blog dokter taura big ad

BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN): MENUJU INDONESIA BEBAS CAMPAK RUBELA

Beberapa hari terakhir ini, ada banyak pertanyaan yang masuk, baik melalu media sosial maupun secara langsung tentang teknis pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN.

Beragam pertanyaan dari para orang tua didasari oleh kekhawatiran akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Salah satu hal yang bikin ibu bahagia adalah manakala anak-anaknya sehat dan tumbuh kembangnya lancar sesuai usia. Untuk itu segala upaya akan dilakukan agar anak-anaknya selalu sehat dan bahagia. Itulah mengapa banyak orang menyebut bahwa setiap ibu adalah pahlawan.

Ada berbagai cara untuk bisa membuat anak sehat, kuat, bahagia dan tumbuh kembangnya sesuai dengan umur kronologis. Salah satu diantaranya adalah dengan melakukan Imunisasi

Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) sebagai komitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubela pada 2023

Selain karena imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi, juga karena tujuan imunisasi bukan sekadar memberikan kekebalan terhadap anak dari penyakit-[enyakit menular yang berbahaya, tapi juga agar angka kejadian penyakit menular tertentu di suatu wilayah menjadi semakin turun. Tujuan akhir dari program imunisasi adalah eliminasi penyakit menular dari muka bumi.

Latar Belakang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN)

Program Imunisasi ditujukan untuk melindungi bayi dari penyakit menular. Namun, tidak semua penyakit menular bisa dicegah dengan Imnunisasi. Sedangkan penyakit menular yang bisa dicegah dengan imunisasi semuanya merupakan penyakit menular yang berbahaya karena bisa menyebabkan kematian ataupun kecatatan permanen.

Dikenal adanya istilah PD3I atau Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi, yaitu meliputi:

  1. Tuberkulosis (TBC)
  2. Polio
  3. Hepatitis B
  4. Difteri
  5. Pertusis
  6. Tetanus
  7. Canpak
  8. Rubela
  9. Influenza
  10. Cacar Air
  11. Hepatitis A
  12. Typhoid

Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin tidak dapat berjalan optimal. Berdasarkan data yang ada, terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin, baik imunisasi dasar, maupun imunisasi lanjutan. Penurunan ini cukup signifikan. Akibatnya terjadi peningkatan jumlah kasus PD3I di masyarakat. 

Kurangnya cakupan imunisasi akibat pandemi covid-19 berakibat meningkatnya kasus PD3I

Sebagai bagian dari masyarakat global, Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai eliminasi campak dan rubela pada tahun 2023 serta mempertahankan "Indonesia Bebas Polio" dan mewujudkan "Dunia Bebas Polio" pada tahun 2026.

Upaya penting dalam mencapai eliminasi campak-rubela, selain penguatan imunisasi rutin, juga dengan melaksanakan pemberian imunisasi tambahan campak-rubela yang sifatnya massal, serentak, dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Begitu juga dengan pencapaian eradikasi polio global, dibutuhkan upaya imunisasi kejar IPV1 untuk menutup kesenjangan imunitas dan memastikan anak-anak terlindungi dari virus polio tipe 2. Selain itu, Indonesia juga perlu melakukan langkah yang serius untuk menekan KLB PD3I yang saat ini telah mulai terjadi di masyarakat agar tidak menjadi masalah baru di tengah-tengah pandemi yang belum juga berakhir.

Pengertian Bulan Imunisasi Anak Nasional

Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN adalah upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi yang meliputi dua (2) kegiatan sebagai berikut:

  1. Kegiatan imunisasi tambahan berupa pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang status imunisasi sebelumnya kepada sasaran 
  2. Kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian satu atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status imunisasi anak usia 12 sampai dengan 59 bulan

Tujuan Bulan Imunisasi Anak Nasional

Bulan Imunisasi Anak Nasional yang dilaksanakan serentak bulan Agustus 2022 mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus. Dikutip dari laman resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, berikut adalah tuajuan Bulan Imunisasi Anak Nasional:

Tujuan Umum

Tujuan umum dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah Mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I

Tujuan Khusus

Sedangkan tujuan khusus dari Bulan Imunisasi Anak Nasional adalah:

