baik dari mengobati

    BalasHapus
  19. Wah bener banget dok. Kalo gak dijaga bisa panen sakit nih serumah. Anak-anak selama lebaran bisa jadi gak terkontrol makan apa aja. Duh kadang susah menghindar kalo ada keluarga jauh yang datang berkunjung trus bawa kue-kue yang menarik perhatian anak-anak.

    BalasHapus
  20. Nah menyikat gigi jangan sampai lupa tuh. Pengalaman anak saya makan ini itu, eh langsung ketiduran karena capek. Saya juga lupa gak memeriksanya. Besok gitu lagi, ya ampun, baru ketahuan pas ia sakit gigi. Nah hal itu jangan sampai terjadi lagi deh

    BalasHapus
  21. Ternyata Lebaran gak sesederhana itu ya dok
    Karena bagaimana pun anak2 bukanlah orang dewasa dalam tubuh mungil
    Terlebih kebanyakan dari mereka gak terbiasa bilang ketika tubuhnya gak nyaman
    Tau-tau tubuhnya demam, dan ortu pun bingung

    BalasHapus
  22. Nah ini memang yang sering dialami ponakanku saat mudik Lebaran ke rumah eyangnya di Solo. Pulang mudik ada saja sakitnya, ada yang masuk angin, diare, batuk, pilek bahkan demam. Mungkin selama di perjalanan tidak dirasakan ya dok sakitnya.

    BalasHapus
  23. Bener bangeeet. Dan kalau udah mudik, ortu juga kadang serba salah mau ngelarang anaknya supaya nggak sembarangan makan karena sungkan sama orang-orang tua di kampung halaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Melalui tulisan ini saya menghimbau agar para ortu tidak lengah

      Hapus
  24. Benar dokter, kita kadang terlena dengan sukacita dan kemeriahan perayaan lebaran sampai lupa untuk menjaga kesehatan. Terima kasih sudah diingatkan Dokter.

    BalasHapus
  25. Utamakan kesehatan ya bro... Dengan kesehatan prima, kemeriahan dan sukacita lebaran bisa kita pakai dengan sempurna

    BalasHapus
  26. Kami engga mudik sih, paling berkunjung ke kerabat atau teman aja di Bandung. Iya, banyak kue-kue dan makanan bersantan. Tapi untungnya...eh...untung...hihi...bocil di rumah engga doyan makanan bersantan. Repotnya yaa...kudu bawa bekel sih kemana-mana...

    BalasHapus
  27. apalagi klo anak kicik biasanya kan diciumi, dipegang, di uyel2

    jd risiko banget ya dok.
    maaf lahir batiiinn

    BalasHapus
  28. Soal asupan/makanan nih Mas yang jadi pe-er besar. Bukan hanya pada anak tapi juga pada orang tua. Selama lebaran makanan santan, kolesterol tinggi dan manis merajai setiap waktu makan hahaha. Belum lagi jajannya kan? Ya salam. Benar-benar susah untuk dihindari.

    BalasHapus
  29. Terima kasih tips nya ya dok
    Sekarang jadi bisa siap siap
    Paling sering, setelah lebaran anak anak tuh sakit batuk pilek

    BalasHapus
  30. Penting banget intinya mencegah dari pada mengobati, jaga kesehatan terutama anak ya dok....

    BalasHapus
  31. makasi banyak tipsnya dokter langsung kebayang tuh bocah hari raya makan semua yang ada , menu daging di setiap rumah juga cukup menggoda padahal asam urat dan kolesterol sudah tinggi

    BalasHapus
  32. Mencegah lebih baik daripada mengobati ya, Dok..
    Alhamdulillah..
    Semoga lebaran bisa tetap sehat karena booster bahagia bertemu saudara dan keluarga besar. Jangan sakit, dan banyak makan makanan bergizi juga jaga kebersihan.

    Terima kasih banyak, Dok.
    Jadi checklist untuk kami saat mudik.

    BalasHapus
  33. Paling deg-degan sama tradisi sungkem dan salim, terutama untuk anak yang berusia balita atau batita kan biasanya banyak tuh yang mau gendong sana sini. Duh, mau nolak keras tapi kemungkinan bakal dapat ocehan dari para tetua ya khaaannn. Semoga dengan padatnya kegiatan silaturahmi dan jalan-jalan sepanjang libur Idulfitri ini, anak-anak tetap sehat semua.

    BalasHapus
  34. Dulu waktu anak-anak masih kecil saya juga sering was-was kalau mudik, soalnya ada aja sodara yang langsung main towel dan cubit pipi anak-anak.
    Permen, coklat dan aneka jajanan dengan pemanis buatan ini emang tetap mesti jadi kewaspadaan ortu untuk bisa mengendalikan anak-anak

    BalasHapus
  35. Salah satu yang patut diwaspadai oleh kami emang ini dok. Biasanya banyak penyakit pasca lebaran yang bisa terjadi pada anak-anak. Pas baca tips di artikel ini, duh happy banget. InsyaAllah bakal aku terapin deh biar anak-anak tetap sehat.

    BalasHapus
  36. saat lebaran memang menjadi saat yang rentan terhadap anak-anak yaa, apalagi bayi yang kekebalan tubuhnya masih lemah. bertemu banyak orang dan kemudian disentuh, digendong dan dicium banyak orang, huhuhu membayangkannya saja saya sudah takut

    BalasHapus

Posting Komentar