  1. Menghentikan transmisi virus campak dan rubela setempat di semua kabupaten/kota di wilayah Indonesia pada tahun 2023 dan mendapatkan sertifikasi eliminasi campak dan rubela/CRS pada tahun 2026 dari SEARO (South-East Asia Regional Office, bagian dari WHO)
  2. Mempertahankan Indonesia Bebas Polio dan mewujudkan eradikasi polio global pada tahun 2026
  3. Mengendalikan penyakit difteri dan pertusis

Tempat Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional

Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Nasional atau BIAN dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai berikut:

  1. Puskesmas, Puskesmas pembantu;
  2. Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Swasta, Rumah Sakit/klinik TNI dan POLRI;
  3. Klinik, Praktik Dokter Swasta, Tempat Praktik Mandiri Bidan; dan
  4. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya

Selain di fasilitas pelayanan kesehatan, Bulan Imunisasi Anak Nasional juga dapat dilakukan di pos pelayanan imunisasi dengan menerapkan protokol kesehatan:

  • Pos pelayanan di sekolah atau satuan pendidikan maupun pesantren
  • Pos pelayanan komunitas seperti di Posyandu, lapangan, drive thru (layanan tanpa turun), pelaksanaan imunisasi mobile dengan memanfaatkan mobil Puskesmas keliling atau pelayanan kesehatan bergerak lainnya, dan pasar (disesuaikan dengan situasi di daerah masing-masing)

Waktu dan Sasaran Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional

Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional dibagi dalam dua tahap.
  1. Tahap I dilaksanakan mulai bulan Mei tahun 2022 bagi seluruh provinsi di pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.
  2. Tahap II dilaksanakan mulai bulan Agustus tahun 2022 bagi provinsi di pulau Jawa dan provinsi Bali. 
    Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan serenta secara bertahap

Sasaran pelaksanaan BIAN adalah sebagai berikut:
  • Provinsi Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan kurang dari 15 (lima belas) tahun;
  • Provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, seluruh provinsi di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan kurang dari 12 (dua belas) tahun;
  • Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur adalah anak usia 9 (sembilan) bulan sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) bulan. Sasaran imunisasi kejar adalah anak usia 12 (dua belas) bulan sampai dengan 59 (lima puluh sembilan) bulan di seluruh provinsi yang tidak atau belum lengkap mendapatkan imunisasi OPV, imunisasi IPV, dan imunisasi DPT-HB-Hib

Kesimpulan

Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan demi tercapainya Indonesia bebas campak dan rubela pada tahun 2023

Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan serentak dan bertahap: tahap 1 Mei 2022 dan tahap 2: Agustus 2022.

Sasaran dari Bulan Imunisasi Anak Nasional di pulau jawa adalah balita umur 9 bulan hingga 59 bulan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya 

Referensi:

https://promkes.kemkes.go.id/petunjuk-teknis-bulan-imunisasi-anak-nasional-bian



DokterTaura
I am a pediatrician, writer dan blogger

Related Posts

46 komentar

  1. Assalammualaikum wr wb, terima kasih banyak dokter atas ilmunya. Karena adanya pandemi covid, banyak anak yg telat mendapatkan imunisasinya, sehingga pemahaman tentang catch up imunisasi semakin dibutuhkan untuk para nakes. Ijin bertanya dokter, untuk vaksin PCV apakah sekarang sudah termasuk program imunisasi rutin depkes nggih? Terima kasih banyak dokter

    BalasHapus
  2. Hingga saat ini belum sih... Iya betul, sebagai nakes harus paham apa itu catch up immunization

    BalasHapus
  3. Terima kasih dokter, artikelnya jadi reminder bagi orang tua untuk memberi imunisasi pada anak. Memang imunisasi itu penting dan hak semua anak.. tapi saya masih merasa miris dan sedih, menemukan anak yang belum sama sekali diimunisasi, hanya karena orang tuanya tidak mau.
    Dok sekalian izin bertanya. Imunisasi IPV itu baru boleh diberikan ketika sudah mendapat OPV 3 atau ketika catch up boleh langsung diberikan IPV? Terima kasih dok

    BalasHapus
  4. Thanks dok, selalu update informasi buat parents,
    Semoga parents sekarang makin aware dengan imunisasi , sbg bentuk cinta kasih kepada anak anak,
    Mari sukses kan BIAN!
    Semoga anak Indonesia makin sehat dengan imunisasi ...
    Sukses terus buat Taufiq, di tunggu blog selanjutnya ☺️πŸ‘πŸ™

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk smartparents.... kita sukseskan BIAN menuju indonesia bebas campak rubela

      Hapus
  5. sampai sekarang saya gak paham ada ortu yang kontra vaksin
    Lha kalo anaknya sampai kena polio gimana? Kan bakal nyesel

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kita doakan semoga anak-anak Indonesia sehat semua. Terhindar dari semua penyakit menular yang berbahaya

      Hapus
  6. Daerah saya sudah dok bulan Mei kemarin. Alhamdulillah si bungsu sudah kejar semua vaksinnya meski sempat tertinggal sebulan gara-gara pernah batpil saat jadwal posyandu.

    BalasHapus
  7. Waktu pandemi posyandu di kampung saya hampir tidak "jalan" kemungkinan banyak balita yang imunisasi nya terjeda. Nah di bulan imunisasi ini semoga semua anak yg blm mendapatkan imunisasi lengkap, bisa dilengkapi ya demi kesehatan mereka juga

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah bulan-bulan lalu posyandu mulai jalan lagi dan pastinya melakukan kegiatan imunisasi lagi, agar Indonesia 2023 bisa bebas campak dan rubella

    BalasHapus
  9. Apakah anak yang pernah kena Campak atau rubella kemungkinan bisa terpapar lagi dok di kemudian hari? Semoga harapannya jadi kenyataan di tahun 2023 Indonesia bebas Campak dan Rubbella

    BalasHapus
  10. "Tujuan akhir dari program imunisasi adalah eliminasi penyakit menular dari muka bumi." Ini benar banget ya Mas. Setidaknya kita (para orang tua) memiliki rasa tanggung jawab untuk tidak membuka pintu kemungkinan menyebarnya penyakit menular, yang. mungkin diderita oleh anak kita, kepada orang/anak lain.

    Imunisasi, menurut saya, adalah ikhtiar kita agar anak-anak terjaga imunitasnya, kesehatannya dan tentu saja demi kondisi sehat semua anak dimanapun berada.

    BalasHapus
  11. Wah Agustus bakalan ada suntik buat imunisasi campak lagi ya. Semoga makin berkurang ya campak di negeri kita dan anak anak tumbuh sehat bebas campak

    BalasHapus
  12. Pekan imunisasi menjadi bulan imunisasi nasional agar anak sehat terhindar dari penyakit seperti polio,rubella ataupun lainnya. Salam sehat

    BalasHapus
  13. Imunisasi untuk anak pada dasarnya bertujuan untuk kesehatan anak jangka panjang. Oleh sebab itu. Sebaiknya dilengkapi dengan benar sesuai usia anak

    BalasHapus
  14. Alhamdulillah anakku imunisasinya semua lengkap.. Meski ada pandemi, tetap ambil antrian imunisasi Dok. BIAN tahap 2, bulan August ini ya.. Pantesan kemarin di data lagi cakupan imunisasinya.

    BalasHapus
  15. Apalagi semenjak pandemi ya dok, beberapa orang tua tuh kayak parno gitu. Padahal vaksin sangat pnting buat anak.

    BalasHapus
  16. Alhamdulillah biasanya kalau ada vaksin, sudah dapat dari sekolah.
    Apalagi usianya sudah sepuluh tahun, jadi sudah jarang.

    BalasHapus
  17. Kalau ada anak yang lahir saat pandemi masih berlangsung 2 tahun silam memang agak parno ya kalau mau ke puskesmas/RS.. Tapi kalau udh tau pentingnya dr imunisasi itu sendiri pasti akan tetap mengusahakan untuk menjalankan imunisasi itu dengan prokes yg baik jg ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mbak Mala. Imunisasi itu hak anak. Harus dipenuhi! Demi masa depan anak yang cerah... Demi terciptanya generasi qurrota 'ayun

      Hapus
  18. Alhamdulillah dapat banyak informasi dari blog kesehatan ini. Makasih banyak dok, jadi semacam bertemu momen khusus kala anak masih balita bisa membaca tulisan dokter

    BalasHapus
  19. Alhamdulillah seneng banget dengan semakin banyak edukasi dan jangkauan pelayanan sampai tingkat bawah ini. Artinya bisa lebih lias cakupan imunisasi. Aku kemrin ikut yg diposyandu

    BalasHapus
  20. siap pak dokter, kemarin tgl 2 Agustus sudah mengantarkan anak ke posyandu buat ikutan syuntik. Alhamdulillah merasa tenang sekarang, semoga kedepannya apa yang diprogramkan pemerintah tercapai.

    BalasHapus
  21. Edukasi macam gini patut digalakkan ya, Pak Dokter. Baru paham kalau bulan imunisasi anak nasional khusus untuk campak dan rubela ya. Kira-kira masih ada yang nggak mau imunisasi macam begini g ya dok?

    BalasHapus
  22. Hani Mufidatul Khoiriah L-3813 Agustus 2022 pukul 13.19

    Maturnuwun dokter, artikelnya menjadi pengingat bagi semua orang tua untuk memberi imunisasi pada anak. Memang imunisasi itu penting dan hak semua anak. Namun beberapa kali saya menemukan masih ada saja orang tua yang tidak mau memberikan imunisasi pada anak nya, bahkan salah satu nya adalah saudara saya sendiri. Apabila anak sudah berusia kurang lebih 5 tahun, dan belum pernah diimunisasi sebelumnya kecuali HepB saat persalinan di rumah sakit, apakah masih bisa dilakukan catch up imunisasi dokter?

    BalasHapus
  23. Masyaallah, terima kasih dokter dengan membaca artikelnya menambah wawasan saya dokter. BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) sangat penting dalam mewujudkan eliminasi campak dan rubela serta bebas polio di Indonesia dan dunia. Selain melaksanakan imunisasi tambahan campak-rubella, BIAN juga melaksanakan kegiatan imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi anak sehingga anak-anak di Indonesia menerima vaksinasi dan mencegah terjadinya KLB PD3I serta mencapai kekebalan populasi yang tinggi.

    BalasHapus
  24. Alhamdulillah terimakasih dokter atas ilmu barunya. masih banyak masyarakat yang harus paham bahwa imunisasi sudah menjadi hak dasar dari anak agar memiliki kekebalan diri terhadap PD3I. BIAN sudah pasti menjadi solusi terbaik akan permasalahan kurang cakupan imunisasi selama pandemi covid19 dan demi mewujudkan Indonesia bebas campak dan rubella 2023.

    BalasHapus
  25. Terima kasih dokter atas ilmunya. Imunisasi adalah hak anak yang harus dipenuhi, tetapi perlu dingat kembali bahwa tujuan imunisasi bukan hanya sekedar memberikan kekebalan terhadap anak dari penyakit menular yang berbahaya tetapi agar menurunkan angka kejadian penyakit menular disuatu wilayah. Namun, tidak semua penyakit menular dapat dicegah dengan imunisasi.
    BIAN merupakan upaya pemberian imunisasi yang dilaksanakan secara integrasi yang memiiki tujuan yaitu untuk mencapai dan mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata sebagai upaya mencegah terjadinya KLB PD3I.

    BalasHapus
  26. Terima kasih atas informasinya Dok. Baru nyadar BIAN untuk pulau Jawa adalah bulan Agustus ini. Untung bulan Agustus Masih belum habis ini. Saya hampir terlupa soal bulan imunisasi tahun ini.

    BalasHapus
  27. Delly Safira Hedaputri20 November 2022 pukul 08.47

    Sungguh pemerintah dan tenaga kesehatan telah begitu besar upayanya demi mensukseskan program imunisasi, nggih dokter. Sebagai warga yang baik sudah sepatutnya untuk berpartisipasi. Mungkin bisa dimulai dari hal kecil yaitu "mengingatkan" orang-orang di sekitar untuk imunisasi hehe

    BalasHapus
  28. pemerintah aja sebegitu perhatiannya kepada anak-anak Indonesia, para mama papa muda pastinya lebih perhatian lagi dong. yuk ramaikan acara BIAN supaya tujuan dari acara ini dapat terwujud dikemudian hari, aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedemikian pentingnya imunisasi bagi anak dan bagi kemajuan bangsa, sampai-sampai pemerintah melaksanakan program khusus untuk mengejar keberhasilan eradikasi penyakit khusunya rubella di Indonesia

      Hapus
  29. Sedemikian pentingnya imunisasi bagi anak dan bagi kemajuan bangsa, sampai-sampai pemerintah melaksanakan program khusus untuk mengejar keberhasilan eradikasi penyakit khusunya rubella di Indonesia

    BalasHapus
  30. Semoga dengan adanya Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) anak anak di Indonesia yang belum sempat atau terlewat imunisasinya bisa terkejar kembali dengan adanya program dari pemerintah ini. Suatu tujuan yang besar untuk megeliminasi penyakit menular (PD3I) dari muka bumi ini. Tujuan yang besar ini harus di support oleh seluruh pihak tidak hanya pemerintah tapi dari masing-masing individu khusunya keluarga dan para orang tua.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget. Sebagai profesional yang ada di garda depan kesehatan masyarakat, dokter harus all out dalam menyukseskan program BIAN dan imunisasi pada umumnya

      Hapus
  31. Inilah semangat kita semua yang difasilitasi oleh pemerintah untuk menjaga kesehatan anak anak indonesia. Semoga dari sharing dokter banyak orang tua yang juga ikut berkontribusi dalam melaksanakan dan mengikuti program Bulan Imunisasi Anak Nasional. Kita juga semua yang menyadari akan oentingnya program ini juga bisa membantu siapapun anak anak di sekitar kita untuk mengajak orang tua anak anak tersebut bisa mengimunisasikan anaknya demi kebaikan masa depan Indonesia

    BalasHapus
  32. Fenny Retno Ningrum4 Januari 2023 pukul 21.10

    Lengkap sekali penjelasannya, dokter. Mohon izin bertanya dokter, apabila pada saat pelaksanaan BIAN anak sedang dalam kondisi sakit apakah pemberian imunisasi bisa ditunda atau tetap diberikan nggih dok?

    BalasHapus
  33. Barakallah dokter πŸ™πŸ™ sangat bermanfaat dan menambah wawasan saya tentang Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN). Saya memahami bahwa Bulan Imunisasi Anak Nasional dilaksanakan demi tercapainya Indonesia bebas campak dan rubela pada tahun 2023 serta dilaksanakan serentak dan bertahap: tahap 1 Mei 2022 dan tahap 2: Agustus 2022. MasyaAllah, tetimakasih babyak dokter πŸ™πŸ™πŸ™

    BalasHapus
  34. Ternyata pandemi Covid - 19 salah satu alasan kenapa akhir" ini sering saya mendengar berita peningkatan kasus PD3I, karena banyak orang yang berhenti aktifitas sosial secara langsung menyebapkan banyak orang tua yang melewatkan untuk mengimunisasi anaknya, sehingga menyebapkan kekebalan komunitas menurun dan angka kejadian PD3I meningkat.

    BalasHapus
  35. Maghfiri sania bidari1 Maret 2023 pukul 11.41

    Mashaallah sebegitu perhatiannya pemerintah demi kemajuan bangsanya sampai memprogram bulan imunisasi anak, jadi gak ada alasan lagi untuk tidak imunisasi 😊

    BalasHapus
  36. Damas Tsaniyah Min Rohmatillah1 Maret 2023 pukul 17.23

    Dengan membaca artikel dokter ini banyak menanmbah wawasan mengenai kegiatan BIAN yang diselenggarakan oleh pemerintah yang bertujuan begitu baik. BIAN merupakan solusi untuk menangani permasalahan kurang cakupan imunisasi selama pandemi covid19 dan untuk mewujudkan Indonesia bebas campak dan rubella 2023 seperti yang dokter jelaskan di atas. Terima kasih nggih dokter atas tulisan yang dokter tuliskan ini begitu bermanfaat.

    BalasHapus
  37. Annisa Tri Andriani1 Maret 2023 pukul 17.25

    Terimakasih banyak dokter untuk informasinya. Ternyata dampak dari COVID-19 sangat besar ya, hingga menyebabkan kasus PD3I meningkat dampak dari berkurangnya imunisasi di masyarakat

    BalasHapus
  38. *Disclaimer: Jadi teringat jaman saya dulu ngelihat temen-temen pada lari-lari tiap ada kabar mau ada imunisasi di sekolah ><
    But anyway, ternyata masiu cukup banyak daerah-daerah yang menjadi fokus utama program ini yaa, apalagi setelah terdapak COVID 19. Terima kasih banyak informasi dan ilmunya dokterπŸ™πŸ»

    BalasHapus
  39. Muhamad Nurul Robby27 Juli 2023 pukul 19.15

    sebuah upaya pemerintah dalam menggalakan vaksinasi sebagai upaya mencegah penularan penyakit campak dan rubela. semoga upaya ini dapat berjalan dengan baik dan cakupan vaksin mencakup seluruh jangkauan yang telah ditentukan.

    BalasHapus
  40. Terimakasih banyak dokter untuk informasinya. semoga aja dengan adanya program vaksin ini bisa meminimalkan angka kejadian PD3I nggih dok..

    BalasHapus

Posting Komentar